Siapa yang belum move on dari keseruan Indofood present CXO Live on Stage di minggu pertama bersama Raissa Anggiani, TAEYONG, hingga Vierratale? Kalau itu membuatmu sampai merasa sangat sedih, mungkin kamu mengalami post-concert depression (PCD). Kondisi ini ketika seseorang merasa sangat sedih setelah menonton sebuah konser musik yang menampilkan artis idola.
Tidak bisa dimungkiri bahwa situasi ini memang bisa mempengaruhi kehidupan yang kamu jalani usai menonton konser tersebut. Meski begitu, umumnya situasi ini tidak berlangsung terlalu lama. Menurut American Psychiatric Association, PCD yang dialami oleh seseorang biasanya berlangsung setidaknya dua minggu setelah konser yang mereka datangi usai.
Namun jika lebih dari hitungan bulan, kemungkinan PCD berubah menjadi depresi klinis. Adapun perbedaan antara PCD dan depresi klinis terletak dari pikiran orang yang mengalaminya. Orang yang mengalami PCD biasanya mempunyai ingatan yang positif tentang acara yang mereka datangi tersebut. Sedangkan orang yang mengalami depresi klinis lebih banyak berpikir hal negatif dan mengalami kecemasan terus-menerus.
Ilustrasi menonton konser/ Foto: CXO Media - Cipta Nugraha |
Fase dari Post-Concert Depression
Selama aktivitas konser, tubuhmu akan menghasilkan endorfin dan dopamin yang tinggi. Sehingga setelah kegiatan itu berakhir, kamu akan mengalami penurunan hormon yang membuatmu merasa sedih. Dalam kondisi ini, tubuhmu harus menyesuaikan ritmenya lagi seperti saat sebelum konser. Untuk itu, coba kenali fase-fase PCD ini seperti dilansir Alternative Press.
1. Euforia
Setelah konser usai, kamu mungkin masih menunjukkan sisa-sisa kebahagiaan usai melihat penyanyi favoritmu tampil. Pada fase ini, kamu akan mulai mencari fancam yang diambil ketika musisi favoritmu tampil di atas panggung tadi. Bahkan mencari cara agar bisa bertemu mereka setelah acara tersebut berakhir.
2. Refleksi
Di tahap ini, yang akan kamu lakukan mungkin mengungkapkan perasaan yang kamu alami selama konser dengan mengunggah foto-foto atau video yang diambil saat konser berlangsung. Di sini, kamu akan merasa hidupmu berubah selamanya ketika melihat idolamu secara langsung dan bagaimana malam itu membuatmu merasa tidak akan ada lagi kesempatan seperti malam tersebut.
3. Realisasi
Setelah berpikir kalau malam itu mengubah segalanya, kamu pun mulai meyakininya dan rasa sedih itu pun muncul. Kamu akhirnya sadar kalau apa yang kamu inginkan setelah konser itu misalnya bertemu setiap hari dengan idola adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
4. Fakta
Hari-hari berikutnya usai konser itu selesai, kamu pun menjalani kehidupan seperti biasanya tapi tetap ada yang berbeda dari hari di mana kamu menemui idolamu di konser. Kamu mungkin akan berpikir merasa bosan dan tidak ada keceriaan yang sama seperti saat kamu menghadiri konser. Kamu akhirnya merasa kalau lebih merasa 'hidup' saat melihat idola di atas panggung.
5. Merasa Terasing
Untuk menghibur dirimu yang sedih, kamu mungkin akan kembali pada fase refleksi dan berbagi pengalaman dengan bercerita kepada orang-orang yang tidak ikut hadir di acara itu. Namun tidak ada yang benar-benar memahami kebahagiaan apa yang kamu rasakan malam itu, sehingga kamu pun akan merasakan kesepian.
6. Stalking
Di fase ini, kamu yang sudah tidak tahan dengan perasaan sedihmu akhirnya terus mencari informasi tentang idolamu seperti jadwal-jadwal pertunjukannya, mengecek tiap jam media sosialnya, atau bahkan mengomentari unggahan terakhirnya berkali-kali, berharap ia akan menanggapi kamu. Kamu pun akhirnya lebih banyak menghabiskan waktu untuk mencari tahu kehidupan idolamu ketimbang menjalani kehidupanmu sehari-hari.
7. Berkurangnya kontrol impuls
Kamu yang merasa kesepian ini akhirnya mencari cara untuk mengatasinya dengan banyak cara. Mulai dari melihat kapan idola tampil lagi di konser atau pertunjukan musik, atau mencari merchandise berbau idola yang bisa mengobati rasa sedihmu. Kamu pun akhirnya menjadi lebih impulsif dari biasanya hanya untuk mengobati kesepian itu.
8. Penerimaan
Fase penerimaan ini akan datang tergantung dari kekuatan hatimu untuk mengatasi rasa sedih yang melanda karena PCD. Kalau kamu bisa melawan kesepian dengan hal-hal lain yang lebih positif, kamu bisa keluar dari PCD lebih cepat. Tapi berbeda dengan mereka yang mungkin menuruti keinginan hati kesepiannya, bisa jadi PCD akan berlangsung lebih lama.
9. Kembali hidup
Bagi kamu yang sudah melewati fase penerimaan dengan sukses, kesedihan tidak akan lagi kamu rasakan sedikit demi sedikit. Saat melihat wajah idola di media sosial atau di mana pun, tidak akan membuatmu merasa sedih lagi. Justru merasa bersyukur karena mendapat kesempatan untuk membuat kenangan bersama dengan fans-fans lain di malam itu.
Perlukah ke Psikolog?
Kebanyakan orang yang mengalami PCD tidak perlu ke psikolog untuk mendapatkan penanganan. Sebab post-concert depression paling lama berlangsung selama dua minggu. Kamu pun bisa mengatasi PCD dengan caramu sendiri.
Misalnya dengan bertukar cerita dengan penggemar yang juga menonton hari itu, membuat kolase pengalaman yang kamu alami di konser tersebut, meluangkan waktu untuk kegiatan lain selain melihat idolamu, menjadwalkan diri untuk me time, atau mencari hal lain untuk kamu nantikan. Namun kalau kamu merasa perasaan sedih sudah mengganggu segala aspek kehidupanmu, sebaiknya kamu mengunjungi psikolog untuk mendapatkan rekomendasi penanganan yang tepat.