Interest | Wellness

Fakta Tentang Alopecia yang Diidap Jada Smith

Rabu, 30 Mar 2022 14:00 WIB
Fakta Tentang Alopecia yang Diidap Jada Smith
Foto: Jeff Kravits - Getty Images
Jakarta -

Peristiwa menghebohkan di panggung Oscar beberapa hari lalu yang dilakukan Will Smith kepada Chris Rock, cukup mengundang sorotan. Bukan hanya soal aksi Will yang menampar keras Chris di atas panggung usai me-roasting istrinya, Jada Pinkett Smith karena penampilan rambutnya yang dianggap mirip dengan karakter G.I. Jane, namun justru fakta di balik penampilannya tersebut yang menurut saya tak pantas untuk dijadikan bahan roasting stand up comedy.

CBS News melansir, Jada Smith diketahui mengidap penyakit alopecia saat ia mengungkapkannya dalam sebuah episode reality show keluarganya, Red Table Talk. Saat itu, Jada mengatakan sangat mengerikan mengetahui kondisinya tersebut karena ia menemukan segenggam rambutnya rontok di kamar mandi.

"Itu adalah satu masa dalam hidup saya di mana saya benar-benar gemetar ketakutan. Itu sebabnya saya memotong rambut saya, dan mengapa saya terus memotongnya," ujarnya. Selain itu, dalam sebuah video Instagram pribadinya @jadapinkettsmith yang diunggah pada Desember 2021, ia mengungkapkan rambutnya dicukur habis dan berkata, "Aku dan alopecia ini akan menjadi teman. Sekarang, pada titik ini, aku hanya bisa tertawa."

Kondisi yang diidap Jada membuat kita harus lebih aware dengan penyakit tersebut. Lantas, apa yang harus kita tahu tentang alopecia dan mengapa kita harus mewaspadainya?

.Jada Smith/ Foto: Mike Coppola - Getty Images

Alopecia, Bukan Kebotakan Biasa

Normalnya, kerontokan rambut pada orang dewasa hanya 50-100 helai rambut per hari. Namun, bila lebih dari itu, kerontokan sering berkembang menjadi kebotakan rambut yang abnormal seperti alopecia. Alopecia adalah kehilangan rambut dari kulit kepala secara abnormal, berpola pada pria dan perempuan yang rentan, serta tak memandang umur.

Adapun angka kejadian alopecia pada masyarakat umum di Amerika berkisar antara 0,1-0,2 persen. Sementara berdasarkan hasil penelitian di RSCM Jakarta, penderita alopecia rata-rata berjumlah 20 orang per tahun dengan perbandingan pria dan perempuan sebesar 6:4. Secara umum, alopecia atau kebotakan dibagi menjadi 3 jenis, yakni alopecia areata, kebotakan hanya pada bagian-bagian tertentu di kepala; alopecia totalis, kebotakan karena kerontokan yang merata pada semua kulit kepala; dan alopecia universalis, yakni kehilangan semua rambut di tubuh.

Kondisi ini bisa muncul dalam berbagai cara, tergantung penyebabnya. Alopecia biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari riwayat keluarga atau keturunan, perubahan hormonal dan kondisi medis; mengonsumsi obat-obatan dan suplemen tertentu; terapi radiasi ke kepala; stres, serta gaya rambut dan perawatan tertentu.

Ciri-ciri dan gejala alopecia bisa ditandai dengan penipisan rambut yang timbul bertahap di atas kepala, kebotakan berbentuk sirkuler atau bundar, rambut mulai mudah rontok secara tiba-tiba, kebotakan rambut seluruh tubuh, dan adanya bercak bersisik yang menyebar di kulit kepala. Meski secara umum, alopecia sebenarnya bisa disembuhkan, ada beberapa jenis alopecia seperti yang diidap Jada yang tidak bisa diobati.

.Ilustrasi alopecia/ Foto: Freepik

Mengenal Alopecia Areata

Alopecia areata merupakan gangguan autoimun umum yang sering disebabkan oleh kerontokan tak terduga dan mempengaruhi sekitar 6,8 juta orang di Amerika Serikat. Sayangnya, tidak ada obat untuk alopecia areata, walau ada beberapa bentuk pengobatan yang dapat disarankan oleh dokter hanyalah membantu rambut tumbuh kembali lebih cepat.

Bentuk pengobatan alopecia areata yang paling umum adalah penggunaan kortikosteroid, obat antiinflamasi yang kuat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Ini sebagian besar umumnya diberikan melalui suntikan lokal, aplikasi salep topikal, atau secara oral. Alopecia areata ternyata tidak langsung membuat orang sakit, juga tidak menular. Tapi, itu sulit untuk diterima secara emosional, seperti kondisi Jada.

Bagi banyak orang, alopecia areata adalah penyakit traumatis yang memerlukan perawatan untuk mengatasi aspek emosional dari kerontokan rambut, serta kerontokan itu sendiri. Apalagi, alopecia areata telah dibandingkan oleh beberapa orang dengan vitiligo, penyakit kulit autoimun di mana tubuh menyerang sel-sel penghasil melanin, yang menyebabkan bercak putih.

Sehingga apa yang dilakukan Chris Rock kepada Jada, nyatanya bukan merupakan empati terhadap orang yang mengalami penyakit autoimun tersebut. Agaknya, selain kita mesti mewaspadai penyakit tersebut, kita pun harus lebih aware dengan kesehatan mental para pengidap alopecia, jadi mereka bisa terus berjuang dan percaya diri dalam menjalani kehidupan.

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/HAL)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS