Banyak orang bilang, kita mesti meng-upgrade diri menjadi pribadi yang menarik dari berbagai sisi, mulai dari fisik, mental, kepribadian, penampilan, ekonomi sampai cara berpikir. Sehingga kita terbentuk menjadi pribadi yang luar biasa dan siap untuk mendapatkan pasangan yang setara.
Tapi kenapa sampai sekarang kita masih sendiri alias jomlo ya? Padahal sudah meningkatkan kualitas jadi pribadi yang lebih baik dan menarik. Nah, mungkin ini alasan kenapa kamu masih jomlo walaupun kamu punya kualitas grade A sekalipun.
7 Alasan Mengapa Masih Jomlo Meski Menarik
1. Tertutup dengan Pengalaman Baru
Iya sih kamu sudah meng-upgrade penampilan dan kualitasmu sebagai seorang individu. Tetapi sudahkah kamu mencoba hal baru dengan mencoba berbagai kegiatan yang menyenangkan dan bertemu orang baru? Kalau ini belum dilakukan, ya wajar kalau sampai sekarang kamu belum mendapatkan pasangan. Bagaimana mau pencapaian diri, bila kamu sendiri masih tertutup dengan pengalaman baru?
Bertemu dengan orang baru itu sangat penting ketika ingin mencari pasangan. Butuh usaha untuk keluar dari pola lamamu dalam mencari pasangan. Kuncinya adalah mengambil risiko tetapi tetap menjaga ekspektasimu tetap sederhana. Kamu tidak akan bertemu belahan jiwa secara tiba-tiba, butuh waktu dan usaha. Jadi, sudah menentukan mau join komunitas apa?
2. Bosan dengan Calon Pasangan
Apakah kamu pernah membuat pernyataan soal "semua cowok sama aja"? Pemikiran ini pada dasarnya hanya asumsi yang kamu pikirkan karena kamu hanya bertemu beberapa pria dalam hidupmu dan tidak mencoba sesuatu yang baru untuk menemukannya sehingga kebosanan pun hinggap.
Kalau kamu pikir semua pria itu suka selingkuh atau yang baik hanya yang punya pasangan, atau pria maunya hanya hubungan 'fisik' saja, sekarang kamu itu sedang menciptakan ramalan yang menggenapi diri sendiri yang membuat kamu terus melajang. Cobalah untuk tidak jadi orang yang judgemental terhadap gender hanya karena kamu beberapa kali bertemu orang yang buruk.
Pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna, jadi berhenti berharap kamu bisa bertemu makhluk yang benar-benar sempurna di dunia ini. Kamu sendiri pasti punya kekurangan yang tentunya kamu ingin lengkapi bersama pasanganmu kelak, bukan?
3. Tidak Pernah Puas
Punya tipe ideal atau kriteria yang diinginkan ketika mencari pasangan adalah sesuatu yang wajar, tetapi ingat kalau kamu mencari orang yang sempurna dalam daftar kriteriamu, itu tidak akan pernah ada. Hanya karena seorang pria belum pernah baca buku soal self-improvement seperti kamu atau tidak tertarik dengan anime kesukaanmu, bukan berarti dia bukan seseorang yang baik.
Carilah seorang pria yang punya nilai, visi, dan misi yang sama dalam hidup. Seseorang yang bersedia melakukan apapun untuk membuat hubungan berhasil. Ada banyak orang yang sesuai dengan deskripsi ini, tapi coba turunkan sedikit egomu itu.
4. Terlalu Fokus pada Apa yang Tidak Kamu Mau
Begini, daripada fokus pada hal yang tidak kamu mau, lebih baik fokus pada sesuatu yang kamu inginkan. Kalau kamu sudah sinis dengan romansa duluan, tentu akan sulit untuk mengetahui apa yang menginspirasimu mendapatkan cinta. Mengetahui apa yang tidak kamu inginkan membuat kamu tetap fokus pada hal-hal negatif saja dan hanya akan menarik lebih banyak sesuatu yang kamu benci.
Dalam sebuah penelitian berjudul It's complicated: The good and bad of ambivalence in romantic relationships, hanya fokus pada apa yang tidak diinginkan pada pasangan terutama didorong oleh bias negatif, di mana orang cenderung lebih mempertimbangkan informasi negatif daripada informasi positif, membuat mereka lebih cenderung terpaku pada potensi kekurangan atau sifat yang tidak diinginkan pada calon pasangan.
5. Menjauh dari Orang-orang dan Pengalaman Menyenangkan
Keterbukaan dan rasa ingin tahu adalah sifat yang menarik. Kalau kamu sudah jadi orang yang sinis duluan, kamu hanya terjebak dalam penilaian dan tampil sebagai orang yang skeptis. Kamu pun akan menjadi pribadi yang sulit diajak bergaul. Cobalah untuk mulai bersimpati pada diri sendiri dan kenyataan bahwa kamu pernah mengalami kekecewaan dalam percintaan dan relakan.
Terimalah sedikit hal positif. Carilah hal-hal baik yang ada di sekitarmu. Fokuslah pada pasangan yang bahagia, sehingga kamu dapat menyalakan kembali harapan tentang cinta. Biarkan perasaan itu menjadi bukti bagimu bahwa cinta juga berhak untukmu.
6. Kamu Tidak Tulus
Sesekali melontarkan candaan sarkasme terhadap sesuatu yang mengganggumu tidak ada masalah. Tapi kalau setiap pembicaraan apalagi soal cinta diiringi oleh kata-kata yang sarkastik, calon pasanganmu pun bertanya-tanya apakah kamu benar-benar menginginkan cinta dan romansa? Keintiman membutuhkan ketulusan dan keaslian, itulah cara bagaimana bisa terhubung dengan orang lain.
Bila kamu ingin bisa dipahami, diperhatikan, dan akhirnya diterima oleh orang lain, kamu perlu mengungkapkan kejujuran diri. Bersikap autentik bisa membuat orang menanggapinya dengan baik sehingga terciptalah hubungan yang jujur sedari awal. Hindari terlalu banyak melontarkan sarkasme ketika sedang dekat dengan seseorang, sebab itu bisa disalahartikan sebagai bentuk ketidaksopanan.
7. Terlalu Keras untuk Melindungi Hatimu
Siapa pun tidak ingin disakiti ketika jatuh cinta, hanya ingin bahagia. Kamu mungkin pernah mendapatkan perlakukan yang buruk dari hubungan yang sebelumnya, tetapi bukan berarti kamu harus menutup diri. Itu bukan sesuatu yang bisa disebut melindungi hatimu, justru malah menunjukkan ketakutan.
Cinta mengharuskan kamu membuka hati dan mengambil risiko. Kamu mungkin mengalami lebih banyak kekecewaan dalam perjalanan cintamu, tetapi itu cuma sementara. Hanya karena hubunganmu tidak berhasil, bukan berarti kamu patah hati atau cinta tidak cocok untukmu. Itu hanya berarti kamu butuh pendekatan baru terhadap cinta.
Sinisme memang bisa jadi mekanisme pertahanan dan memungkinkan individu melindungi diri dari kekecewaan, rasa sakit hati, dan potensi pengkhianatan dengan bersikap curiga terhadap orang lain. Tapi bukankah sudah waktunya kamu berani untuk melangkah karena sudah meng-upgrade diri sedemikian rupa dan siap mencari cinta yang baru?
Bersikap sarkastik dan skeptis terus menerus bukanlah keputusan yang tepat untuk mendekati orang baru. Kamu mungkin terlihat 'cool' di awal, namun lama-kelamaan orang pun akan melihatmu sebagai pribadi yang sulit didekati. Cobalah untuk lebih ramah dan terbuka pada orang baru. Jika tidak cocok, kamu punya hak untuk memilih cinta yang terbaik untuk hidupmu.
(DIR/DIR)