Mungkin sebagian dari kamu merasa bahwa hari demi hari yang kita jalani cepat berlalu. Sepertinya baru saja kita keluar rumah untuk bekerja, tapi tak terasa tiba-tiba sudah malam dan kita harus pulang lagi. Rasa satu hari yang kita lalui berlalu begitu saja, tanpa banyak berarti.
Jika sudah begini, apa yang harus kita lakukan ya? Padahal kita percaya bahwa satu hari harus dilewati dengan sebuah makna dan bahagia. Nah para peneliti di Amerika Serikat mengatakan, kalau kamu merasakan perasaan seperti ini, cobalah untuk mencari pengalaman baru dan menarik seperti melihat gambar-gambar yang berkesan.
Dilansir The Guardian, para peneliti menemukan bahwa semakin mudah diingatnya sebuah gambar, semakin besar kemungkinan seseorang berpikir bahwa mereka telah melihatnya lebih lama dari yang sebenarnya. Gambar-gambar seperti itu juga lebih mudah diingat oleh para responden pada hari berikutnya.
Prof. Martin Wiener, salah seorang penulis studi yang berbasis di George Mason University, Amerika Serikat mengatakan temuan ini bisa membantu mengembangkan kecerdasan buatan yang berinteraksi dengan manusia, sekaligus menawarkan peluang untuk mengubah persepsi kita. Mengingat penelitian sebelumnya menawarkan peluang menunjukkan stimulasi otak non-invasif dapat digunakan untuk memperpanjang interval yang dirasakan.
"Salah satu idenya adalah jika kita bisa memperpanjang interval persepsi saat menunjukkan gambar pada seseorang, gambar itu mungkin akan diingat lebih baik 24 jam kemudian," kata Wiener.
Penelitian yang juga ditulis di Journal of Nature Human Behavior ini juga menggambarkan bagaimana mereka menunjukkan adegan dengan enam ukuran berbeda dan enam tingkat acak berbeda kepada peserta selama 300 dan 900 milisecond dan meminta mereka menunjukkan apakah menurut mereka durasinya panjang atau pendek.
Hasil yang diperoleh dari dua kelompok, yang berjumlah sekitar 100 orang menunjukkan bahwa para partisipan cenderung berpikir bahwa mereka sedang melihat pemandangan yang kecil dan sangat berantakan seperti dapur yang penuh sesak dalam durasi yang lebih singkat dibandingkan sebelumnya. Sedangkan hal sebaliknya terjadi ketika orang-orang melihat pemandangan besar dengan sedikit kekacauan, seperti interior hanggar pesawat.
"Kami menemukan bahwa semakin lama durasi subjektif suatu gambar, semakin besar kemungkinan kamu mengingatnya keesokan harinya," kata Wiener.
Ketika tim melakukan analisis menggunakan model pembelajaran mendalam pada sistem visual, mereka menemukan gambar yang lebih mudah diingat diproses lebih cepat. Terlebih lagi, kecepatan pemrosesan suatu gambar berkorelasi dengan berapa lama peserta mengira mereka telah melihatnya.
"Gambar mungkin lebih mudah diingat karena diproses lebih cepat dan efisien dalam sistem visual dan itu mendorong persepsi waktu," ujarnya. Pelebaran waktu ini memungkinkan kita mengumpulkan informasi tentang dunia di sekitar kita.
"Saat kita melihat hal-hal yang lebih penting dan relevan, seperti hal berkesan, kita menjadi lebih sadar akan waktu untuk mendapatkan banyak informasi," kata dia. Namun penelitian ini tidak mengesampingkan kemungkinan kalau otak juga memiliki jam internal untuk melacak waktu yang akan menjelaskan bagaimana berbagai aspek pengalaman bisa dirasakan secara sinkron.
"Hal ini menunjukkan kalau kita ingin waktu terasa lebih lama, kita perlu mencari hal-hal yang lebih berkesan. Yang dimaksud adalah hal-hal baru dan menarik. Inilah mengapa liburan terasa lebih lama dibandingkan jumlah waktu yang sama dalam rutinitas harian kamu," tutup Wiener.
Nah, jadi jika kamu ingin harimu berlalu terasa lebih lama, cobalah untuk mencari aktivitas baru dan lebih berkesan. Misalnya sebelumnya kamu tidak pernah bekerja di luar kantor, sesekali cobalah bekerja di tempat yang berbeda. Bisa juga, kamu mengambil cuti satu atau dua hari untuk melakukan kegiatan baru yang menyenangkan untukmu. Rasakan bagaimana waktu berlalu secara berbeda.
(DIR/tim)