K-Drama When Life Gives You Tangerines sedang banyak diperbincangkan di kalangan pecinta drama Tanah Air, bahkan di seluruh dunia. Bukan hanya karena jalan cerita dan genre cinta-keluarga yang melekat, tetapi para karakter di dalamnya mendukung drama ini menjadi salah satu terfavorit awal tahun ini.
Bagi kamu yang mengikuti drama Korea ini, pasti sudah tidak asing dengan karakter Ae-Sun yang diperankan oleh IU dan Gwan-Sik yang diperankan oleh Park Bo-Gum. Perjalanan kisah cinta keduanya yang penuh lika-liku membuat para penonton terus hanyut ke dalam drama ini. Belum lagi karakter Gwan-Sik yang dinilai green flag oleh para penonton perempuan membuat drama ini semakin naik daun.
Ya, istilah "green flag guy" beberapa tahun ke belakang memang sedang tren dalam topik relationship. Seakan sudah lelah dengan para pria 'bad boy' yang angkuh dan menyebalkan, kini para perempuan mencari sosok pria yang hangat dan 'suami-able' seperti Gwan-Sik lho.
Nah buat kamu para pria yang sedang mencari cinta, ini saatnya kamu bersinar dengan mencoba jadi 'green flag guy' agar cinta semakin mendekat nih. Ini tips bagaimana menjadi pria green flag layaknya Gwan-Sik di drama Korea When Life Gives You Tangerines.
![]() |
Menjadi Pria Green Flag dan Gentleman seperti Gwan-Sik
Pria memang punya ego kalau bicara soal karakter dirinya. Menjadi sendiri itu tidak ada salahnya, tetapi mencoba untuk meng-upgrade diri ya bisa dicoba, kan? Ada beberapa sifat dan karakter Gwan-Sik yang cukup menjadi perhatian para pecinta drama Korea yang mungkin bisa dipelajari.
1. Berinisiatif
Terkadang pria kurang peka terhadap keinginan perempuan. Sehingga para perempuan merasa dirinya kurang dimengerti pasangan. Ada satu adegan di drama tersebut di mana keluarga Ae-Sun sulit untuk mencukupi kebutuhannya, tetapi diam-diam Gwan-Sik mencoba membantu dengan memberikan beberapa ikan hasil tangkapannya kepada Ae-Sun.
Di sini kamu bisa belajar untuk memahami dan mencoba lebih peka untuk berinisiatif kepada pasanganmu. Entah itu kebutuhannya atau keinginannya. Komunikasi adalah kunci utama agar kamu bisa lebih memahami si dia.
2. Perhatian
Ketika SMA, Gwan-Sik dan Ae-Sun berjualan bersebelahan di pasar. Namun Ae-Sun seakan kurang berminat untuk menjual dagangannya, dan lebih memilih membaca buku puisi. Tetapi Gwan-Sik yang perhatian dan memahami karakter Ae-Sun, dia membantu Ae-Sun menjual sayuran sembari dia menjual ikan-ikan hasil tangkapannya. Bukan hanya itu, ketika mau pulang, tanpa bicara apa-apa Gwan-Sik melepas sendal Ae-Sun dan menggantinya dengan sepatu.
Bila melihat dari sifat Gwan-Sik ini, dia terlihat sayang menyayangi Ae-Sun. Bukan hanya sebagai seorang individu tetapi juga dia menyayangi keluarga Ae-Sun. Dia pun terlihat peka dan memahami kebutuhan dari Ae-Sun sendiri.
3. Berkorban
Ae-Sun lambat laun menyadari perasaannya kepada Gwan-Sik. Tetapi ketika sadar, dia harus menerima kenyataan Gwan-Sik harus pergi ke sebrang pulau. Tapi Ae-Sun tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bersama dengan Gwan-Sik. Gwan-Sik yang melihat itu pun rela berkorban terjun dari kapal dan berenang menuju pulau lagi untuk bersatu dengan Ae-Sun.
Sama halnya Gwan-Sik berkorban untuk melakukan sesuatu yang terbaik demi pasangan tidak ada salahnya. Berkorban di sini bukan berarti kamu harus menjadi 'budak' melainkan bisa dengan mengalah pada pasangan ketika bertengkar misalnya.
![]() |
4. Adil
Ini yang terkadang sulit untuk dilakukan oleh beberapa pria. Ketika sudah menikah atau memiliki pasangan, kerap kali dihadapkan dengan pilihan memilih membela pasangan yang dibully oleh keluarga atau malah menuruti keluarga yang salah?
Tapi yang dilakukan Gwan-Sik kepada Ae-Sun tanpa ragu membelanya ketika dirinya mendapatkan perlakuan tidak adil dari ibu dan neneknya. Ini membuat Ae-Sun merasa aman dan tenang ketika bersama dengan Gwan-Sik. Ingat ya, kamu harus melihat situasi seperti apa yang dihadapi.
Bila pasanganmu salah, jangan ragu untuk menegurnya, tetapi kalau keluargamu lah yang bersalah, kamu harus pasang badan untuk melindungi pasanganmu. Kamu bisa belajar menjadi seorang yang bijaksana dan penuh perhitungan untuk mengambil keputusan agar tidak salah langkah.
5. Pendengar yang Baik
Sesibuk apapun Gwan-Sik mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya dan Ae-Sun, dia tidak pernah lupa untuk meluangkan waktu untuk berbicara dengan istrinya itu. Bukan hanya menjadi seorang suami yang baik, Gwan-Sik pun adalah ayah yang baik terlihat dia selalu meluangkan waktu untuk bicara secara pribadi kepada setiap anaknya dan mendengarkan keluh kesah mereka.
Gwan-Sin memang terlihat diam, namun dia bukan hanya mendengar tetapi benar-benar memperhatikan lawannya berbicara. Menatap dengan seksama dan memahami apa yang diinginkan oleh si lawan bicara. Sehingga dia bisa menentukan apa yang ingin dia bicarakan.
6. Menghargai
Walau pada saat itu laki-laki dianggap memiliki status yang tinggi daripada perempuan, namun Gwan-Sik tidak pernah membedakan Ae-Sun. Justru dia melihat Ae-Sun memiliki banyak bakat dan selalu mendukungnya sepenuh hati. Gwan-Sik tidak pernah menutut ini itu kepada Ae-Sun dan rela membagi peran dalam urusan rumah tangga. Ditambah, Gwan-Sik begitu menyayangi anak-anaknya tanpa membedakan antara anak laki-laki atau anak perempuan.
Sekarang ini masih banyak pria yang menganggap sebelah mata kemampuan dan bakat dari perempuan. Padahal perempuan yang cerdas itu bukan ingin bersaing dengan para pria, tetapi justru dia mengembangkan kualitasnya untuk mencari pria yang pantas untuknya. Jadi cobalah hargai pasanganmu dan mendukung apa yang ingin dia lakukan.
Itulah beberapa tips yang bisa kamu lakukan terinspirasi dari sifat dan karakter dari Gwan-Sik di drama Korea When Life Gives You Tangerines. Kamu tidak perlu berusaha keras sepenuhnya berubah menjadi seseorang seperti itu, namun kamu bisa menyesuaikannya dengan karaktermu dan cobalah menjadi seorang pria yang 'green flag' untuk pasanganmu kelak.
(DIR/DIR)