"Adrenaline junkie" adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang menyukai aktivitas berisiko tinggi karena sensasi yang menyertainya. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh film tahun 1991, Point Break. Terkait fenomena ini, banyak orang mencari pengalaman yang memberikan sensasi tinggi karena efek neurofisiologisnya.
Apa yang Dicari Adrenaline Junkie?
Seorang adrenaline junkie cenderung senang mencari aktivitas dan pengalaman yang memicu pelepasan epinefrin. Mereka adalah tipe orang yang menyukai hal-hal seperti terjun payung, olahraga ekstrem, atau pekerjaan yang memiliki potensi bahaya seperti pemadam kebakaran atau penyelamat darurat. Bahkan ketika mereka mendapatkan kesenangan dalam kegiatan yang memicu adrenalin pada beberapa tingkat, mereka akan melakukan hal yang lebih menyeramkan lagi daripada yang sebelumnya. Namun, mengapa mereka kerap melakukannya, ya?
Saat bersemangat, takut, atau emosional, tubuh memproduksi hormon adrenalin. Ketika dilepaskan ke dalam darah, hormon ini meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan, yang dapat mempertajam indera dan memberi dorongan energi. Adrenalin memang memiliki peran yang penting dalam mengatasi bahaya maupun keadaan yang membuat seseorang stres. Adrenaline rush adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tanda dan gejala serta mekanisme bertahan hidup yang penting ketika seseorang berada dalam bahaya secara mental dan fisik.
Ketika seseorang mengalami pengalaman stres atau intens, amigdala melepaskan hormon norepinefrin dan epinefrin. Semburan norepinefrin ini dapat menyebabkan kebahagiaan atau euforia yang ekstrem. Pada sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2009, norepinefrin ini bisa menjadi faktor kunci seseorang menjadi ketergantungan.
Dalam jangka panjang, dampak kesehatan yang serius dapat terjadi ketika ada lonjakan adrenalin yang terus-menerus. Masalah kesehatan yang mungkin terjadi antara lain:
- Pembuluh darah rusak
- Risiko serangan jantung dan stroke
- Kecemasan
- Insomnia
- Sakit kepala
- Bertambahnya berat badan
Apabila kamu merasa bahwa kamu memiliki ketergantungan bahkan merasa tertarik untuk terus menerus melakukan kegiatan yang dapat memicu adrenalin, maka akan lebih baik bagi kamu untuk mengkonsultasikan kepada pihak profesional untuk mencegah hal-hal buruk terjadi baik secara mental maupun fisik. Mengejar adrenalin memang wajar, tapi jangan sampai pencarianmu terhadap euforia malah menyebabkan ketergantungan yang malah merugikan, ya!
(DIP/alm)