Ketika berteman dengan seseorang-terutama yang sudah dekat-kita pasti sering berbagi cerita, bahkan rahasia. Saat sulit untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan, temanlah opsi pertama yang muncul di pikiran ketimbang keluarga sendiri.
Ya, berteman memang punya manfaat bagi hidup kita. Mulai dari baik untuk kesehatan mental hingga untuk mengembangkan diri di lingkungan sosial. Meskipun pertemanan sudah terjalin bertahun-tahun bahkan sampai puluhan tahun, yang kerap tidak disadari banyak orang adalah teman tetap saja orang lain.
Banyak isu yang melibatkan pertemanan berakhir pada pengkhianatan, intimidasi, atau gaslighting. Sehingga, hal yang wajar bila kita membangun batasan atau boundaries saat berteman. Ini akan membantu hubungan pertemanan menjadi lebih sehat dan tidak melanggar hak individu masing-masing.
Batasan dalam Pertemanan
Batasan bukan berarti kamu menutupi semua hal kepada temanmu. Batasan yang dimaksud adalah apa yang kamu inginkan dari pertemanan tersebut dan apa yang bisa kamu terima.
"Terkadang kita mempunyai teman yang sangat kita sukai, tetapi mereka membuat asumsi tentang hubungan yang membuat kita tidak nyaman. Misalnya, ketika mereka datang tiba-tiba atau berharap kita melakukan apa yang diinginkan mereka. Daripada berakhir kesal dan melepaskan teman yang luar biasa, hal yang paling bagus adalah mengatasi perbedaan itu dengan batasan," kata Laurel Healy, LCSW, seperti dikutip Very Well Mind.
Garis yang kamu buat dengan teman akan membantu kamu dan temanmu. Sebagai contoh, lingkungan pertemananmu mungkin suka mengkritik apa yang kamu pakai dan membuat kamu merasa tidak nyaman dengan komentar tersebut-inilah yang bisa disebut melewati batas.
Ketika teman berperilaku seperti ini, cara yang paling banyak dilakukan adalah menghindarinya daripada menghadapinya. Tetapi, coping dengan menghindar justru bersifat maladaptif. Alih-alih menghadapi perilaku teman yang seperti itu secara langsung, kebanyakan cenderung diam yang bisa menimbulkan stres dan kecemasan. Paling parahnya, kamu bisa membenci teman sendiri.
Menetapkan Batasan
Beberapa orang mungkin tersinggung jika seseorang secara tiba-tiba membuat batasan. Namun kalau kamu berteman baik dengan temanmu, dia tidak akan keberatan untuk diajak berkomunikasi dan saling terbuka agar bisa saling mengerti satu sama lain.
Batasan yang baik bersifat jelas, ringkas, dan konsisten. Jika kamu yakin ini akan menjadi percakapan yang canggung, jangan lupa untuk mendengarkan secara aktif, ajukan beberapa pertanyaan, berlakulah dengan tulus, dan gunakan sedikit humor agar suasana tidak terlalu tegang.
Berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan ketika berbicara dengan temanmu tentang batasan tanpa menyinggung perasaannya.
- Mulai dengan mengatakan kamu menghargai persahabatan yang sudah terjalin dengannya selama ini.
- Komunikasikan batasanmu secara sederhana dan perlahan.
- Ekspresikan kebutuhan, keinginan, dan batasanmu.
- Jangan meminta maaf atau membuat alasan yang kurang logis.
- Tegas, namun tetap rendah hati.
- Ingatkan selalu kalau kamu melakukan ini karena peduli juga padanya.
- Pilih frasa yang tepat agar komunikasi berjalan jelas.
"Menetapkan batasan adalah tentang berdiskusi untuk menentukan bagaimana cara mempunyai hubungan yang terbaik. Penting untuk mengungkapkan secara spesifik tentang apa yang kita inginkan, menghargai perasaan kita, dan menekankan kita juga ingin dihargai oleh teman. Memberikan kesempatan kepada teman dan diri sendiri untuk menetapkan ini bisa mengubah perilaku yang tidak kamu atau dia sukai," kata Healy.
Kualitas pertemanan sangat mempengaruhi perkembangan mental kamu, lho. Hubungan yang terjalin dengan bahagia akan memperkuat persahabatan yang sehat. Mempertahankan pertemanan memang tidak selalu mudah, sehingga diskusikan pentingnya menghormati dan mendukung batasan yang ingin ditetapkan temanmu juga.
Dengan berbagi batasan, kita memupuk budaya empati dan pengertian. Menghormati secara timbal balik adalah win-win solution untuk kamu dan temanmu.
(DIR/alm)