"Awali hari dengan senyuman," ucap pujangga klasik--separuh bijak kepada dunia. Tidak lama berselang, orang mulai membantahnya dengan ucapan yang lebih realistis, "awali pagi dengan sarapan, karena kemarin kami coba dengan senyuman, jam 10 pagi sudah lapar." Ah, memang lebih valid rasanya. Tetapi nahas, belum lama bantahan itu bertahan, virus corona justru datang menghantam. Oleh karena itu, demi menjaga relevansi ucapan bijak sang pujangga dengan masa pandemi, maka kalimat bijak tersebut terpaksa berubah menjadi: "Jalani hari dengan menjaga jarak, dan menggunakan masker."
Pandemi Covid-19, belum juga berakhir. Hingga awal tahun 2022 ini, tanda-tanda kepunahan virus tersebut bahkan tidak kunjung terlihat. Apalagi tren kasus positif Covid-19 kembali melonjak belakangan, akibat varian Omicron. Meskipun disebut tidak lebih berbahaya daripada varian sebelumnya--seperti Delta, tingkat kewaspadaan masyarakat perihal bahaya dari corona harus selalu dijaga.
Sejak awal penyebaran Covid-19, para epidemolog memang telah menganjurkan penggunaan masker. Dalam menjalani kehidupan new normal, masyarakat juga diharuskan menaati protokol-protokol kesehatan. Pakar penyakit menular Amerika Serikat, dr. Faheem Younus, bahkan menjelaskan bahwa penggunaan masker efektif dalam mencegah penularan COVID-19, termasuk varian Omicron. Menurut pengalamannya--selama 2 tahun bekerja sebagai dokter Covid, ia tidak pernah tertular virus (dari pasien) karena selalu mengenakan masker. Namun sebaliknya, ketika dr. Faheem menghadiri acara keluarga tanpa mengenakan masker, dirinya malah tertular Covid-19.
Selama pandemi berlangsung, masyarakat dunia memang telah terbiasa menggunakan masker dalam kehidupan sehari-hari. Masker yang saat ini menjadi kebutuhan, ternyata direspon masyarakat secara kreatif dan komersial. Buktinya, masker di tengah pandemi memiliki ragam variasi, mulai dari bahan dasarnya sampai warna yang ditawarkan. Walaupun demikian, fakta di lapangan menunjukan bahwa tidak semua masker efektif mencegah corona.
Menurut Lawrence Gostin, profesor hukum kesehatan global asal Georgetown University yang juga bekerja di WHO, penggunaan masker kain tidak cukup memberi perlindungan pada masa ini. "Omicron merupakan varian yang sangat mudah menular, mungkin menjadi patogen yang paling cepat menular di dunia saat ini." Ia juga menambahkan, "Menghadapi varian delta tingkat efektivitas masker kain adalah sekitar 20-30 persen, namun menghadapi Omicron, masker kain hampir tidak ada perlindungnya."
Melansir Kompas.com, penggunaan masker medis tipe N95 atau KN95, disebut lebih mampu menyaring partikel kecil pembawa virus corona. Tipe masker tersebut juga diketahui sanggup menahan partikel pembawa virus hingga 95 persen--sesuai dengan namanya. Oleh karena itu, masker N95 atau KN95 disebut sebagai masker yang paling efektif digunakan pada saat ini.
Bertahan hidup di tengah pandemi memang tidak mudah. Manusia dituntut untuk terus produktif sembari tetap memperhatikan kesehatan. Selain patut menjaga kesehatan secara fisik--dengan menjaga jarak dan mengenakan masker, berkegiatan di tengah pandemi juga memerlukan kesehatan mental yang sama baiknya. Dalam menjaga kesehatan mental, perilaku yang mencerminkan sikap berbahagia--seperti tersenyum, merupakan langkah yang bisa kita lakukan.
Sebelum familiar dengan penggunaan masker, senyum merupakan hal yang sering digunakan manusia pada kehidupan sehari-hari. Selain menawan, sebuah senyuman juga diketahui memiliki manfaat bagi kesehatan. Menurut jurnal terbitan University of West Alabama, senyuman disebut dapat membantu manusia lebih terkoneksi satu sama lain; memproduksi hormon penyebab kebahagiaan; meningkatkan produktivitas; meredakan stress; hingga memperpanjang umur.
Oleh karena itu, sejauh ini, masker dan senyum adalah dua hal yang sama penting untuk digunakan. Meski saat mengenakan masker, sebuah senyuman tidak selalu terlihat, tetapi tersenyum dibalik masker tetaplah baik untuk dilakukan, karena faktanya: kedua hal tersebut mampu melindungi dari luar dan menyehatkan ke dalam.
Pada akhirnya, setiap manusia ingin menjadi sehat dan melewati corona dengan bahagia. Langkah paling mudah untuk tetap sehat dan berbahagia adalah dengan disiplin menggunakan masker dan tetap rajin membagikan senyuman. Jadi, agar pandemi ini segera berakhir, dan agar supaya kita tetap nyaman dalam menjalani kehidupan, mari terus jaga protokol kesehatan--dengan menggunakan masker terbaik--dan sajikan senyuman yang membahagiakan, demi kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
(RIA/MEL)