Sekarang sudah banyak produk-produk skincare yang bisa dibeli dengan mudah melalui platform e-commerce tanpa harus berkonsultasi dengan ahli kulit. Dengan mudahnya akses mendapatkan produk-produk kecantikan wajah, para peminat skincare dapat langsung checkout keranjang belanja penuh dengan produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan mereka, salah satunya produk anti-aging.
Menyoal produk anti-aging, beberapa berpendapat bahwa produk anti-aging baru perlu dipakai saat berusia paruh baya. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa perawatan wajah anti-aging sudah perlu dipakai sedari muda. Lantas, mana yang benar?
Saat produk skincare keluaran lokal belum merajalela seperti sekarang, produk anti-aging banyak ditawarkan kepada wanita yang telah menginjak usia 30 tahun. Pasalnya, di usia ini tanda-tanda penuaan seperti kerutan, garis halus, dan pigmentasi kulit yang tidak merata mulai dialami oleh mereka. Makin kesini, batasan usia penggunaan produk anti-aging pun lama kelamaan menyusut-mereka yang masih berusia 20-an sudah mengadopsi produk anti-aging dalam runtutan skincare sehari-hari.
Ilustrasi perawatan skincare/ Foto: Pexels |
Seorang dokter kecantikan kulit, dr. Kamilah AlJaidi membahas kaitan usia dan produk anti-aging. Menurutnya, seseorang dapat menggunakan produk anti-aging saat memasuki usia 20-an. "Dulu, produk anti-aging itu digunakan oleh orang berusia 40 tahun ke atas. Kemudian, berubah lagi, jadi digunakan oleh orang dengan usia 30 tahun ke atas, hingga sekarang usia 20 tahun." Ia menjelaskan, "Kenapa begitu? Karena sekarang sinar UV itu makin kuat dan makin dekat dengan wajah kita, sehingga anti-aging lebih baik dipakai saat menginjak usia 20 tahun ke atas." jelasnya kepada tim CXO Media di Lazada Women Fest 2022.
Wajah, sebagai bagian tubuh yang sering terkena matahari, biasanya menjadi lokasi utama munculnya tanda awal penuaan. Sinar UV A yang sering disebut sebagai UV Aging, merupakan penyebab utama terjadinya penuaan pada kulit manusia. Hal ini dikarenakan gelombang panjang sinar UV A dapat mendorong lapisan dermis kulit dan radiasinya dapat merusak sel-sel kulit, serat kolagen, serta serat elastin yang membuat kulit mengalami photo-aging ditandai dengan munculnya garis-garis halus, keriput, noda hitam, dan elastisitas kulit yang berkurang.
Kebanyakan produk anti-aging mengandung SPF minimal 15 yang dapat menghalangi sinar UV A dan UV B. Selain itu, produk anti-aging memiliki kandungan lain seperti vitamin E dan vitamin C yang mampu lawan sel-sel yang merusak kulit.
Ilustrasi skincare/ Foto: Pexels |
Meski memang tanda-tanda penuaan yang muncul di wajah merupakan proses yang kita alami secara natural karena faktor usia, ada juga faktor eksternal yang bisa mempercepat penuaan kulit seperti sinar matahari, lifestyle, dan lingkungan. Maka dari itu, produk anti-aging memang diperlukan untuk menjaga kulit agar tetap mulus dan awet muda.
Faktanya, memasuki usia 20-an, kulit akan secara perlahan kehilangan kolagen dan mulai menimbulkan tanda-tanda penuaan. Semakin dini produk anti-aging digunakan, semakin baik hasilnya. "Kalau mau kulit gak terlihat turun, lebih baik digunakan sejak dini." tambah dr. Kamilah.
Sebenarnya, sekarang juga sudah banyak produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif yang dapat membantu mencerahkan dan mengencangkan kulit tanpa diberi label anti-aging, seperti produk dengan kandungan retinol, vitamin C, dan asam hialuronat.
Intinya, jika wajahmu telah menunjukkan tanda-tanda penuaan, kamu bisa mulai perlahan memakai produk anti-aging. Ingat bahwa memperbaiki kulit yang sudah terlanjur menua akan lebih sulit dibanding mencegah tanda penuaan yang muncul. Kalau malas menambahkan produk anti-aging dalam skincare routine kamu, at least, jangan pernah keluar rumah tanpa mengoleskan tabir surya pada wajah, ya!
(HAI/DIR)