Untuk menemukan pasangan yang tepat, tentu saja kita harus punya standar sendiri dan pilih-pilih. Kalau tidak, kita bisa terjebak dalam situasi relationship yang buruk hingga toxic. Namun kamu juga harus memahami apakah memang benar kamu punya standar yang tinggi atau justru terlalu pilih-pilih hingga sulit untuk mendapatkan pasangan yang tepat.
Dilansir Lunch Actually, mempunyai standar penting karena membantu kamu untuk mengetahui hal-hal terpenting yang diperlukan untuk membuat hubunganmu langgeng. Soal nilai moral, keyakinan, gaya hidup, tujuan hidup, kemandirian finansial, kejujuran, kepribadian, dan kecocokan adalah deretan hal yang tidak bisa dikompromikan oleh siapa pun. Inilah yang disebut standar.
Nah hal-hal lain di luar itu semua, seperti tinggi badan, berat badan, warna kulit, atau asal dari pasangan itu adalah preferensi, atau keinginanmu ketika mempunyai pasangan. Sehingga, hal ini seharusnya masih bisa bersifat fleksibel. Kalau kamu belum paham juga cara membedakan keduanya, coba simak di bawah ini.
3 Perbedaan antara Standar Tinggi dan Terlalu Pilih-pilih Pasangan
Dalam memilih pasangan, keduanya memang sesuatu yang sangat mendasar dan harus ada saat kamu mau memilih pasangan. Tetapi terkadang, kamu justru lebih condong ke satu hal sehingga yang fundamental malah diabaikan. Berikut 3 perbedaan antara kamu punya standar tinggi atau justru cuma terlalu pilih-pilih.
1. Kamu tidak mau bertemu sebelum mencoba apa pun
Saat teman-teman atau keluarga kamu mau memperkenalkan kamu pada seseorang yang mereka pikir kamu mungkin sukai namun kamu malah menolaknya dengan alasan seperti dia bekerja di perusahaan yang tidak terlalu terkenal atau wajahnya bukan tipemu, artinya kamu terlalu pemilih.
Contoh lainnya dari pemilih adalah ketika kamu mengobrol dengan seseorang di telepon atau aplikasi kencan, lalu kamu mendapat kesan kalau tidak ada chemistry di antara kalian dari percakapan singkat itu. Kemudian, kamu memutuskan untuk tidak bertemu secara langsung.
Padahal, sangat penting untuk bertemu seseorang secara langsung untuk mengetahui apakah ada sesuatu dari dia yang belum kamu ketahui. Siapa tahu percikan itu muncul, hanya saja kamu belum memberikan kesempatan.
2. Hal-hal kecil bikin kamu kurang tertarik
Waktu kamu mulai berkencan dengan seseorang selama sebentar, kamu bisa saja merasa tidak suka dengan hal-hal kecil yang ia lakukan. Misalnya, kamu tidak suka cara mereka mengunyah makanan, cara mereka berpakaian, aksesoris yang mereka pakai, dan lain sebagainya. Padahal dia sama sepertimu, bukan seseorang yang sempurna dan punya hal-hal yang disukainya sebelum bertemu kamu.
Jadi, sebelum kamu menghentikan peluang terjadinya percikan chemistry antara kalian, lebih baik berikan waktu sedikit lagi dan buatlah dirimu rileks berdekatan dengannya. Tidak masalah untuk menunjukkan kekurangan dari dirimu juga, sebab kamu juga manusia.
3. Kamu sendiri tidak memenuhi standar yang kamu buat
Bila kamu punya daftar standar sendiri dalam memilih pasangan, jangan lupa juga mereka juga punya standar. Terkadang kamu mungkin bertanya-tanya kenapa sulit untuk bertemu dengan seseorang yang tampan seperti model, kaya material, sukses, baik hati, rendah hati, populer, romantis, setia, cerdas, dan loyal. Tetapi, apakah seseorang dengan kualitas 'emas' itu akan tertarik memilihmu sebagai pasangannya?
Nah, jadi tidak ada salahnya kan kamu untuk bersikap spesifik tentang apa yang kamu inginkan dari seorang pasangan. Tetapi sekali lagi, pastikan kamu mencerminkan tipe seseorang yang ingin kamu ajak bersama karena kalau kamu masih jauh dari standar sendiri, lebih baik introspeksi kan?
Sebenarnya, tidak ada salahnya sih punya standar sendiri seperti yang kamu inginkan, tetapi yang paling penting apakah standar tersebut masih masuk akal atau tidak. Tanyakan pada dirimu sebelum membuat daftar keinginan mencari pasangan, apakah kualitasmu sudah mumpuni untuk mencari pasangan yang sesuai dengan standarmu?
(DIR/alm)