Dalam sebuah hubungan asmara pasti ada saat di mana rasa jenuh muncul karena meredupnya percikan cinta. Alasannya pun beragam, entah itu karena hubungan yang monoton dan membosankan, atau terlalu lelah menghadapi sifat pasangan. Beberapa pasangan mungkin memilih putus ketika masa itu datang, tapi sebagiannya lagi memilih 'break' dari hubungan asmaranya tersebut.
Keputusan untuk 'break' kerap diambil ketika satu sama lain enggan untuk mengakhiri hubungan, tapi merasa burnout untuk menjalaninya. Jadi, jalan tengahnya adalah beristirahat sejenak dari hubungan yang tengah dijalani. Namun sayangnya tidak semua pasangan paham apa aturan 'break' itu sendiri, sehingga tidak sedikit yang memanfaatkan momen itu untuk selingkuh atau mencari 'kesenangan' lain.
Padahal itu bukanlah esensi dari 'break' yang sebenarnya. Sebelum kamu dan pasanganmu memutuskan untuk 'break', coba kenali dulu aturannya dan nilai dirimu apakah mampu menjalaninya atau tidak.
4 Aturan Utama 'Break'
Dilansir Cosmopolitan, menurut psikolog hubungan, Laura J. Brito, 'break' dalam suatu hubungan cinta bisa membantumu dan pasangan mengukur apakah kalian ingin berkomitmen lebih jauh atau tidak. 'Break' adalah waktu yang tepat untuk membuatmu memikirkan kembali hubungan yang sedang dijalani tanpa adanya distraksi dari pasangan dan orang lain. Jadi ini aturannya:
Pikirkan Apakah ini Jalan Terbaik
Sebelum menetapkan batasan dan aturan untuk memutuskan hubungan, kamu dan pasangan harus benar-benar jujur dengan diri sendiri dan satu sama lain tentang apakah kalian berdua setuju bahwa 'break' adalah hal sehat yang bisa dijalani dalam hubungan kalian. Sebab kalau hanya menjadikan 'break' sebagai pelarian dari pasangan, hal itu bisa berdampak negatif pada psikologi pasanganmu nantinya.
Tetapkan Batasan yang Jelas dan Konsensual
Sebelum memutuskan untuk 'break' sebaiknya kamu membuat batasan pada diri sendiri dan diskusikan juga dengan pasangan tentang apa yang boleh kalian lakukan dan tidak. Jika kalian berdua setuju untuk berkencan dengan orang lain di tengah 'break', cobalah buat batasan yang spesifik apa yang boleh dilakukan dan tidak.
Aturan jelas ini akan bisa mengukur seberapa luas ruang yang kalian berikan satu sama lain. Jadi, bicarakan dengan pasangan dan usahakan untuk melakukan komunikasi juga jujur dengan apa yang kamu rasakan. Jangan sampai kondisi ini menjadi celah terjadinya perselingkuhan.
Rahasiakan dari Lingkungan
Ada baiknya kamu dan pasangan merahasiakan status hubungan kalian ketika mengambil keputusan untuk 'break'. Merahasiakan hubungan ini bertujuan agar tidak ada gosip atau rumor negatif yang menyebar saat kalian 'break'. Terlalu banyak orang yang ikut campur justru akan membuat esensi dari 'break' ini akan luntur dan hubungan kalian akan terancam.
Gunakan Waktu untuk Fokus pada Diri Sendiri
Esensi dari 'break' adalah untuk memberi ruang untuk diri sendiri dan menilai apakah hubungan yang kalian jalani pantas untuk dipertahankan atau kamu memang harus sendiri dulu. "'Break' dalam suatu hubungan juga bisa memberikan ruang yang sangat dibutuhkan, terutama ketika pasangan merasa telah menghabiskan begitu banyak waktu bersama, sehingga mereka kehilangan kepribadian masing-masing," ujar Brito.
Manfaatkan kesempatan ini untuk mencari koneksi yang luas dalam hidupmu. Menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman bisa menjadi cara yang menyegarkan untuk melepaskan hubungan dan peranmu sebagai pasangan.
Meskipun pasanganmu juga orang yang penting dalam hidup kamu, penting untuk tidak membiarkan kehidupan cintamu membayangi hubungan yang lain—termasuk dirimu sendiri. Ingatlah bahwa kebutuhanmu sama pentingnya dengan kebutuhan pasanganmu, jadi jangan bergantung pada hubunganmu dengan mengorbankan seluruh kebahagianmu.
(DIR/alm)