Jika kamu pernah mengalami kehilangan, kekecewaan, patah hati, atau trauma, pasti ada saja orang atau kerabat dekat yang mengatakan bahwa rasa sakit itu akan hilang seiring berjalannya waktu atau "time will heal". Apakah waktu benar-benar menyembuhkan semua luka, seperti pepatah yang populer itu?
Mempertanyakan Kebenaran "Time Will Heal"
Waktu memang kerap membantu kita untuk mengurangi rasa sakit meskipun bukan penyembuh utama ketika hati terluka, baik luka yang diakibatkan oleh berpisah dengan pasangan, kehilangan orang tersayang, ataupun berbagai masalah yang menguras emosional kita. Tetapi, waktu bukanlah penyembuh utama ketika hati terluka dan akan sangat salah bagi seseorang untuk membiarkan luka tersebut terbuka begitu saja dan berharap waktu akan menyembuhkannya. Padahal, ada berbagai faktor lain yang harus dilakukan untuk benar-benar sembuh dari luka batin, emosional, ataupun trauma.
Lalu apabila waktu bukanlah faktor utama dalam penyembuhan namun tetap menjadi salah satu faktornya, apa sebenarnya peran waktu? Menurut psikolog berlisensi dan pemilik Baltimore Therapy Group Heather Z.Lyons, PhD, waktu pada dasarnya sama dengan peluang. Oleh karena itu cara seseorang pulih dari waktu ke waktu pada akhirnya bergantung pada cara mereka memutuskan dan menggunakan kesempatan tersebut untuk membentuk keadaan mereka pada saat itu dan masa depan. Ia juga menjelaskan bahwa seseorang dapat menggunakan waktu untuk mendapatkan wawasan, hubungan yang lebih sehat, dan orientasi terhadap pertumbuhan.
Hal-hal yang dilakukan oleh seseorang seiring berjalannya waktu inilah yang sebenarnya dapat membantu dalam proses penyembuhan batin. Misalnya, terhubung dengan teman, mengembangkan hubungan baru, atau terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat untuk membantu proses penyembuhan.
Waktu yang dapat membantu untuk penyembuhan luka batin ataupun trauma juga tetap harus didukung oleh berbagai faktor lain untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan emosional. Pada dasarnya, cara kita memanfaatkan waktu berkorelasi langsung dengan seberapa baik dan cepat kita akan pulih. Berikut ini adalah beberapa faktor lain yang dapat membantu atau memfasilitasi proses penyembuhan.
Hargai perasaanmu sendiri dengan memberikan ruang untuk memproses emosi yang sedang dirasakan. Hal ini tentunya sangat penting apalagi setelah kita mengalami situasi yang traumatis seperti kematian, perpisahan, ataupun luka fisik. Keluarkan emosi yang dirasakan hingga akhirnya kamu sudah bisa menerima apa yang terjadi.
Mencari dukungan lewat menceritakan apa yang dirasakan sesungguhnya kepada orang yang kamu percaya. Kamu bisa mencoba untuk memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk berkeluh kesah dan mencari dukungan emosional dari teman, keluarga maupun pihak profesional.
Menyelaraskan tindakan dengan value yang dimiliki seperti menyibukkan diri dalam aktivitas yang disukai dan sesuai dengan value diri. Jadi kejarlah hobi yang disukai dan ciptakan kenangan baru dengan melakukan apa yang disukai untuk membantu kamu mencapai rasa penyembuhan yang lebih dalam.
Mulai sekarang, jangan ambil pepatah "time will heal" begitu saja tanpa melakukan apa-apa dari waktu ke waktu dan berharap semuanya akan menjadi baik-baik saja, ya.
(DIP/tim)