Cinta adalah perasaan misterius yang selalu membuat kita penasaran tentang keberadaannya dan bahkan dari mana asal muasalnya. Hal-hal klise yang kerap dinarasikan banyak orang tentang cinta, selalu menarik untuk diperbincangkan. Salah satunya adalah apakah kita bisa mencintai seseorang tanpa alasan?
Menurut sepengalaman saya menjalin hubungan, tidak semua hubungan dilandasi rasa cinta. Ada menjalin kasih karena rasa suka yang bersifat sementara, rasa hormat, atau karena terpaksa. Beruntung, bagi orang-orang yang menjalin hubungan dengan dilandasi rasa kasih sayang, karena tentu akan lebih nyaman dalam mengarunginya. Saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang beruntung dapat menikah karena menyayangi suami saya dan menginginkan dia menghabiskan hidupnya bersama saya.
Namun, bila ada orang yang bertanya, adakah alasan saya mencintai suami saya selama ini? Saya tak mampu menjawab dengan jelas. Tapi saya sendiri merasa, setiap orang pasti memiliki alasan untuk mencintai seseorang yang ia pilih di hatinya. Sudah menjadi sifat alami manusia untuk memiliki, selalu diinginkan dan menginginkan, serta untuk mendapatkan cinta kasih dari manusia lainnya, setidaknya satu orang.
Ketika kita peduli pada seseorang, kita ingin membuat mereka merasa istimewa. Salah satu cara terbaik untuk menjawab alasan mencintai seseorang, mungkin dengan cara memikirkan kembali apa yang kamu lihat dari diri pasangan. Misalnya kamu bisa mulai dari bagaimana perilakunya saat pertama kali bertemu denganmu, seperti apa tutur kata yang diucapkan, dan apakah dia cocok dengan visi misimu dalam hidup. Itu semua adalah bagian dari alasan sederhana bagaimana kamu mulai mencintai seseorang.
Tapi bagaimana bila mencintai seseorang benar-benar tanpa alasan dan hanya menginginkan kebahagiaannya? Cinta ini disebut cinta tanpa syarat karena kamu tidak mengharapkan balasan apapun dari pasanganmu. Jenis cinta ini mungkin kerap kita dengar dalam sebuah dongeng atau film dan jarang ditemui di kehidupan nyata. Tapi ada segelintir orang yang menjalaninya.
Sebuah studi tahun 2009 mengeksplorasi daerah otak yang diaktifkan oleh perasaan cinta tanpa syarat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cinta tanpa syarat mengaktifkan beberapa area yang sama dari sistem penghargaan otak yang dilakukan oleh cinta romantis. Dengan kata lain, tindakan sederhana seperti mencintai tanpa syarat bisa menghasilkan perasaan positif dan bisa mengurangi risiko gejala kesehatan mental.
Namun sekali lagi, cinta tanpa alasan atau dengan alasan bukan suatu perbedaan yang harus kita perdebatkan. Cinta adalah rasa yang kita alami sendiri dan hanya kita yang mampu mengidentifikasinya masing-masing. Jadi ada atau tidaknya alasan, cinta tetaplah cinta.
(DIR/MEL)