Semua orang tahu bahwa nutrisi berperan penting dalam kesehatan fisik kita. Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa nutrisi secara langsung mempengaruhi kesehatan mental dan emosional lho.
Masuk akal jika apa yang kita konsumsi juga berdampak pada kesehatan mental kita karena kesehatan yang baik menggambarkan kondisi mental health yang optimal. Hal ini berarti tubuh dan pikiran bekerja secara harmonis, di mana keduanya berperan sama pentingnya dalam menentukan perjalanan kesehatan kita.
Sebagai contoh, sebuah studi pada tahun 2021 yang diterbitkan di Clinical Nutrition dari Edith Cowan University di Australia menemukan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayur dapat membuat seseorang memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Dari 8.600 partisipan, mereka yang mengonsumsi setidaknya 470 gram buah dan sayur setiap hari memiliki tingkat stres 10 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari 230 gram.
Para peneliti juga percaya bahwa studi mereka mendukung hubungan antara pola makan yang kaya buah dan sayur dengan kesehatan mental. Mood atau suasana hati dikendalikan oleh otak yang dipengaruhi oleh mikrobioma di saluran pencernaan, dan untuk bekerja dengan baik, otak membutuhkan nutrisi optimal dari makanan.
Hubungan antara pola makan dan emosi berada di hubungan erat antara otak dan saluran pencernaan, yang juga disebut sebagai "otak kedua". Saluran pencernaan menjadi tempat tinggal miliaran bakteri yang memengaruhi produksi zat kimia yang terus-menerus membawa pesan dari usus ke otak.
Dua contoh umum dari zat kimia ini adalah dopamin dan serotonin. Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi mendorong pertumbuhan bakteri "baik", yang juga berpengaruh positif terhadap produksi zat kimia ini. Ketika produksinya optimal, otak menerima pesan positif ini dan keadaan mental pun bisa terpengaruh. Di sisi lain, ketika produksinya terganggu, suasana hati juga bisa terganggu.
Gula seringkali dianggap sebagai penyebab utama peradangan. Gula memberi makan bakteri "buruk" di saluran pencernaan. Ironisnya, gula juga dapat menyebabkan lonjakan mood secara sementara karena dapat menghasilkan perasaan baik atau hormon dopamin.
Teralyn Sell, PhD, psikoterapis dan pakar kesehatan otak, mengatakan bahwa makanan yang paling berperan dalam menyebabkan stres adalah kafein, gula, minuman beralkohol, dan tidak makan sama sekali. Dia menjelaskan bahwa makanan atau minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan detak jantung, menyebabkan gemetar, membuat sulit tidur, dan sebagainya.
Peneliti membeberkan beberapa jenis makanan dan nutrisi yang dapat berkontribusi besar dalam hal meningkatkan kesehatan mental. Mulai dari serat, antioksidan, folate, vitamin D, magnesium, dan makanan yang difermentasi.
Untuk memulai melakukan gaya hidup dan pola makan sehat demi kesehatan mental yang lebih baik memang membutuhkan usaha lebih pada awalnya. Namun, cobalah untuk memulainya sedikit demi sedikit dan usahakan untuk melakukannya dengan konsisten.
(DIP/DIR)