Cuaca yang berubah setiap hari kadang hujan dan kadang panas membuat tubuh pun harus ikut beradaptasi. Namun tidak mudah menjaga kesehatan di tengah cuaca yang tak menentu sambil melakukan banyak aktivitas yang padat setiap harinya. Tak jarang penyakit musiman seperti flu datang menghampiri. Namun, ada satu gangguan kesehatan yang juga dialami khususnya para perempuan di kondisi cuaca berubah-ubah seperti ini, yakni infeksi jamur pada vagina.
Udara yang lembab, dan banyaknya aktivitas membuat perempuan rentan mengalami penyakit ini. Meskipun tidak berbahaya dan cukup lazim dialami para perempuan, tapi ada baiknya kita harus waspada dan mengobatinya dengan benar. Oleh sebab itu, ini yang perlu kamu tahu dan pahami tentang infeksi jamur pada vagina yang kerap dialami perempuan.
Ilustrasi vagina gatal/ Foto: Steady Health |
Umum terjadi pada banyak perempuan
Infeksi jamur pada vagina seringkali ditakutkan oleh para perempuan, sebagai penyakit menular seksual. Padahal sebenarnya, penyakit ini memang cukup lazim dialami oleh 3 dari 4 perempuan selama hidupnya. Vagina yang sehat mengandung bakteri dan beberapa sel ragi yang membuat kondisi asam pada vagina tidak berlebihan. Namun ketika keseimbangan bakteri dan ragi berubah, sel-sel ragi bisa berkembang biak hingga menyebabkan gatal, bengkak, dan iritasi.
Infeksi jamur vagina sebenarnya adalah jenis vaginitis, suatu kondisi di mana vagina bengkak, nyeri, dan mengeluarkan cairan. Dan infeksi ini paling umum dialami. Adapun gejalanya selain ketiga hal tersebut yakni ada rasa panas saat buang air kecil, terasa sakit saat berhubungan seksual, terdapat kemerahan di sekitar vagina, dan munculnya ruam. Warna pada cairan keputihan pun bisa berbeda, yakni berwarna kuning-keputihan dan agak menggumpal.
Hilangnya keseimbangan kimiawi yang ada di dalam vagina bisa jadi penyebab timbulnya jamur tersebut. Misalnya, karena kamu sedang mengonsumsi obat antibiotik yang mengobati infeksi apapun termasuk infeksi saluran kemih; terganggunya hormon karena kehamilan; kamu menderita diabetes; dan kamu mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kamu mempunyai riwayat penyakit autoimun.
Ilustrasi konsultasi dengan dokter/ Foto: Freepik |
Berkonsultasilah dengan dokter spesialis
Bicara tentang kesehatan reproduksi, terkadang kita masih enggan untuk membicarakannya dengan ibu, bahkan pergi ke dokter kandungan. Stereotip tentang dokter spesialis kandungan hanya untuk ibu hamil dan menyusui sepertinya harus ditinggalkan. Sebab tidak ada salahnya bagi kita, perempuan untuk mengunjungi dokter spesialis kandungan karena menyangkut kesehatan reproduksi kita.
Untuk mengobati infeksi jamur pada vagina, dokter mungkin akan mendiskusikan berbagai jenis perawatan tergantung keparahan yang kamu alami. Dokter mungkin akan meresepi kamu obat antijamur untuk mengendalikan pertumbuhan sel ragi. Tapi yang terpenting, ikutilah instruksi dokter untuk penggunaan obat-obat tersebut, supaya penyakit ini tidak datang kembali.
(DIR/MEL)