Rumah tusuk sate merupakan fenomena yang terawat sepanjang peradaban masyarakat. Banyak yang menganggap, menempati rumah tusuk sate sama dengan menjauhi nasib baik. Ada beberapa mitos yang lekat dengan rumah ini, misalnya dihuni oleh makhluk-makhluk gaib, membawa nasib buruk bagi penghuni, dan lain sebagainya.
Faktanya, mitos-mitos yang beredar mengenai rumah tusuk sate tidak dapat dipastikan kebenarannya. Bahkan, setiap asumsi buruk yang dilekatkan dengan rumah di tengah persimpangan atau rumah yang berada segaris lurus dengan jalanan ini, dapat dijelaskan secara masuk akal.
Rumah tusuk sate menempati lokasi ibarat huruf T. Posisinya setarikan dengan jalanan, atau berada di tengah jejeran pertigaan. Lokasinya pun langsung berhadapan jalan, dan membuat rumah tusuk sate mendapat terpaan udara dan juga sinar matahari berlebih. Hal itu membuat rumah tusuk sate memiliki hawa yang berbeda.
Tetapi, bukan karena pengaruh unsur kegaiban. Melainkan, karena perputaran udara yang menghantam bagian rumah secara langsung. Dengan kata lain, aura berbeda yang dihasilkan rumah tusuk sate, sebenarnya lebih menyangkut sirkulasi udara. Selain itu, orang yang mendiami rumah tusuk sate juga disebut akan bernasib buruk. Penghuninya cenderung sial dalam perekonomian, lebih rentan terkena penyakit, hingga tidak harmonis.
Namun faktanya, rumah tusuk sate justru dapat menjadi lokasi berjualan yang strategis, karena berada tepat di jalur perlintasan orang banyak. Selanjutnya, masalah kesehatan yang ditengarai karena unsur kegaiban, bukanlah hal yang valid juga. Lagi-lagi, intensitas dan tekanan udara yang dinamis serta kuat pada rumah tusuk sate adalah penyebab utamanya, di mana rumah tusuk sate lebih rentan terkena debu atau kotoran dari luar. Untuk itu, desain rumah yang tepat guna bisa dipraktikkan. Seperti halnya menghindari peletakan jendela atau lubang udara ke hadapan jalan.
Rumor yang berkembang di masyarakat juga mengatakan, bahwa keluarga yang menghuni rumah ini cenderung tidak harmonis dan sering bertengkar. Kemudian, bangunan tusuk sate juga sering disebut kurang aman. Lokasinya yang tepat di persilangan jalan, membuat rumah ini disebut lebih berisiko menjadi sasaran tindak kriminal, atau bahkan, kecelakaan.
Secara natural, kita semuanya tahu, tiada rumah tangga yang sepenuhnya adem ayem. Tiada gading yang tidak retak, bukan? Anggapan bahwa penghuni rumah tusuk sate lebih sering cekcok, mungkin disebabkan oleh lokasinya yang berada di pusat lingkungan. Sehingga, sedikit saja kebisingan timbul dari rumah tersebut, para tetangga mengasumsikannya sebagai suatu keributan.
Meski demikian, tekanan udara dan suhu yang lebih tinggi di rumah ini, juga ditengarai sebagai penyebab tensi komunikasi yang tidak stabil. Oleh karena itu, trik interior dan eksterior rumah, dapat dimanfaatkan di rumah tusuk sate secara lebih optimal. Misalnya menempatkan pepohonan yang rimbun atau memasang kanopi.
Perihal masalah keamanan, rumah di lokasi tusuk sate memang sedikit lebih berisiko. Posisinya yang terlampau strategis, tidak jarang membuat bangunan itu dapat sewaktu-waktu menjadi korban kecelakaan, karena posisinya berdiri tanpa ada halangan. Namun begitu, hal ini bisa diatasi dengan memberi batasan berupa pagar, atau kolam-kolam estetis di depan rumah, sehingga kecelakaan yang fatal bisa terhindarkan.
Baca Juga : Busting Myths: Ilmu Kebal |
Salah satu contohnya adalah Apotek Senopati. Bangunan dengan lokasi tusuk sate itu, beberapa kali menjadi korban kecelakaan karena diterobos kendaraan yang melaju berlawanan. Akhirnya, pihak pemerintah memasang penghalang jalan menuju Apotek Senopati, sehingga tidak lagi tertimpa celaka.
Meski demikian, rumah tusuk sate terbilang bisa diandalkan sebagai lokasi usaha. Secara nyata, Apotek Senopati, misalnya. Selain memang menyediakan obat-obatan yang lengkap dan dapat dipercaya, cukup terbantu dengan lokasi yang strategis sehingga lebih disadari keberadaannya oleh masyarakat.
Jika dicermati dengan lebih saksama, sebenarnya banyak manfaat dari rumah tusuk sate, yang selama ini tidak diindahkan. Umumnya, rumah tusuk sate dibanderol dengan harga lebih murah dibanding lokasi lainnya. Perkara dinamika udara yang tidak memberi keuntungan, masyarakat yang memiliki rumah tusuk sate dapat membangunnya dengan lebih presisi dan benar.
Selanjutnya, penghuni tusuk sate dianjurkan menyiapkan penghalang sekaligus penanda rumah, seperti taman atau warna yang terang, sehingga pengemudi dari arah berlawanan tidak menerabas begitu saja. Sedangkan soal mitos penampakan, sebenarnya, penampakan hal gaib bagi manusia tidak luput dari ilusi optik, sugesti, hingga perasaan ketakutan. Sejauh pemahaman saya, selama rumah dihuni dengan baik, dan dipenuhi energi yang baik pula, sepertinya semua akan berjalan baik-baik saja.
Memilih hunian yang baik, sebaiknya tidak dihalangi mitos-mitos yang masih bisa dipertanyakan kebenarannya. Oleh karena itu, memilih rumah tusuk sate, tidak selamanya buruk. Bahkan, dengan langkah-langkah yang baik dan benar, rumah tusuk sate bisa juga menjadi hunian yang nyaman serta turut menguntungkan.