Beberapa hari ke belakang, cuaca di Indonesia memang cukup panas, ditambah sinar matahari yang menyengat pada pagi hingga siang hari. Dikutip dari situs Indeks UV Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah-wilayah di Indonesia terdeteksi dilanda risiko bahaya dari sinar ultraviolet.
Di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat misalnya termasuk Jakarta skala UV indeksnya bernilai 6-10, yakni mendekati risiko bahaya tinggi, dan bahaya sangat tinggi. Ini berdasarkan pemantauan CXO Media pada Jumat (14/4), pukul 13.00 WIB.
Indeks Sinar Ultraviolet/ Foto: BMKG |
Daerah yang masuk di skala UV Indeks yang bernilai 6-7 (berisiko bahaya tinggi), masyarakat dianjurkan untuk memakai pelindung untuk menghindari kerusakan mata dan kulit. Mengurangi waktu di bawah sinar matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore. Masyarakat juga dianjurkan untuk mengoleskan sunscreen dengan SPF 30+ setiap 2 jam untuk menghindari paparan buruk sinar UV.
Sementara daerah yang masuk skala UV Indeks yang bernilai 8-10 (berisiko sangat tinggi), masyarakat sangat dianjurkan untuk tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama di antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore tanpa pelindung apapun. Sebab, matahari bisa merusak dan membakar kulit dengan cepat. Dianjurkan untuk mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam untuk menghalangi sinar UV.
"Diperkirakan cerah-berawan pada pagi sampai siang hari untuk beberapa hari ke depan. Tapi bisa berpotensi menyebabkan indeks UV pada kategori 'very high' dan 'extreme' di siang hari," ujar Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko, dikutip CNN Indonesia.
5 Cara Melindungi Diri dari Sinar Matahari
Agar kamu terlindungi dari paparan buruk sinar matahari, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, seperti dikutip dari Mana Medical Associates.
1. Tetap di Dalam Ruangan Saat Puncak Sengatan
Sinar UV biasanya paling intens di antara jam 10 pagi dan 4 sore. Jika memungkinkan, rencanakan waktumu untuk beraktivitas di luar rumah sebelum dan sesudah jam puncak sinar matahari. Ini juga bisa mencegah penyakit kulit atau penyakit lainnya yang disebabkan oleh sengatan panas.
2. Berteduh
Hindari paparan langsung sinar matahari saat menghabiskan waktu lama di luar ruangan. Temukan tempat berteduh di bawah pohon atau gedung tinggi. Pertimbangkan membawa alat-alat yang bisa melindungimu seperti topi dan payung.
Ilustrasi panas terik/ Foto: Unsplash |
3. Kenakan Sunscreen
Kamu harus tahu kalau sebagian besar radiasi UVB diserap oleh ozon, tetapi radiasi ultraviolet B masih mencapai tubuh manusia. Sebagian besar radiasi ultraviolet yang kita terima adalah radiasi UVA.
Radiasi UVA dan UVB bisa merusak kulit dan menyebabkan kanker kulit. Jadi gunakanlah sunscreen yang diklaim bisa melindungi kulit dari sinar radiasi UVA dan UVB. Pastikan pilih sunscreen yang tepat untuk kulitmu dan terapkan setiap 2 jam sekali.
4. Gunakan Lip Balm dengan SPF
Bukan hanya kulit yang perlu kamu lindungi dari paparan sinar matahari. Bibirmu pun harus kamu lindungi juga. Jika kamu tidak mengoleskan sunscreen pada bibirmu, bibir masih bisa rusak akibat radiasi UV. Gunakanlah lip balm yang mengandung moisturizer dan SPF.
5. Pakai Kacamata Hitam
Selain kulit, radiasi sinar ultraviolet juga bisa merusak matamu. Meskipun kamu memakai topi untuk mencegah sinar matahari masuk ke mata, tetapi menggunakan kacamata hitam dengan kaca anti UV, bisa melindungi matamu dari sengatannya.
Cara-cara tersebut bisa kamu terapkan untuk mencegah terjadinya kerusakan kulit akibat paparan sinar buruk ultraviolet. Pastikan kamu terus terlindungi agar kamu terhindar dari kanker kulit yang membahayakan tubuh di saat musim tak menentu seperti sekarang ini.
(DIR/alm)