Menangis merupakan respon alami dari tubuh terhadap emosi yang kita rasakan, entah itu kesedihan, kemarahan, kebahagiaan, rasa sesal, hingga rasa lega. Apapun alasannya, menangis merupakan hal yang wajar. Seringkali, menangis diikuti rasa lelah yang menyelimuti seluruh tubuh hingga sakit kepala dan akhirnya kita merasakan kantuk yang tak tertahan. Mengapa demikian?
Pakar kesehatan Lauren Bylsma dari Pittsburgh University, Amerika Serikat menjelaskan bahwa menangis itu memang tidak menyebabkan tubuh mengalami kelelahan fisik layaknya saat kita melakukan aktivitas yang menguras tenaga seperti berlari atau berolahraga. Namun faktanya, meluapkan emosi melalui tangisan sebenarnya menghabiskan energi yang cukup banyak. "Menangis itu sebenarnya pekerjaan yang berat bagi tubuh. Aktivitas ini membutuhkan banyak energi dan bisa mengambil alih semua kinerja tubuh." ujar Bylsma.
Tak hanya sekadar air mata yang jatuh membasahi wajah, menangis menyebabkan peningkatan detak jantung dan memperlambat pernafasan tanpa kamu sadari. Semakin keras kita menangis, semakin besar pula dampaknya bagi energi dan pernapasan tubuh meskipun hal tersebut memang membuat tubuh dan pikiran lebih tenang setelahnya.
Adapun tingkat kelelahan yang dialami oleh tubuh tergantung dengan seberapa keras kita menangis. Menangis lebih keras hingga terisak-isak dapat menyebabkan hiperventilasi yang bisa menurunkan jumlah oksigen yang dikirim ke otak. Maka dari itu, menangis juga bisa menyebabkan sesenggukan karena tubuh tetap membutuhkan asupan oksigen selagi menangis. Berkurangnya suplai oksigen di otak akhirnya pun berimbas pada penurunan fungsi otak dengan gejala seperti mudah mengantuk.
Selain itu, demi meluapkan segala emosi, tubuh melepaskan hormon kortisol saat menangis. Hal ini akan menyebabkan beberapa perubahan dalam tubuh seperti sakit kepala ringan hingga migrain. Selain sakit kepala, menangis nyatanya juga menyebabkan berkurangnya sebagian cairan tubuh sehingga memicu dehidrasi dan pada akhirnya, rasa lelah.
Lantas apa solusinya? Tentu saja istirahat. Tidur menjadi solusi terbaik untuk mengembalikan energi yang sudah terkuras akibat menangis. Namun, ada baiknya untuk mengonsumsi air putih setelah menangis untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama menangis.
(HAI/alm)