Pernahkan kamu mengalami situasi di mana kamu dihadapkan dengan seseorang yang tiba-tiba datang ke kehidupanmu dengan segala afeksi dan atensi yang diberikan namun pada akhirnya apa yang mereka berikan kian berkurang bahkan hilang begitu saja? Mungkin saja kamu secara tidak sadar sedang menaruh hati pada seseorang yang sebenarnya emotionally unavailable.
Baik itu sadar ataupun tidak, banyak yang beranggapan bahwa terkadang kita pun memang lebih mudah untuk menaruh hati pada seseorang yang sebenarnya sudah kita ketahui tidak terbuka dan tersedia secara emosional.
Sebelum membahas mengapa kita memiliki kecenderungan untuk tertarik dengan seseorang yang emotionally unavailable, baik bagi kamu untuk mengetahui apa arti dibalik istilah itu sendiri.
Apa itu Emotionally Unavailable?
Emotionally unavailable merupakan sebuah sebutan yang mengacu pada kondisi mental dan emosional seseorang yang tidak terbuka untuk berdiskusi dan berbagi perasaan dengan orang lain. Mereka yang tidak terbuka secara emosional biasanya sulit untuk dibaca, bahkan menurut terapis pasangan berlisensi Brooke Sprowl seseorang yang emotionally unavailable cenderung memiliki ketakutan akan kedekatan atau intimasi. Namun hal ini tidak menutupi fakta bahwa mereka tetap mencoba untuk mendekatkan diri mereka dengan orang yang mereka sukai, meskipun akhirnya berakhir tanpa ada kejelasan.
Kyle Benson, seorang Relationship Coach mengatakan bahwa ia memiliki cukup banyak klien yang menghadapi atau bahkan berada di dalam hubungan bersama seseorang yang tidak terbuka secara emosional. Mereka bahkan tidak mengerti mengenai alasan dibalik perilaku yang diberikan oleh pasangannya. Banyak pasangan mengatakan bahwa mereka sangat berkomitmen dengan hubungannya tetapi apa yang dilakukan cukup bertolak belakang.
Walaupun demikian, Brooke Sprowl juga menekankan bahwa istilah emotionally available bukanlah sebuah diagnosa psikologi karena istilah ini sebenarnya hadir di zaman ini setelah maraknya hookup culture dan aplikasi dating.
Ciri-ciri dari seseorang yang tidak terbuka secara emosional pada umumnya memiliki kesulitan untuk melakukan pembicaraan yang mendalam perihal hubungannya, tidak suka untuk membuat rencana, tidak bisa membuat janji, sulit untuk membuat pasangannya merasa secure, dan cenderung pasif sehingga pasangannya lebih banyak dalam mengeluarkan effort untuk mempertahankan hubungan yang dimiliki.
Ketertarikan dengan Orang Emotionally Unavailable
Bagi orang-orang yang tidak memahami kondisi emosional seseorang yang seperti ini mungkin akan mengalami hubungan yang tidak harmonis seiring dijalani, namun tidak jarang juga bagi mereka yang paham mengenai hal ini tetapi justru semakin tertarik dengan orang-orang yang emosionalnya tidak terbuka. Mengapa demikian, ya?
Melansir Psychology Today, seseorang yang sering tertarik dengan seseorang yang ia ketahui emotionally unavailable sebenarnya memiliki keinginan untuk berkomitmen, namun jauh dalam lubuk hatinya mereka memiliki ketakutan tersendiri akan intimasi dan ketakutan untuk disakiti. Alhasil, mereka lebih memilih untuk bersama seseorang yang tidak tersedia dalam hal emosional karena pada titik tertentu, mereka sadar bahwa mereka tidak perlu berkomitmen secara penuh ke orang tersebut.
Terlepas dari gender, seseorang yang emotionally unavailable juga memiliki kecenderungan untuk lebih tertarik dengan seseorang yang stabil dalam emosionalnya. Hal ini dikarenakan seseorang yang tidak terbuka dalam hal emosionalnya pada dasarnya memiliki kesulitan untuk memproses, merasakan dan mengekspresikan perasaan mereka, sehingga mereka membutuhkan pendamping yang dapat memahami apa yang dialaminya.
Ketika kamu menyadari bahwa kamu ternyata sedang emotionally unavailable, penting bagi kamu untuk mencoba merefleksikan sisi emosional kamu sebelum mencoba untuk terjun ke dalam sebuah hubungan atau bahkan menjalani pendekatan dengan seseorang yang berada di level emosional yang berbeda.
(DIP/tim)