Kemarin, saya baru saja mengalami situasi di mana tiba-tiba saya kehilangan keseimbangan ketika menaiki tangga dan berujung jatuh. Ya, walaupun tidak terlalu parah, tapi lumayan akan membuat kaki saya bengkak beberapa hari ke depan. Tapi kejadian ini sering saya alami dan tentu saja cukup menyebalkan sebab tak jarang menimbulkan memar atau terluka.
Setelah saya cari tahu faktanya, saya ternyata bukan satu-satunya orang di dunia ini yang mengalami kecanggungan ini. Sebagian dari kita ternyata kurang koordinasi tubuh dibandingkan dengan orang lain. Dikutip dari Self, ini beberapa alasan mengapa kita suka tiba-tiba terbentur sesuatu, tersandung tanah yang datar, atau bahkan jatuh karena kaki kita sendiri.
Sulit Melakukan Motorik Halus karena Kurangnya Koordinasi Tubuh
Ketika tidak sengaja terbentur benda yang diam atau bahkan tersandung kaki sendiri, kamu mungkin berpikir betapa bodoh dan cerobohnya kamu. Tak jarang mungkin karena kejadian ini, kamu harus menerima memar dan terluka. Namun ada alasan di balik situasi ini.
Dean Somerset, CSCS, seorang ahli kinesiologi dan fisiologi olahraga yang berbasis di Amerika Serikat, hal yang bisa menjelaskan situasi ini adalah kurangnya koordinasi tubuh yang menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk melakukan tugas motorik halus dan kasar.
Ada banyak bentuk koordinasi yang berbeda tergantung pada sistem tubuh mana yang ingin kamu aktifkan untuk melakukan tugas yang kamu inginkan. Misalnya menangkap bola tenis itu memerlukan koordinasi tubuh bagian atas antara tangan dan mata; menendang bola melibatkan koordinasi tubuh bagian bawah antara mata dan kaki, dan lain sebagainya.
Menambahkan lebih banyak gerakan sendiri, kecepatan, dan beban pada suatu gerakan bisa meningkatkan tantangan koordinasi. Saat mengkonsep koordinasi, stabilitas, dan keseimbangan juga mungkin terlintas dalam pikiran. Walau konsepnya serupa dan seringkali dilakukan bersama-sama untuk membantumu bergerak efisien, tetapi ada perbedaan.
Stabilitas lebih tentang mempertahankan posisi sendi atau segmen, keseimbangan lebih tentang menjaga pusat gravitasi tetapi di atas dasar tubuh, dorongan dan koordinasi lebih tentang melaksanakan gerakan tertentu secara akurat. Jadi kalau kamu merasa kurang seimbang, mungkin saja kamu memiliki kekurangan di salah satu bagian tersebut atau lebih.
Ilustrasi keseimbangan/ Foto: Freepik |
Alasan Mengapa Kita Tidak Terkoordinasi
Koordinasi tubuh ternyata merupakan DNA alias bawaan dari lahir. Beberapa dari kita secara alami lebih terkoordinasi dibandingkan dengan orang lain dan mampu mengembangkan keterampilan koordinasi jauh lebih cepat. Tetapi di luar DNA kita, kemampuan koordinasi juga bisa muncul karena hasil pengalaman.
Somerset menjelaskan kalau beberapa orang mungkin menghindari aktivitas yang berorientasi pada koordinasi seperti senam atau menari saat masih muda. Sebab kebanyakan orang merasa kegiatan olahraga semacam ini tidak terlalu penting. Dan lagi koordinasi tubuh juga muncul untuk aktivitas yang kamu butuhkan secara rutin.
Jika kamu menghabiskan sebagian besar waktu duduk di kantor, bepergian, menjalankan tugas, memasak makan malam, kamu mungkin akan cukup terkoordinasi untuk berhasil menyelesaikan tugas-tugas itu. Oleh sebab itu, kamu jangan khawatir, koordinasi adalah keterampilan yang bisa dilatih kok.
Mempunyai koordinasi tubuh yang kuat akan membantumu untuk lebih baik dalam tantangan fisik. Misalnya ketika kamu ke gy dan mencoba deadlift satu kaki akan membuatmu merasakan manfaat darinya. Koordinasi yang terlatih dengan baik bisa mengurangi risiko cedera. Kalau gerakanmu lebih akurat, kecil kemungkinan kamu akan menggerakkan otot dan jaringan yang tidak semestinya. Kamu juga akan lebih mungkin menggerakkan tubuh dengan pola yang aman bagi otot dan sendi kamu.
Apalagi seiring bertambahnya usia, kemampuan kita untuk menyelesaikan tugas fisik semakin menurun. Dengan melakukan aktivitas yang bergantung pada koordinasi, kamu akan membangun keterampilan dan kepercayaan diri untuk tetap bergerak dan mandiri, sehingga kemungkinan cedera pun bisa diminimalisir.
Nah jika kamu mau meningkatkan koordinasi dasarmu, cobalah untuk memasukkan sesi pemanasan dan pendinginan, sebelum dan sesudah berolahraga. Selingi juga dalam rutinitas latihan kekuatan yang bisa kamu lakukan. Misalnya kamu bisa latihan untuk memantulkan bola, lalu ulang, berdiri satu kaki lalu ulangi atau juga bisa latihan berjalan beriringan untuk menambah koordinasi dan keseimbangan dalam tubuh.
Walaupun latihannya mungkin akan menyulitkanmu, tetapi melakukan latihan-latihan ini setidaknya bisa mengurangi kecanggungan secara keseluruhan. Tapi kalau kecanggungan ini sudah mengganggu kesehatanmu seperti sulit berbicara, penglihatan ganda, tubuh melemah, mati rasa, dan perubahan saat berjalan, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter ya.
(DIR/tim)