Finansial merupakan salah satu hal yang paling krusial dalam sebuah hubungan terutama asmara. Meski jadi isu penting, faktor ini justru kerap luput dari percakapan sebelum menikah. Padahal menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 dari 516.334 perceraian di Indonesia, 110 ribu di antaranya diakibatkan oleh masalah ekonomi.
Masalah ekonomi yang dimaksud sebagaimana dikatakan oleh Hakim Agung Kamar Agama, Yasardin dalam dialog Yudisial MA RI dan Federal Circuit and Family Court of Australia: Perlindungan Hak Perempuan dan Anak dalam Perkara Perceraian, adalah tidak memberikan nafkah atau tidak punya pekerjaan, atau tidak punya penghasilan. Bisa dikatakan, perceraian terjadi akibat kekerasan finansial berupa penelantaran.
Alasan di balik kekerasan finansial bisa jadi karena minimnya kemandirian finansial dari pasangan, sehingga membuat seseorang terjebak di kondisi tersebut. Misalnya ketidakmampuan suami sebagai kepala keluarga yang berkewajiban memenuhi kebutuhan keluarga.
Lalu, faktor ketidaktahuan suami bahwa meski istri bekerja, nafkah wajib harus berasal dari suami. Terakhir adalah faktor kepercayaan pada prinsip bahwa istri harus di rumah saja dan wajib menuruti suami meski suami tidak memenuhi kewajibannya sekalipun.
Akibatnya, korban tidak hanya merasakan dampak secara finansial, tetapi juga secara psikologis sebab tujuan finansial keluarga tidak tercapai dan penelantaran menyebabkan perselisihan yang bisa saja disertai oleh kekerasan fisik. Oleh sebab itu, sebelum menikah, kedua pasangan memang semestinya sudah membicarakan soal keuangan masing-masing secara terbuka demi menghindari KDRT finansial.
Komunikasi Tepat Saat Bicara Finansial
Masalah dalam hubungan kerap kali muncul akibat finansial. Sebagian besar dari kita tumbuh dengan kondisi di mana tidak sopan bertanya soal uang kepada orang lain karena itu topik yang emosional dan sensitif. Sehingga pemikiran ini pun dibawa hingga memiliki pasangan.
Bagi kamu yang belum menikah atau bahkan baru menikah, belum terlambat untuk membicarakan uang dengan pasangan. Agar tidak berakhir pada pertengkaran, cobalah ikuti tips bagaimana memulai percakapan tentang uang pada pasanganmu, seperti dikutip Better Up.
1. Bersikap santai
Topik finansial adalah urusan yang sensitif. Salah-salah memilih kata, akhirnya berujung pertengkaran. Cobalah untuk memulai diskusi dengan suasana yang santai, seperti memilih tanggal di mana kamu dan pasangan bisa membicarakan keuangan lebih leluasa. Pastikan kamu dan pasangan berada dalam percakapan yang serius dan penuh rasa hormat. Tetap fokus dengan apa yang ingin dibicarakan.
2. Minta bantuan
Sebagian besar pasangan tidak punya seseorang yang paham soal keuangan pribadi. Walaupun kamu mencoba untuk melakukannya, tapi sebaiknya kamu mencari ahli yang lebih paham soal finansial, misalnya financial coach. Adanya pihak ketiga yang kompeten dalam mengurus finansialmu dengan pasangan, akan memudahkan kamu mengaturnya.
3. Hindari menyimpan rahasia
Ada yang berpendapat kalau pasangan yang sudah menikah harus membuat akun bank terpisah saja, tapi ada pula yang merasa kalau sudah berkeluarga, uang harus disatukan. Padahal sah-sah saja punya akun bank sendiri saat sudah menikah. Terpenting adalah kamu dan pasangan sama-sama transparan terhadap aset yang akan dijadikan satu.
Itulah yang bisa kamu lakukan dengan pasangan ketika melakukan pembicaraan soal uang. Bicara keuangan memanglah sensitif, tapi bukan berarti tidak dibicarakan sama sekali. Hal ini untuk membuat kamu dan pasangan terbuka dengan kondisi keuangan masing-masing untuk menghindari sesuatu yang tidak terduga di kemudian hari, seperti KDRT finansial.
(DIR/tim)