Tanpa disadari, kita sering kali mengabaikan atau bahkan menahan emosi yang kita rasakan demi melindungi orang lain dan demi memperbaiki situasi agar tidak semakin keruh. Sebagai contohnya adalah laki-laki yang menahan perasaan emosionalnya untuk tidak menangis karena stereotip masyarakat yang selalu menganggap bahwa laki-laki yang menangis adalah laki-laki yang lemah. Namun, tahukah kamu bahwa menahan emosi yang seharusnya diekspresikan dengan leluasa ternyata memiliki efeknya pada tubuh?
Mengabaikan atau menahan emosi secara umum merupakan sebuah tindakan individu dalam menutupi ekspresi wajah dan tubuh untuk menyembunyikan status emosional yang sedang dimiliki. Pengabaian emosi ini juga dapat didefinisikan sebagai metode yang sengaja dilakukan oleh individu dengan mengontrol emosi yang mereka rasakan serta mengubah ekspresi emosional yang tidak semestinya merek ekspresikan. Hal ini secara efektif memungkinkan individu untuk mengalami berbagai konsekuensi negatif yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan emosional, mental dan kognitif.
Seseorang mungkin secara tidak sadar melakukan ini karena mungkin telah belajar untuk menekan emosi sedari dulu. Contohnya apabila seseorang dibesarkan dalam keluarga yang disfungsional, sehingga ia terus belajar untuk berkomunikasi dan mengendalikan emosinya sebagai seorang anak. Penahanan atau pengabaian emosi ini biasanya juga didukung oleh faktor seperti rasa takut dan malu.
Meskipun tidak banyak penelitian yang menunjukkan bahwa emosi yang diabaikan dapat menyebabkan masalah kesehatan, kesehatan emosional dan mental secara keseluruhan selalu terkait langsung dengan kesehatan fisik. Rasa marah yang ditahan atau emosi negatif lainnya dapat meningkatkan risiko untuk individu mengalami depresi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, masalah pencernaan, hingga kurang energi.
Memang, terlalu berlebihan dalam mengekspresikan emosi bukanlah hal yang patut dilakukan. Meskipun demikian, menahannya pun bukanlah hal yang bisa dijadikan pilihan. Cara terbaik yang perlu dilakukan untuk mengendalikan emosi adalah dengan memahami perasaan sendiri terlebih dahulu dan mengelola cara berkomunikasi dengan lebih baik.
Janganlah menahan diri untuk mengekspresikan emosi yang sedang dialami. Jika terdapat kesulitan dalam hal ini, kamu cobalah untuk mengatakan apa yang sebenarnya sedang dirasakan dengan jujur tanpa menutupinya sedikit pun. Apabila kamu memang sedang merasa sedih, marah atau kecewa atas sesuatu, katakanlah dengan jujur secara terbuka kepada orang-orang terpercaya yang membuatmu merasa nyaman.