Inspire | Love & Relationship

Menyelami Alasan di Balik Apa yang Membentuk Tipe Pasangan Kita

Kamis, 28 Nov 2024 16:56 WIB
Menyelami Alasan di Balik Apa yang Membentuk Tipe Pasangan Kita
Menyelami Alasan di Balik Apa yang Membentuk Tipe Pasangan Kita/ Foto: Pexels/cottonbro
Jakarta -

Setiap orang punya tipe tertentu yang membuat mereka tertarik pada seseorang, entah itu orang yang humoris, bertubuh tinggi, berambut pendek, atau berkacamata. Meskipun kita mungkin tidak selalu menemukan pasangan yang memenuhi semua kriteria yang kita inginkan, biasanya kita lebih mudah tertarik pada orang yang sesuai dengan tipe yang kita miliki. Tapi, mengapa kita memiliki tipe tertentu? Apakah ini hanya soal apa yang kita anggap menarik?

Apa yang Membentuk Tipe Pasangan Kita?

Ternyata, ada beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan tipe pasangan, salah satunya adalah pola asuh orang tua. Secara alami, anak-anak cenderung melihat orang tua sebagai panutan. Apapun pola asuh yang diterima, kita seringkali tumbuh dengan keyakinan bahwa sosok yang mirip dengan orang tua, baik dari segi kepribadian maupun penampilan adalah figur ideal untuk menjadi pasangan. Pikiran kita mengasosiasikan ciri-ciri tersebut dengan perasaan atau hubungan emosional yang kita alami saat kecil.

Ketertarikan ini juga membuat kita mencari emosi yang serupa dengan yang pernah kita rasakan dalam hubungan dengan orang tua. Bahkan jika sifat orang tua kita tidak selalu positif, ciri-ciri tersebut tetap terasa akrab. Karena itulah, kita sering tertarik pada sifat-sifat yang mungkin sebenarnya kurang baik, tetapi terasa familiar. Hal ini juga bisa menjelaskan mengapa beberapa orang cenderung terjebak dalam hubungan yang kurang sehat.

Selain pola asuh, tipe pasangan juga dipengaruhi oleh cara kepribadian kita saling melengkapi. Contohnya, seseorang yang supel dan tegas mungkin lebih tertarik pada pasangan yang pemalu atau penurut. Ketertarikan ini tidak hanya soal kecocokan kepribadian, tetapi juga tentang bagaimana pasangan tersebut mendukung mekanisme pertahanan diri yang kita bentuk sejak kecil. Mekanisme ini, yang berfungsi untuk melindungi kita dari rasa sakit atau trauma di masa lalu, berperan besar dalam pilihan pasangan kita.

Melansir Psychology Today, kita sering tanpa sadar memilih pasangan yang sesuai dengan pertahanan diri kita. Misalnya, seseorang yang cenderung menarik diri ketika menghadapi masalah mungkin akan merasa cocok dengan pasangan yang lebih agresif atau aktif. Bahkan, kita mungkin tertarik pada sifat tertentu yang sebenarnya mencerminkan konflik batin kita. Seorang yang tampak penyendiri dan misterius, misalnya, mungkin memikat karena ketidakhadirannya secara emosional terasa seperti teka-teki yang ingin kita selesaikan. Atau, kita mungkin jatuh pada pasangan yang clingy dan menuntut perhatian, meskipun sebenarnya sikap mengendalikan itulah yang menarik kita.

Pada akhirnya, tipe pasangan kita bukan hanya soal preferensi pribadi, tetapi cerminan dari pengalaman masa lalu, pola asuh, dan cara kita melindungi diri dari rasa sakit. Memahami ini bisa membantu kita lebih sadar dalam memilih pasangan, sehingga hubungan yang kita bangun tidak hanya didasari ketertarikan, tetapi juga kesehatan emosional dan keberlanjutan. Pilihan kita dalam cinta adalah perjalanan untuk mengenali diri sendiri lebih dalam, dan dengan kesadaran ini, kita bisa menciptakan hubungan yang lebih baik.

(DIP/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS