Kita adalah makhluk yang penuh energi. Semua materi terdiri dari atom, dengan partikel bermuatan yang bergetar pada frekuensi tertentu. Dan jika semua materi terdiri dari atom, itu berarti bahwa kita sama dalam tingkat energi dengan tanaman, hewan, dan semua keindahan alam. Ketika kita mulai terhubung dengan getaran frekuensi itu, kita dapat menciptakan perubahan drastis dalam kehidupan kita.
Di luar tubuh fisik, terdapat energi luar biasa yang mengalir di dalam diri kita, memengaruhi segala hal yang kita lakukan. Getaran frekuensi ini juga merupakan cara kita terhubung dengan dunia di sekitar kita. Sama seperti merawat tubuh, kita juga perlu melindungi dan mempertahankan energi kita dari energy giver dan energy taker.
Apa yang dimaksud dengan energy giver dan energy taker?
Ketika berbicara tentang interaksi sehari-hari, kita bisa mengelompokkan orang ke dalam dua kategori: energy giver dan energy taker. Energy giver itu sendiri adalah individu yang membangkitkan semangat dan menginspirasi kita, sementara energy taker adalah mereka yang membuat kita merasa lelah dan kehabisan energi ketika kita berada di sekelilingnya. Memahami perbedaan antara kedua tipe orang ini dapat membantu kita mengelola tingkat energi dan meningkatkan keseimbangan secara keseluruhan.
Memahami Energy Giver
Energy giver adalah para individu yang memberikan sikap positif dan membuat yang berada di sekitarnya merasa semangat. Mereka biasanya fokus pada solusi dan memiliki sikap yang optimis. Ketika seseorang berinteraksi dengan energy giver, maka mereka biasanya akan merasa terinspirasi dan termotivasi untuk menghadapi tantangan yang sedang dijalani. Individu energy giver juga cenderung jujur dan autentik, serta tentunya memancarkan energi yang positif.
Ketika menjalani kehidupan yang sehat dan memuaskan serta kehidupan yang dijalani dengan frekuensi yang lebih tinggi, penting untuk mengelilingi diri kamu dengan orang-orang yang membuatmu merasa terinspirasi dan mengisi ulang energi yang kamu miliki.
Contoh orang yang tergolong energy giver:
- Teman yang mendukung dan memberi semangat
- Rekan kerja yang berorientasi pada solusi dan cenderung kolaboratif
- Anggota keluarga yang positif dan memberikan semangat secara konsisten
- Orang-orang yang bisa membuatmu menjadi diri sendiri
- Orang-orang yang membuat kamu merasa senang dan bahagia
Memahami Energy Taker
Di sisi lain, energy taker adalah individu yang menguras energimu dan membuatmu merasa kelelahan. Mereka cenderung pesimis, dan seringkali mengeluh atau mengkritik. Semakin banyak waktu yang kamu habiskan bersama orang-orang yang selalu menarikmu ke bawah, atau terlibat dalam kebiasaan dan aktivitas yang sebenarnya tidak menguntungkanmu, kamu akan semakin banyak mengundang energy takers ke dalam hidupmu.
Contoh orang yang tergolong energy takers:
- Anggota keluarga dengan aura negatif yang persisten atau perilaku toxic
- Orang-orang yang membuatmu merasa tidak cukup
- Orang-orang yang selalu menciptakan drama
- Orang-orang yang tidak menghargai boundaries
- Orang yang terus-menerus mengeluh
Bagaimana cara untuk mengelola energi kita?
Penting untuk menyadari energy giver dan energy taker dalam hidup kamu agar kamu dapat mengelola tingkat energi dengan efektif. Menghabiskan waktu dengan energy giver dapat membantu kamu merasa lebih positif dan termotivasi, sementara membatasi interaksi dengan energy taker dapat membantu kamu menjaga energi yang kamu miliki.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola energi:
- Temani diri kamu dengan orang-orang yang positif dan mendukung.
- Tetapkan batasan dengan energy taker untuk membatasi paparan terhadap negativitas mereka.
- Lakukan perawatan diri untuk mengisi ulang tingkat energi diri sendiri.
- Fokus pada solusi daripada masalah untuk menjaga pola pikir yang positif.
Perlu diingat bahwa kamu juga memiliki peran dalam menjadi energy giver ataupun energy taker. Dengan menjadi individu yang fokus dengan solusi, berpikir positif sekaligus menginspirasi, maka kamu dapat memberikan dampak yang besar bagi orang-orang di sekitar kamu. Kamu pun juga dapat memiliki hubungan sosial yang lebih baik lagi. Namun, apabila kamu cenderung memiliki karakteristik untuk terus mengeluh dan sering merasa lelah, maka secara tidak disadari kamu memberikan dampak yang signifikan juga bagi orang-orang di sekitarmu.
(DIP/tim)