Setiap orang mungkin membutuhkan pembuktian cinta dari pasangannya, tak hanya berupa kata-kata, tetapi juga perbuatan. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan diri bahwa pasangan memiliki perasaan yang serupa dan serius dengan hubungan yang dijalani. Sah-sah saja bila melakukan pembuktian cinta dengan cara perbuatan yang menyenangkan pasangan, tapi jangan sampai terlewat batas seperti yang dilakukan remaja di India ini.
Saking cinta butanya dengan pasangan dan ingin membuktikan rasa kasih sayangnya, ia rela menyuntikkan virus HIV ke dalam darahnya. Dilansir Oddity Central, gadis yang tidak disebutkan namanya itu diduga dari Suwal Kuchchi, sebuah desa di Assam, India. Remaja berusia 15 tahun itu mengaku telah bersama dengan pacarnya selama 3 tahun, sejak pertemuannya di media sosial Facebook.
Si pria yang juga tidak disebutkan namanya itu diketahui mengidap HIV dan mencoba melakukan kawin lari dengan gadis tersebut beberapa kali. Namun si orang tua gadis telah melacak mereka dan membawanya kembali ke rumah. Tapi alih-alih melarikan diri dengan kekasihnya, gadis itu nekat menyuntikkan darah kekasihnya ke dalam dirinya dengan alasan membuktikan cintanya. Karena aksi tak bertanggung jawabnya yang dilandaskan cinta buta, ia pun harus meminum obat selama sisa hidupnya.
Cinta buta/ Foto: Freepik |
Kenali ciri-ciri cinta buta pada dirimu
Dari kasus ini, kita bisa belajar bahwa mencintai seseorang dan membuktikan perasaan kita terhadap pasangan, tak menjadi masalah. Tapi terlalu hanyut dalam cinta buta bisa bikin sengsara. Oleh sebab itu, ada baiknya cinta memakai logika yang logis juga, dan cobalah indikasi dirimu, apakah kamu sudah berada di dalam lingkaran 'cinta buta' itu?
1. Semua perilaku pasangan terlihat benar
Jika kamu terlalu mencintai seseorang tidak akan membuatmu melihat mana yang benar dan salah. Misalnya, kamu sudah berada di dalam hubungan yang toksik seperti mengalami pelecehan fisik dan emosi, tapi karena kamu mencintai pasangan, kamu bisa menerimanya karena alasan cinta. Selain itu, kamu menjadikan pasanganmu sebagai duniamu sampai-sampai kamu kehilangan identitas dan tidak mengenali dirimu lagi.
Seperti kamu menerima saja apa yang dikatakan pasanganmu tentang hidupmu dan mengatur apa pun yang harus kamu pakai, lakukan, dan siapa saja yang menjadi teman-temanmu, itu adalah tanda cinta buta. Akhiri sekarang juga.
2. Mengabaikan diri sendiri
Ini seperti yang dilakukan oleh gadis tersebut, kamu mengabaikan keselamatan sampai hidupmu hanya demi pasanganmu itu. Mengabaikan diri sendiri karena terlalu banyak cinta untuk pasangan mungkin menjadi bumerang dan membuat kamu merasa tidak berbuat banyak untuk hidupmu. Sehingga tidak heran kamu kini merasa lelah secara fisik dan emosional. Lalu, coba lihat kembali, apakah pasanganmu melakukan hal yang sama denganmu?
3. Jauh dari teman dan keluarga
Teman bukan hanya bagian dari fase tertentu saja dalam hidupmu, jadi kamu tidak boleh menghindarinya hanya agar kamu bisa menghabiskan seluruh waktumu dengan pasangan. Selain itu, jika pasanganmu sudah membuatmu jauh dari keluarga seperti melarangmu ikut acara keluarga atau berlibur dengan keluarga, ini saatnya kamu tutup pintu hati untuk orang seperti itu.
Ilustrasi ketergantungan/ Foto: Freepik |
4. Ketergantungan yang tak sehat
Hal yang dilakukan gadis di India tadi telah menjadi ketergantungan yang tidak sehat. Seperti kamu tidak bisa hidup atau hanya orang itu yang bisa menjadi pasanganmu. Jika orang itu tidak ada, hidupmu tidak bermakna lagi. Padahal jika kamu membuka mata pada kenyataan yang ada, kamu layak untuk dicintai dan berhak bahagia dengan atau tanpa pasangan.
5. Dimanfaatkan karena cinta buta
Hati-hati jika kamu sudah dimanfaatkan untuk kepentingan pasanganmu. Seperti kamu rela memberikan uang tabunganmu kepada pacarmu tanpa jaminan hanya karena dia minta uang, atau meminta barang-barang berharga yang dibayar menggunakan uangmu. Sungguh mereka tidak benar-benar mencintaimu, mereka hanya memanfaatkan perasaan yang kamu miliki demi kepentingan pribadinya. Padahal dibalik itu semua, mereka tidak benar-benar memiliki perasaan yang sama.
Bila kamu sudah mengalami fase di atas, berhati-hatilah dan segera lepaskan dirimu dari hubungan yang toksik. Sadar atau tidak, kamu sudah terlalu jauh mencintai seseorang. Karena cinta itu adalah simbiosis mutualisme, saling membutuhkan dan menguntungkan satu sama lain. Jika hanya satu orang yang membuktikan cintanya, bukankah itu adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan?
(DIR/IND)