Interest | Wellness

Memahami Prosedur Liposuction dan Efek Samping yang Menyertai

Selasa, 28 Nov 2023 14:03 WIB
Memahami Prosedur Liposuction dan Efek Samping yang Menyertai
Foto: Istimewa
Jakarta -

Liposuction atau sedot lemak merupakan sebuah prosedur bedah kosmetik yang menghilangkan penumpukan lemak yang tidak diinginkan dari tubuh. Biasanya, liposuction dilakukan khusus untuk menghilangkan lemak dari area tertentu di tubuh, seperti perut, pinggul, paha, pantat, lengan, atau leher. Jika seseorang sudah mencoba diet dan olahraga, tetapi lemak tidak kunjung hilang, prosedur liposuction ini bisa sangat dapat membantu.

Ketika seseorang bertambah berat badan, maka sel-sel lemak di dalam tubuh atau area tertentu akan menjadi semakin besar. Jumlah lemak yang diangkat oleh prosedur liposuction ini akan tergantung dari seberapa banyak lemak yang ada di area tersebut, perubahan bentuk tubuh setelah liposuction ini biasanya memiliki hasil yang permanen selama berat badan tidak bertambah. Lalu, bagaimana dengan orang yang obesitas dengan jumlah lemak yang sangat besar, apakah prosedur liposuction dapat mempengaruhi bentuk kulit yang sudah tertarik akibat lemak yang berlebih?

Setelah liposuction, kulit biasanya akan menyesuaikan dengan bentuk baru dari area yang sudah dilakukan prosedur liposuction. Apabila kondisi kulit kencang dan elastis, biasanya kulit akan tetap terlihat halus dan tidak menyertakan stretchmark. Namun, apabila jenis kulit yang dimiliki tipis dan tidak elastis, maka bisa saja prosedur ini menghasilkan kulit yang terlihat kendur.

Mengenal prosedur liposuction

Sebelum memulai prosedur, dokter bedah plastik akan memberikan beberapa peringatan serta menjelaskan bagaimana ia akan melakukan prosedur tersebut pada area yang diinginkan. Untuk melakukan prosedur ini, seseorang harus dalam keadaan sehat tanpa kondisi-kondisi yang dapat membuat proses operasi menjadi sulit. Hal ini termasuk dengan kondisi aliran darah, penyakit jantung koroner, diabetes, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Tidak hanya itu, beberapa obat-obatan maupun suplemen yang selama ini rutin dikonsumsi juga tentunya harus diketahui oleh dokter bedah saat melakukan konsultasi.

Untuk prosedurnya itu sendiri, liposuction memiliki beberapa teknik tergantung kebutuhan serta spesifik area yang dipilih. Dokter bedah akan memilih teknik berdasarkan tujuan pengobatan, area tubuh yang akan diobati, dan apakah pernah menjalani prosedur liposuction lain sebelumnya. Beberapa prosedur liposuction menggunakan obat untuk mematikan rasa di area tubuh tertentu. Obat-obat ini disebut anestesi lokal atau regional. Anestesi lokal atau regional biasanya juga diikuti oleh pemberian obat seperti melalui suntikan IV, untuk membantu tetap tenang dan rileks. Prosedur lain mungkin menggunakan obat yang disebut anestesi umum. Obat-obat ini akan membuat prosedur tidak terasa sama sekali layaknya seperti sedang tidur.

Jenis teknik yang biasa digunakan untuk prosedur liposuction secara umum adalah suction-assisted liposuction yang menggunakan injeksi campuran air garam dan dua jenis obat pada area yang dituju. Air garam yang digunakan dimanfaatkan untuk menghancurkan lemak, sedangkan dua obat lainnya untuk menghilangkan rasa sakit serta mengecilkan pembuluh darah. Selain itu, teknik UAL atau ultrasound-assisted liposuction juga kerap digunakan. Pada teknik ini, dokter bedah akan memasukkan batang logam dengan jenis energi tertentu pada bagian bawah kulit. Energi ini berguna untuk membuka dinding sel lemak dan memecahnya agar lebih mudah dikeluarkan.

Apa saja efek samping liposuction?

Sama halnya dengan berbagai prosedur bedah pada umumnya, liposuction juga memiliki beberapa efek samping yang kerap kali dialami oleh orang-orang yang pernah menjalaninya. Berikut ini adalah beberapa efek samping umum dari prosedur bedah liposuction:

Pembengkakan

Biasanya, prosedur liposuction memang menyebabkan pembengkakan. Hal ini sebenarnya normal-normal saja selama pembengkakan hanya terjadi selama satu hingga tiga bulan. Untuk menangani efek samping ini, biasanya dokter bedah akan mengharuskan pasiennya untuk menggunakan compression garment yang bertujuan untuk menekan pembengkakan selama empat hingga enam minggu setelah prosedur.

Kulit kendur

Karena adanya pengurangan lemak yang mengisi bagian bawah kulit yang sudah meregang, liposuction bisa menyebabkan kulit kendur-hingga pada titik tertentu, seseorang yang obesitas dan menjalani prosedur liposuction dapat menyebabkan kulit yang sangat kendur hingga bergelambir. Untuk menghindari hal ini, seseorang diharuskan memiliki elastisitas kulit yang sangat baik demi hasil yang memuaskan.

Internal injury

Komplikasi liposuction lainnya yang jarang terjadi namun mungkin terjadi adalah jika dokter bedah menempatkan kanula terlalu dalam dan menusuk organ atau pembuluh darah. Ini adalah keadaan darurat medis, dan diperlukan pembedahan segera untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Komplikasi ini jarang terjadi jika ahli bedah plastik bersertifikat dan berpengalaman melakukan prosedur liposuction.

Bisakah liposuction menyebabkan kematian?

Sayangnya, jawaban dari pertanyaan ini adalah iya. Liposuction sangat bisa menyebabkan kematian, meskipun kemungkinannya tidak terlalu besar. Prosedur liposuction dapat mengakibatkan kematian apabila prosedur yang dilakukan menyedot atau menghilangkan lemak terlalu banyak, sehingga menghasilkan ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh yang berujung pada berbagai komplikasi. Sebagai catatan, dalam satu sesi liposuction, hanya 10% dari berat badan yang dibolehkan untuk dikeluarkan.

Tidak hanya itu saja, perihal anestesi pun dapat menyebabkan hal yang cukup fatal saat menjalani prosedur liposuction. Banyak dikatakan bahwa prosedur liposuction dengan anestesi lokal lebih aman, namun penting untuk dipahami bahwa dosis yang berlebihan dapat merugikan kinerja jantung hingga dapat menyebabkan serangan jantung, kejang, dan kondisi lainnya. Oleh karena itu, penting untuk dipahami bahwa evaluasi yang tepat harus dilakukan sebelum operasi.

(DIP/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS