Memiliki banyak saudara kandung memang menjadi suatu hal yang menyenangkan, di mana kita bisa dengan leluasa bercerita dan berkeluh kesah mengenai banyak hal yang terjadi tanpa harus merasa dihakimi. Namun terkadang, memiliki saudara kandung juga membuat kita merasa iri karena adanya perbedaan perlakuan dari orang tua, entah itu karena mereka lebih diberikan perhatian atau cara berbicara yang berbeda untuknya. Hal ini pun membuat kita berspekulasi bahwa kita bukanlah anak kesayangan orang tua. Lalu, apakah perkara anak kesayangan ini benar adanya?
Dilansir dari verywellfamily, meskipun banyak keluarga yang membantah tentang adanya anak kesayangan atau anak favorit, kenyataannya kebanyakan orang tua sebenarnya memang memiliki anak kesayangan. Suatu studi meneliti 384 keluarga dan ditemukan bahwa 74 persen ibu dan 70 persen ayah menunjukkan perlakuan istimewa terhadap satu anak. Meskipun banyak orang tua yang tidak mau mengakui akan hal ini, banyak anak yang merasa bahwa adanya perbedaan perlakuan dari orang tua mereka.
Ilustrasi anak kesayangan/ Foto: Freepik |
Banyak yang menganggap bahwa anak kesayangan ini biasanya adalah anak bungsu atau anak paling kecil. Layaknya Taca, yang merupakan anak paling kecil dari empat bersaudara di keluarganya. "Dulu tuh ya, orang tua gue enggak pernah datengin kaka gue pas ngekos waktu kuliah. Tapi giliran gue ada masalah sedikit aja di sekolah keluarga gue rela dateng ke sekolah buat nyelesain keluhan gue. Mungkin karena gue anak bontot kali, ya." Jawab Taca.
Pernyataan yang dituturkan oleh Taca adalah suatu hal yang paling umum dirasakan oleh sebagian orang yang merupakan anak bungsu. Meskipun demikian, adapula Rolland yang merupakan anak sulung tetapi tetap merasa bahwa ia adalah anak kesayangan orang tuanya. Saat ditanyakan perihal yang satu ini, Rolland menjawab, "Gue sih ngerasa kalo gue anak kesayangan. Kenapa? Ya karena berasa banget perbedaan perlakuan dari orang tua ke gue sama adek gue. Kayak waktu itu gue sakit, orang tua gue khawatir banget dan ngasih gue perhatian dan perawatan lebih gitu, sedangkan pas adek gue sakit yaudah aja gitu," ungkap Rolland yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara.
Tidak hanya dari sudut pandang anak favorit, kami juga mewawancarai Tasya yang merasa bahwa dirinya bukanlah anak favorit keluarganya. "Di keluarga gue, kayaknya gue bukan anak kesayangan atau anak favorit deh. Karena gue merasa adik gue tuh selalu diutamain dalam hal apapun itu. Gue sama kakak gue ya tetep diperhatiin cuman rasanya dan kelihatannya juga beda aja dari apa yang didapetin adek gue. Mungkin ya, orang tua gue ngerasa kalau gue sama kakak gue adalah pribadi yang mandiri dan apa-apa bisa sendiri jadi orang tua gue gak perlu ngasih perhatian lebih buat gue atau kakak gue," jawab Tasya si anak tengah dari tiga bersaudara.
Ilustrasi anak kesayangan/ Foto: Freepik |
Pernyataan Tasya di atas ternyata didukung oleh narasumber kami yang memberikan pendapatnya perihal yang satu ini, sebut saja Dini. Ibu dari dua anak yang berumur 47 tahun ini menuturkan bahwa perihal anak kesayangan itu sebenarnya hanyalah anggapan sebelah mata saja dari sisi anak. "Bukan anak kesayangan, tapi lebih ke menyesuaikan perilaku kita dengan sifat anak-anak. Ada anak yang tanpa harus diberitahu ini-itu, dia sudah paham. Tapi kan tidak semua anak seperti itu, ada yang perlu kita bimbing dan beritahu dengan cara yang lebih lembut agar dia mau menerima. Tidak ada hubungannya deengan usia, karena dulu anak pertama saya dari kecil sangat mandiri dan saya tidak perlu lagi mendikte apa yang harus ia lakukan sedangkan si bontot ini memerlukan perhatian lebih dan tidak bisa dinasihati dengan cara yang tegas namun dengan cara yang lebih lemah lembut agar ia mau menerimanya," tutur Dini mengenai perihal anak kesayangan.
Tidak hanya itu, Dini juga menambahkan, "Jadi, dengan perlakuan yang berbeda ini, banyak anak yang menganggap bahwa ia bukan anak kesayangan atau ia adalah anak yang paling disayang di keluarga. Padahal, memang mereka memiliki sifat yang berbeda-beda saja, jadi kita sebagai orang tua harus menyesuaikan dengan sifatnya agar ia mau menerima apa yang kita bicarakan atau kita perintahkan."
Jadi, perihal anak kesayangan yang dikulik dari beberapa narasumber ini memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Bukan suatu masalah apabila seorang anak merasa dirinya anak favorit atau bukan, yang terpenting adalah bagaimana mereka dapat bertumbuh dewasa dengan perlakuan berbeda dari orang tua ini untuk menjadi individu yang baik. Lagipula, banyak pula yang bilang bahwa parents know best about their children and what is good for them.
(DIP/DIR)