Inspire | Love & Relationship

Kenapa Banyak Pasangan Putus di Bulan Januari?

Kamis, 09 Jan 2025 16:00 WIB
Kenapa Banyak Pasangan Putus di Bulan Januari?
Ilustrasi putus hubungan Foto: Pexels
Jakarta -

Tahun 2025 baru melewati satu minggu, namun sudah berapa banyak pasangan di sekitarmu yang putus hubungan? Atau mungkin kamu sendiri yang baru mengalaminya. Kamu pasti sudah tak asing dengan lagu populer, "Januari" milik Glenn Fredly, sebuah lagu cinta nostalgia yang menceritakan kandasnya hubungan seseorang di bulan Januari.

Lagu ini mungkin menjadi salah satu playlist galaumu di sepanjang bulan ini. Walau "Januari" kerap populer setiap awal tahun, namun setiap mendengar lagu ini, saya bertanya-tanya mengapa Glenn Fredly harus mengkhususkan Januari sebagai bulan putusnya hubungan.

Ternyata pemilihan judul "Januari" bukan sekadar asal belaka, tetapi ada penjelasan ahli psikologi mengapa banyak pasangan memilih putus di bulan Januari lho. Bahkan di Amerika Serikat, Januari juga dikenal sebagai National Breakup Month saking seringnya bulan ini dijadikan waktu yang tepat untuk putus.

Perayaan Akhir Tahun Jadi Penentu

Dilansir UNILAD, USA Today sebelumnya melaporkan bahwa pada tahun 2018 pencarian kata divorce atau perceraian mencapai puncaknya antara tanggal 6-12 Januari. Studi lain yang dilakukan oleh University of Washington pun mengamati pengajuan perceraian di negara bagian Washington antara tahun 2001 sampai 2015 dan mengungkapkan peningkatan jumlah pengajuan perceraian dimulai pada Januari.

Faktanya alasan banyak pasangan memilih putus di Januari karena efek musim dan cuaca di bulan sebelumnya. Pada Desember, kebanyakan orang akan berkumpul dengan keluarga dan menghabiskan lebih banyak uang untuk pengeluaran hadiah dan makanan pada musim Natal serta Tahun Baru.

Waktu istirahat dari pekerjaan juga bisa menyebabkan pasangan menghabiskan lebih banyak waktu bersama dan akhirnya lebih dekat mengenal pribadi masing-masing. Beberapa orang mungkin merasakan efek positif dari situasi ini, tapi ada juga yang pada akhirnya justru merasakan ketidakcocokan setelah menghabiskan waktu lebih banyak.

"Jadi selama periode Natal , ketika orang-orang berkumpul dengan keluarga dan sebagainya, mereka terpaksa lebih sering bersama. Dan ketika terjadi gesekan, tidak ada jalan keluar," kata ahli hubungan profesional, Jacob Lucas.

"Ketegangan pun mulai meningkat, ditumpuk tanpa dibicarakan, dan pada akhirnya meledak sedikit demi sedikit. Dan biasanya pada awal Januari orang-orang putus asa, karena mereka masih belum memiliki pelarian dan orang-orang butuh waktu untuk kembali ke rutinitas."

Psikologi Tentang "New Year, New You"

Tak bisa dimungkiri setiap orang ini berubah seiring perubahan tahun. Psikoterapis Dr. Karen Philip membenarkan bahwa tahun baru mendorong seseorang untuk membuat perubahan dalam kehidupan pribadi mereka. Narasi tentang 'New Year, New You' cukup diyakini oleh banyak orang.

Ia mengatakan, setiap orang akan merenungkan tentang pencapaian hidup mereka dan melihat apa yang terjadi serta bagaimana perasaannya tentang semua itu. Jika mereka merasa marah, kesal, atau kecewa dan tidak dapat melihat penyelesaian, mereka mungkin memutuskan untuk menyerah.

"Kamu tidak ingin dibebani oleh kekhawatiran atau tekanan yang berkelanjutan, kamu tidak ingin khawatir tentang naik turunnya hubunganmu-kamu hanya ingin merasa bebas," ujarnya.

Kalau bahagia dengan pasangan dan hubunganmu, kecil kemungkinan kamu akan tiba-tiba memutuskan untuk mencampakkan pasangan di bulan Januari. Oleh sebab itu, para ahli telah menunjukkan bahwa keinginan untuk 'awal yang baru', kemungkinan besar hanya akan terjadi pada pasangan yang sudah punya masalah sebelumnya, tapi tidak diselesaikan.

"Ketika masalah sudah ada, dengan tekanan menciptakan Natal yang sempurna dan masalah keuangan yang sering menyertainya, banyak pasangan sering melihat periode Natal sebagai titik puncak dalam hubungan mereka. Mereka bertahan pada masa Natal, sering kali demi keluarga mereka, tetapi jalinan hubungan mereka terurai tak lama setelahnya," kata konsultan pengacara di Richard Nelson, Alberta Tevie.

Itulah alasan mengapa banyak orang memutuskan hubungan di Januari. Sebenarnya bukan permasalahan bulannya, permasalahan utamanya terletak pada komunikasi yang tidak lancar dan memilih untuk memendam masalah dalam hubungan daripada membicarakan serta menyelesaikannya. Orang memilih Januari hanya karena merasa momen yang tepat untuk mengakhiri segalanya.

(DIR/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS