Bukan hal yang jarang lagi apabila kita membahas tentang perilaku selingkuh. Bahkan, kamu mungkin akan terkejut jika mengetahui banyak sekali cara-cara kreatif yang orang lakukan demi melakukan aksi ini di belakang pasangannya. Hal-hal seperti sering chatting dan membahas hal-hal seputar perasaan serta bermesraan dengan orang lain yang bukan pasangannya tentu sudah masuk ke dalam klasifikasi selingkuh yang seutuhnya. Namun, bagaimana dengan menyimpan perasaan secara diam-diam untuk orang lain di saat tengah menjalin hubungan romansa dengan pasangan?
Hal seperti memiliki ketertarikan dengan orang lain dapat diklasifikasikan ke dalam micro-cheating. Micro-cheating itu sendiri adalah sebuah ungkapan yang menggambarkan tindakan sehari-hari yang dapat dianggap sebagai "inappropriate flirting" kepada pihak lain meskipun sudah berada di dalam sebuah hubungan. Ciri khas dari micro-cheating adalah fokus secara emosional dan bahkan mungkin secara fisik pada seseorang yang bukan pasangannya.
Penting untuk diketahui bahwa dalam definisi ini, seseorang yang selingkuh tidak harus selalu melakukan tindakan seksual atau tindakan romantis tertentu. Hal ini dikarenakan micro-cheating mencakup beberapa tindakan yang merusak kepercayaan pasangan atau melanggar kesepakatan tentang eksklusivitas romantis yang dimiliki. Micro-cheating biasanya dimulai dengan membohongi diri sendiri, sebagai mekanisme pertahanan diri seperti merasionalisasi dan menyangkal. Pertanyaan untuk diri sendiri seperti, memang apa salahnya bila sekedar bertanya kabar pada mantan pasangan? Atau hanya sekedar berbincang dengan mengirim pesan harian tidak salah, kan? Adalah bentuk denial terhadap tindakannya yang secara halus mengkhianati pasangannya.
Micro-cheating memang biasanya berawal dari ketidaksengajaan. Namun, berawal dari pertemuan atau pesan biasa dapat berkembang dan menimbulkan perasaan romansa tersendiri. Banyak orang yang melakukan interaksi ini tanpa mengubahnya menjadi perselingkuhan yang sebenarnya. Perselingkuhan yang melibatkan fisik seperti berhubungan seksual merupakan tindakan yang impulsif, di sisi lain, perselingkuhan secara emosional yang disengaja membutuhkan serangkaian tindakan yang dapat semakin intim hingga periode tertentu. Keduanya memang dapat terjadi bersama-sama, namun seringkali aspek emosional sangat sulit untuk dipulihkan.
Secara umum, berikut adalah beberapa perilaku yang mungkin dianggap sebagai micro-cheating dalam hubungan monogami:
- Menumbuhkan energi intim atau erotis dengan orang lain
- Menumbuhkan fantasi kedekatan emosional dengan orang lain
- Mencari interaksi intim berulang dengan mantan
- Mencari interaksi intim berulang dengan orang yang dianggap menarik
- Mengunjungi kembali seseorang ketika merasa kesal dengan komitmen hubungan romantis yang dimiliki
- Berdandan secara berbeda ketika menemui seseorang yang bukan pasangannya
Tanda-tanda seseorang melakukan micro-cheating:
- Terpaku pada ponsel mereka ketika biasanya tidak, membuat mereka tidak hadir dalam hubungan.
- Tampak acuh tak acuh dengan pasangan dan perihal hubungan.
- Menjadi defensif ketika ditanya tentang interaksi yang mereka lakukan di luar pengetahuan pasangannya
- Sering mengisyaratkan daya tarik orang lain tetapi tidak menyatakan kebutuhan dan perasaan mereka kepada pasangannya secara langsung.
- Menarik diri dan menjadi terpisah untuk waktu yang lama terutama pada saat stres atau konflik.
Semua ini subjektif, tentu saja, tergantung pada pasangan dan batasan hubungan yang telah mereka sepakati. Ini berarti bahwa beberapa perilaku mungkin terasa seperti perselingkuhan besar-besaran untuk satu pasangan, micro-cheating untuk yang lain, dan tidak selingkuh sama sekali untuk yang lain. Misalnya, beberapa pasangan mungkin merasa bahwa menyaksikan film porno saat sedang jauh dengan pasangannya dianggap sebagai perselingkuhan besar-besaran, pasangan lain mungkin menganggapnya sebagai micro-cheating, dan pasangan lain mungkin tidak menganggap hal tersebut sebagai masalah sama sekali.
(DIP/DIR)