Buat kamu yang sehari-hari bersinggungan dengan hal-hal yang berbau kreativitas, pasti pernah mengalami kebuntuan kreatifitas atau yang biasa dikenal dengan Creative Block. Hal ini juga dikenal dengan sebutan writer's block, art block, atau blank canvas syndrome. Creative block juga sering kali dimulai saat kamu sedang memiliki motivasi yang luar biasa, tetapi kamu mendadak terhenti ketika tidak dapat menemukan inspirasi untuk berkreasi. Creative block memang selalu mengintai para pekerja seni dan kreatif, terutama jika dalam prosesnya dilakukan secara terus-menerus.
Dikutip dari Good Therapy, creative block adalah ketidakmampuan untuk mengakses kreativitas internal seseorang. Mereka yang terjun di dunia kreatif seperti penulis, musisi, atau artis lebih memungkinkan untuk mengalami creative block yang bisa berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan sampai bertahun-tahun. Tapi tenang, creative block merupakan hal yang sangat manusiawi, bahkan seniman-seniman besar pasti pernah mengalami hal ini.
Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggabungkan dua ide atau lebih. Saat kamu meminta otak untuk melakukan sesuatu yang kreatif, otak akan memilah-milah ide yang kamu pikirkan untuk mendapatkan informasi tertentu. Analoginya, otak kamu seperti ribuan rak buku di perpustakaan yang menyimpan jutaan buku. Saat kamu mengalami creative block, ini seperti kamu mencari sebuah buku di dalam ribuan rak tersebut dalam kondisi lampu yang dimatikan. Sampai sini paham?
Saat sedang mengalami creative block, "kehilangan mood" menjadi salah satu alasan yang sering disalahkan. Padahal belum tentu creative block tersebut berasal dari mood disorder. Kebanyakan creative block berasal dari penyebab yang tidak kita sadari. Pemicu dari creative block bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain sedang dalam kondisi permasalahan pribadi, rasa muak dalam melakukan proses berkarya, kondisi tubuh yang kelelahan, sedang mengalami stres, pola jam tidur yang tidak teratur sehingga mengganggu fokus pikiran, sifat perfeksionis yang melekat di dalam diri, terlalu banyak ide yang didapatkan, deadline yang semakin dekat, merasa ragu dengan hasil yang akan didapatkan, kurangnya inspirasi dan referensi, dan ide yang tidak bisa dituangkan secara maksimal.
Jangan khawatir, bukan hal yang mustahil untuk membebaskan diri kamu dari belenggu creative block. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melalui situasi creative block ini dengan sangat baik tanpa harus menambah beban pikiran, seperti mencoba mencari ide dan riset dari sumber lain, refreshing, jangan takut melewati batasan yang ada, menerapkan teknik Pomodoro, hingga mengerjakan pekerjaan dalam suasana yang berbeda.
Dalam sebuah buku yang berjudul "Get Unstuck: Creative Block, Discover New Ideas" yang ditulis oleh Danielle Krysa, ia mengungkapkan bagaimana cara untuk mengatasi creative block yang dibagi menjadi 10 cara. Dalam menyimpulkan kesepuluh cara tersebut, Danielle mewawancarai 50 orang yang terdiri dari penulis, desainer, pelukis, aktor, penari, musisi dan berbagai jenis pekerja kreatif lainnya. Berikut kesepuluh cara tersebut.
- Jangan pernah berpikir bahwa kamu harus membuat karya yang sempurna. Yang penting, kamu harus tetap konsisten untuk terus berkarya.
- Membuat karya itu artinya melakukan sesuatu yang menyenangkan, jadi tetaplah "bermain" dan anggaplah proses pembuatan karya seni itu adalah taman bermain bagimu.
- Jangan membatasi diri dalam berkarya. Teruslah bekerja, buatlah sesuatu tanpa harus mempedulikan peraturan baku.
- Luangkanlah waktu untuk diri sendiri. Melakukan me time sendirian, mendengarkan lagu, bermain game, atau apapun yang menyenangkan bagimu beberapa jam sebelum bekerja.
- Tetaplah rendah hati, dan jangan sakit hati ketika ada yang mengkritik karyamu. Ketika sakit hati, kamu akan menjadi malas untuk berkarya.
- Jangan ragu minta tolong dari orang lain untuk menyumbangkan ide, jangan takut juga untuk keluar dari zona nyaman kamu. Terimalah tantangan dan petualangan yang datang kepadamu.
- Inspirasi bisa datang dari mana saja, mungkin dari drama orang lain, percakapan dengan teman ketika sedang hangout, saat mendengar lagu, atau dari mimpimu semalam.
- Cari tempat yang paling nyaman untuk bekerja. Kalau punya workspace sendiri, atur senyaman mungkin. Jadi, ketika masuk ke ruangan tersebut, semangat dan kreativitas langsung muncul.
- Sesekali, buatlah karya kamu secara spontan tanpa harus direncanakan dulu. Ketika kamu punya ide, langsung tuangkan saat itu juga.
- Sebuah karya terkadang timbul dari sebuah kehancuran. Jangan ragu untuk menjadikan kehancuran tersebut menjadi sebuah ide kreativitas baru. Sekali lagi, yang penting berkarya dulu. Perihal bagus atau tidaknya itu urusan belakangan.
Sekali lagi yang harus kamu ingat, creative block adalah sebuah fase yang wajar untuk dilewati, karena normalnya tidak ada seorang pun manusia yang bisa terus-menerus menghasilkan sebuah karya atau pemikiran yang luar biasa. Malah terkadang, dari creative block ini kita akan mendapatkan cara lain untuk berpikir. Bisa jadi cara berpikir yang itu-itu saja yang membuat creative block ini datang.
Pahamilah juga bahwa ide untuk berkarya itu akan selalu ada. Kamu tidak harus berpatokan pada hasil yang sempurna. Apabila kamu mengerjakan sesuatu dengan penuh beban, pasti hasil yang kamu dapatkan juga kurang maksimal. Pada akhirnya, creative block hanyalah sebuah proses yang membantu kita agar lebih berkembang, melewati tantangan demi menciptakan sebuah karya baru yang tidak kalah kerennya dibanding dengan karya-karyamu sebelumnya.