Di era internet, orang-orang yang ignorant dan tidak peka seringkali menjadi musuh bersama sebab mereka dianggap tidak memiliki empati. Apa yang membuat empati menjadi begitu penting? Empati adalah kemampuan untuk bisa memposisikan diri dari sudut pandang orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan meskipun kamu tidak mengalami apa yang mereka alami. Memiliki empati sama dengan memiliki kesadaran diri dan kepedulian terhadap sesama, sehingga empati berperan penting untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain. Tak hanya itu, memiliki empati juga bisa membantu kita lebih mengenal diri sendiri.
Tipe-tipe Empati
Meski terdengar sederhana, tapi empati masih sering disalahpahami dan tak semua orang memilikinya. Seseorang yang tak memiliki empati bisa bersikap egois, bahkan memperlakukan orang lain dengan kejam. Menumbuhkan empati memang tidak semudah mempelajarinya di sekolah, sebab empati tumbuh dari pengalaman sehari-hari. Namun, kita bisa mendalami kemampuan ini dengan mengenal berbagai macam tipe empati. Dilansir dari Very Well Mind, ada tiga jenis empati yang biasanya dimiliki oleh manusia. Apa saja tipe-tipenya?
Empati Kognitif
Empati kognitif adalah kemampuan untuk memahami perspektif orang lain, apa yang mereka pikirkan, dan memahami tindakan yang mereka lakukan. Sederhananya, kamu bisa membayangkan apa rasanya berada di situasi yang mereka alami. Misalnya, temanmu baru saja kehilangan pekerjaannya dan kamu bermaksud untuk menghibur mereka. Alih-alih mendorong mereka untuk segera mencari pekerjaan baru, kamu bisa memilih untuk memvalidasi rasa frustrasi mereka dan menanyakan apa yang mereka butuhkan.
Empati Emosi
Empati emosi adalah kemampuan untuk mengalami emosi yang dirasakan orang lain. Kamu tidak hanya bisa menempatkan diri di situasi yang mereka alami, tapi kamu juga bisa memahami perasaan mereka. Biasanya empati emosi tumbuh dari adanya kesamaan pengalaman, sehingga kamu tahu betul bagaimana perasaan mereka. Misalnya, temanmu merasa sedih dan marah karena diselingkuhi oleh pasangannya, dan kamu pun pernah mengalami hal yang sama. Hal ini bisa membuatmu juga ikut merasakan kesedihan dan kemarahan yang dirasakan olehnya.
Compassionate Empathy
Sementara itu, compassionate empathy adalah kombinasi antara empati kognitif dan empati emosi. Di satu sisi, kamu bisa menempatkan posisimu di situasi yang dialami oleh orang lain, tapi di satu sisi kamu bisa menjaga emosimu agar tidak terbawa suasana dan bisa membantu mereka. Inilah yang membedakan compassionate empathy, yaitu ada rasa belas kasih yang mendorong kamu untuk membantu orang lain. Misalnya, kamu menerima kabar bahwa ada bencana alam yang terjadi di sebuah daerah, lalu kamu terdorong untuk menjadi relawan agar bisa membantu orang-orang di sana.
Idealnya, kita harus bisa menerapkan ketiga tipe empati ini di situasi yang berbeda-beda. Meskipun cukup menantang dan butuh proses untuk bisa menumbuhkan ketiganya, tapi kita bisa melatih diri sendiri secara perlahan-lahan, dimulai dari kemauan untuk mendengarkan orang lain.
(ANL/tim)