Isu mikroplastik beberapa tahun terakhir semakin mengkhawatirkan. Dan, sebuah studi terbaru menemukan bahwa otak kita lama kelamaan semakin bersifat plastis. Para peneliti baru saja meneliti sampel jaringan otak yang dikumpulkan selama 25 tahun.
Ternyata, serpihan plastik kecil mengotori otak kita dalam jumlah yang sangat tinggi dan sampel terbaru mengandung lebih banyak mikro plastik secara rata-rata. Dilansir Science News Explorer, potongan-potongan plastik berukuran sangat kecil telah ditemukan dalam penelitian sebelumnya. Mereka mengotori paru-paru, usus, darah, dan hati kita.
Tetapi, kadar yang ditemukan di otak lebih tinggi daripada yang terlihat di bagian tubuh lainnya. Pengukuran otak baru dilaporkan pada tanggal 3 Februari di Nature Medicine. Raffaele Marfella adalah peneliti jantung di Universitas Campani, Luigi Vantitelli di Naples, Italia.
Menurutnya temuan yang dia lakukan sangat penting sekaligus mengkhawatirkan. Bagaimanapun studi sebelumnya telah mengaitkan peningkatan kadar plastik dalam darah dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian. Studi kedua yang akan segera dilaporkan, menemukan petunjuk bahwa polusi plastik juga bisa memengaruhi fungsi saraf otak.
Orang-orang yang tinggal di daerah pesisir tempat air laut mengandung partikel plastik kecil dalam kadar sangat tinggi lebih mungkin mengalami masalah kesehatan. Masalah ini berkisar dari kesulitan melakukan tugas kognitif hingga masalah bepergian dan mengurus tugas harian normal.
Mikroplastik Meningkat dengan Cepat di Otak
Para peneliti meneliti 91 sampel jaringan. Setiap sampel berasal dari seseorang yang telah meninggal dan menyumbangkan organ mereka untuk penelitian ilmiah. Mengukur partikel plastik berukuran mikro dan nano di dalamnya terbukti sulit, jadi peneliti mencoba menggunakan beberapa teknik.
Jumlah plastik yang muncul tampaknya meningkat dengan cepat. Rata-rata masa plastik dalam jaringan otak adalah 3.345 mikrogram per gram pada tahun 2016. Delapan tahun kemudian, jumlahnya menjadi 4.917 mikrogram per gram.
"Tingkat plastik yang terdeteksi di otak hampir tidak bisa dipercaya. Faktanya, saya tidak mempercayai sampai saya melihat data dari berbagai pengujian dengan sampel yang berbeda," kata penulis studi, Andrew West seorang ahli saraf yang bekerja di Duke University di Durham, New York City.
Kadarnya mungkin tidak masuk akal baginya, tetapi hal itu tidak mengejutkan Richard Thompson pakar mikroplastik di Universitas Plymouth di Inggris. Ia bahkan turut menulis salah satu laporan pertama tentang pencemaran mikro plastik di lingkungan pada tahun 2011.
"Benda-benda kecil ini ada di makanan yang kita makan, air yang kita minum, dan bahkan udara yang kita hirup," kata Thompson.
Otak memiliki penghalang yang bisa mencegah banyak hal yang aneh memasuki otak. Namun data baru menunjukkan bahwa mikro plastik telah menembus penghalang itu. Faktanya, sampel otak dari tahun 2024 mengandung sekitar 10 kali lipat lebih banyak plastik daripada sampel hati dan ginjal.
Tetapi tidak semua orang mempunyai kadar plastik yang tinggi. West mengatakan kelompoknya kini tahu bagaimana beberapa orang tampaknya dapat menghindari penumpukan plastik. Ahli toksikologi di Rutgers University, Phoebe Stapleton mengatakan ia melihat potongan-potongan plastik dalam penelitian laboratorium cenderung terlihat seperti manik-manik.
"Pecahan-pecahan tua yang berakhir di otak tampak seperti sesuatu yang belum pernah kita gunakan di laboratorium," ujarnya.
Implikasi Belum Jelas Terhadap Kehidupan Seseorang
Dalam temuan ini, para peneliti sebenarnya tidak menemukan hubungan antara kadar Micro-Nano Plastic (MNP) pada usia kematian. Selain itu, studi ini juga tidak melacak kadar plastik dari waktu ke waktu pada orang yang masih hidup. Jadi penelitian tidak bisa dikatakan bagaimana kadar polusi seseorang dapat berubah seiring waktu.
"Sederhananya, kita tidak tahu implikasi kesehatan dari mikro plastik di otak. Namun akan menjadi kesalahan jika hanya menunggu untuk mendapatkan semua jawaban dalam mengatasi masalah tersebut," ujar West.
Intinya belum ada implikasi secara nyata mikro plastik di otak pada kehidupan seseorang dan belum ada bukti nyata bahwa MNP bisa menyebabkan kecacatan. Perlu studi yang lebih lama dan mendalam tentang bagaimana mikro plastik bisa berefek buruk pada kesehatan dalam jangka panjang.
Tetapi sebelum penemuan itu menjadi nyata, ada baiknya kita sudah mulai mengurangi kontak dengan mikro plastik. Misalnya dari penggunaan plastik sehari-hari dan menghindari wilayah-wilayah tercemar plastik.
(DIR/DIR)