Sebagian orang berpendapat bahwa mengunggah foto dengan pasangan di media sosial akan menunjukkan betapa pasangan tersebut memiliki hubungan yang kuat seakan tak terpisahkan. Sebagian orang lagi mengunggah foto berpasangan mereka untuk menunjukkan bahwa mereka tak sendiri di dunia ini. Apa pun alasannya, menunjukkan foto dengan pasangan adalah bentuk validasi yang kerap dilakukan oleh orang-orang yang menjalani hubungan asmara. Tak terkecuali para kaum gen Z.
Para peneliti dari Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat mengungkap setidaknya 29 pengguna Facebook yang menjalani hubungan asmara menampilkan foto berpasangan mereka sebagai foto profil. 70 persen di antaranya berstatus 'In a Relationship' atau 'Married'. Dan 15 persen dari mereka menyebutkan nama akun pasangan mereka di feed Facebook mereka. Lantas, apa artinya?
Orang yang sangat puas atau sangat berkomitmen pada hubungan romantis mereka cenderung mem-posting foto profil pasangan atau merepresentasikan hubungan mereka di media sosial dengan cara lain. Semakin seseorang mencintai pasangannya, akan banyak kecemburuan yang mereka rasakan juga. Tak heran, akan semakin besar kemungkinan mereka mem-posting status hubungan mereka secara publik di Facebook atau media sosial lainnya.
Selain itu, orang-orang yang memiliki gaya anxious attachment—yang khawatir tentang penolakan atau pengabaian pasangannya—juga lebih cenderung menggunakan foto profil dan mem-posting status hubungan di fitur Facebook. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki gaya avoidant attachment—yang tidak nyaman bergantung pada orang lain dan yang memprioritaskan menjaga kemandirian mereka—tidak akan bisa menunjukkan kebersamaan mereka dengan pasangan dengan cara ini.
Orang-orang lebih cenderung mem-posting informasi yang relevan dengan hubungan mereka di Facebook pada suatu situasi di mana mereka merasa tidak aman tentang perasaan pasangannya terhadap mereka daripada biasanya dan juga pada suatu masa ketika mereka merasa lebih puas dengan hubungan tersebut.
Alasan yang lain memajang foto pasangan menjadi foto profil di media sosial bisa jadi karena banyak orang memasukkan pasangan mereka dalam konsep diri. Orang-orang menampilkan kebersamaan mereka di media sosial, karena hal itu secara akurat mewakili bagaimana mereka melihat hubungan mereka dengan pasangan. Selain itu, mereka cenderung termotivasi untuk melindungi hubungan mereka dari ancaman yang ada di media sosial. Apalagi saat ini sangat mudah untuk berkenalan dengan orang baru di media sosial dan bisa menjadi sebuah potensi merusak hubungan mereka.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang lebih termotivasi untuk melindungi hubungan mereka dari ancaman semacam ini lebih cenderung menggunakan tampilan fitur hubungan. Mempertahankan hal baik yang telah mereka lakukan adalah salah satu alasan mengapa orang yang sangat puas dan berkomitmen cenderung menampilkan pasangan mereka di profil media sosial mereka.
Sementara peneliti lain menemukan bahwa beberapa orang menampilkan pasangan dan hubungan mereka di profil media sosial mereka karena membuat orang lain tahu bahwa mereka sedang menjalin hubungan dan memberi mereka dorongan harga diri. Motif untuk merasa nyaman dengan diri mereka sendiri adalah salah satu alasan mengapa orang yang memiliki keterikatan anxious ingin teman-teman Facebook mereka mengetahui bahwa mereka sedang menjalin hubungan.
Sehingga kebiasaan ini akan menampilkan image bahwa pemilik profil yang menampilkan foto pasangannya terlihat lebih disukai dan cenderung berada di dalam hubungan yang kuat. Selain itu, pemilik profil juga mencoba memberi kesan tidak menerima rayuan dari orang lain karena sedang berada dalam hubungan yang nyaman.
