Whether your realize it or not, positive thinking punya perbedaan yang tipis dengan denial. Tak jarang jika seseorang yang mengklaim dirinya sedang melakukan positive thinking, bisa tiba-tiba ragu dan mencari informasi untuk menghilangkan keraguannya ataupun terhindar dari perasaan "Gue lagi denial, gak sih?"
Secara definisi, positive thinking adalah sebuah sikap mental di mana kita fokus pada sisi positif dari suatu keadaan dengan harapan pola pikir ini akan membawa energi yang baik sehingga hasil akhirnya juga turut baik. Sementara, denial merupakan kondisi saat seseorang mengabaikan fakta yang ada di depan mata agar tidak menghadapi kenyataan bahwa sesuatu yang sedang terjadi itu tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan berpikir secara positif, namun seringkali positive thinking dijadikan sebuah tameng saat kita belum siap menerima kenyataan yang terjadi. Alih-alih memanifestasi energi positif, kita malah menyangkal hal buruk yang sebenarnya sedang atau akan terjadi, alias denial. Sebagai contoh sederhana, kamu bela-belain untuk menonton konser artis internasional favoritmu di luar negeri. Dengan akal-akalan, "Gue bisa survive karena duit bisa dicari lagi. Tapi belum tentu bisa ketemu idola gue manggung di kota kelahirannya." Padahal hal itu cukup membuat dompet kamu meronta-ronta selama berbulan-bulan.
Contoh lainnya, kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang yang ternyata toksik, tapi kamu terus positive thinking "Mungkin dia belum bisa sepenuhnya percaya sama orang karena ini-itu. Mungkin seiring waktu dia akan berubah." Padahal sudah banyak kelakuan yang kamu bisa nilai sendiri sebagai red flag.
Sebenarnya, banyak orang yang secara sadar bahwa mereka sedang denial, tapi enggan untuk mengakuinya karena tidak ingin berhadapan dengan konsekuensi yang datang mengikuti. Ada risiko yang kita tidak ingin ambil ataupun ketidakinginan untuk kehilangan sesuatu yang selama ini kita miliki. Jadi daripada berhadapan dengan efeknya, lebih baik untuk dibuai oleh pikiran-pikiran positif.
Kalau sudah memasuki kondisi ini, penting untuk memberanikan diri dalam mengakui kalau kamu sedang dalam kondisi denial. Kenyataannya, tak semua hal itu berujung baik atau tetap dalam radar positif. Toh, semua kejadian yang di luar ekspektasi kamu dapat menjadi pelajaran berharga agar kamu bisa merespon hal itu lebih baik lagi di masa depan dan terhindar dari masalah yang mungkin dapat muncul di kemudian hari.