Interest | Art & Culture

Bagaimana BookTok Mengubah Cara Kita Menikmati Buku

Kamis, 17 Mar 2022 16:00 WIB
Bagaimana BookTok Mengubah Cara Kita Menikmati Buku
Foto: UNSPLASH
Jakarta -

Dengan pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh belahan bumi, banyak orang yang juga melakukan hal-hal untuk mengatasi kebosanan saat harus di rumah saja. Salah satunya adalah dengan membaca buku. Namun, tidak hanya sebatas membaca buku, kini sudah merambah tren baru untuk membagikan rekomendasi buku di media sosial, terutama TikTok. Hal tersebut memunculkan istilah baru yang dinamakan BookTok.

Bagi yang mungkin belum mengetahui, BookTok adalah komunitas pembaca di seluruh dunia yang berbagi apa yang pernah atau sedang mereka baca di TikTok. BookTok selalu berkembang, dengan peluang yang hampir tak terbatas untuk para konten kreatif. Video-video BookTok dapat berkisar dari hal-hal seperti ulasan buku sederhana, atau daftar rekomendasi berdasarkan genre, hingga buku untuk dibaca ketika kamu membutuhkan cerita cinta yang epik.

Terkadang, kamu akan disajikan dengan video seseorang yang menceritakan kisah pribadi, yang ternyata cerita tersebut sebenarnya adalah plot sebuah buku. Terkadang juga video-video BookTok menggunakan suara atau meme viral untuk menyampaikan pesannya. Cara penyampaiannya tentu berubah secara cepat dari minggu ke minggu.

TikTok adalah platform yang sangat besar, dengan sekitar satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia. Meskipun tidak ada angka resmi tentang jumlah orang dalam komunitas BookTok, mereka selalu berkembang pesat setiap harinya. Dengan berbagai genre yang ada, setiap kutu buku akan selalu terwakili. Keterlibatan dalam komunitas ini dapat dilakukan hanya dengan menonton videonya, hingga membuat konten itu sendiri.

Apa yang membuat BookTok sangat populer adalah karena banyak dari mereka yang terus mengikuti tren saat ini dan menyesuaikan ide-ide viral untuk memastikan kontennya segar dan menarik. Contohnya seperti salah satu kreator dalam BookTok, Aaliyah dengan akunnya @aaliyahreads. Akunnya didirikan pada pertengahan tahun 2020, dan kini sudah memiliki sekitar 200.000 pengikut. Di luar kesuksesan banyak pembuat konten BookTok, platform tersebut juga bisa menjadi sumber pertemanan baru, terutama jarak jauh di masa pandemi ini.

Berkat BookTok, banyak berbagai macam buku yang sekarang mendapat banyak perhatian. Bukan hal yang baru juga bagi komunitas BookTok untuk terjun ke dalam karya-karya yang sudah dirilis sebelumnya. Contohnya The Seven Husbands of Evelyn Hugo. Buku itu awalnya diterbitkan pada tahun 2017, dan merupakan salah satu dari beberapa novel fiksi dari penulis Taylor Jenkins Reid yang telah diminati oleh audiens TikTok. Kebangkitan popularitas itu tampaknya diterjemahkan ke dalam penjualan, dengan laporan bahwa penerbit juga melihat lonjakan penjualan sepanjang tahun 2021. Fans sekarang dengan bersemangat menunggu buku berikutnya, dengan pembicaraan tentang novel tersebut yang akan diadaptasi untuk layar lebar.

Selain itu, beberapa buku yang mendapatkan kepopulerannya di BookTok adalah It Ends with Us karya Colleen Hoover, The Song of Achilles karya Madeline Miller, They Both Die at the End karya Adam Silvera, A Little Life karya Hanya Yanagihara, Normal People karya Sally Rooney, dan masih banyak lagi. Tentu hal tersebut mengubah banyak perspektif soal bagaimana sebuah platform media sosial dapat dengan mudah mempopulerkan suatu hal, dan dalam hal ini, buku.

BookTok menciptakan sudut pandang baru tentang bagaimana kita bisa menikmati suatu bacaan, dan kebahagiaan membagikan hal tersebut dengan orang-orang yang memiliki kesamaan seperti kita di internet. Kita tidak perlu susah payah mencari ulasan atau rekomendasi buku di sebuah situs web, karena BookTok akan memudahkan kita untuk mendapatkan itu semua.

[Gambas:Audio CXO]



(NAS/HAL)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS