Demi menghindari status lajang dan pernikahan yang telah diatur atau perjodohan, Muhammad Malik, seorang warga London, Inggris mengiklankan dirinya di sebuah papan reklame atau billboard di kota Birmingham, Manchester, hingga London. Cara yang tidak biasa ini ternyata berbuah hasil, di mana ia terdapat 2000an pengunjung yang siap diperistri Malik pada website yang dicantumkan di iklan.
Ungkapan personal yang dilakukan Muhammad Malik pada sebuah papan iklan tersebut sebenarnya bukan yang pertama atau satu-satunya-meskipun tidak banyak yang melakukan. Sejak beberapa waktu lalu, trend ungkapan melalui billboard ini telah beberapa kali dilakukan masyarakat seluruh dunia termasuk Indonesia.
Yang paling mewah dan berkesan, hadir pada sebuah pengungkapan jenis kelamin seorang anak dari pasangan YouTuber Arab asal Kanada Anas dan Asala Marwah. TrenĀ gender reveal tersebut dikemas megah dan penuh warna pada layar videotron gedung tertinggi dunia, Burj Khalifa, Dubai dengan menghabiskan dana sebesar Rp 1,4 miliar.
Selain pasangan YouTuber Anasala tersebut, pasangan selebriti di Indonesia juga beberapa kali mempraktikkan hal yang serupa. Billy Saputra, misalnya, pernah mengejutkan Amanda Manopo melalui sebuah billboard super besar berharga ratusan juta rupiah, di kawasan bundaran HI Jakarta. Meski akhirnya hubungan mereka kandas, aksi yang dilakukan Billy itu cukup mendapat sorotan pada masanya. Lain halnya dengan Billy-Amanda yang berujung kandas, sepasang kekasih di Jakarta justru sepakat menikah setelah lamaran billboard sang lelaki di kawasan Gatot Subroto, diterima oleh kekasihnya.
Perkembangan media luar ruang ini sangat jauh jika dibandingkan dengan fungsi utamanya. Jika dahulu billboard berfungsi sebagai media pengiklan semata, saat ini fungsinya jauh bergeser hingga menjadi medium pengantar pesan personal. Pesan yang disampaikan pada billboard bahkan bukan hanya berisi kabar gembira. YouTuber Jerome Polin, mengungkapkan permintaan maafnya melalui sebuah billboard, Jerome juga menyampaikan pesan mengharukan yang ditujukan kepada kedua orang tuanya.
Pada hakikatnya, billboard merupakan media iklan luar ruang. Pada perjalanannya, billboard berubah menjadi media komunikasi yang cukup diandalkan oleh beberapa orang. Jauh sebelum billboard menjadi media komunikasi-terlebih dalam mengungkapkan perasaan, masyarakat lebih suka menuliskan ungkapan hatinya melalui sepucuk surat. Berselang beberapa dekade, pesan singkat pada telepon seluler digunakan hampir seluruh masyarakat dunia, dan pada zaman media sosial, orang mulai mengungkapkan perasaan melalui status-status di media sosial -yang juga bisa dilihat publik, kepada orang yang ditujukan. Mungkin saja, hal ini mengawali terciptanya pikiran untuk mengungkapkan perasaan pada sebuah billboard.
Belakangan, manusia mulai terbiasa untuk terbuka. Khususnya dalam menunjukan perilaku kasih sayang di depan publik. Perilaku tersebut dianggap sebagai hal yang baik untuk dilakukan dalam sebuah hubungan. Tidak heran, mengungkapkan perasaan personal melalui billboard menjadi suatu pilihan, meskipun sedikit mahal. Perlu diketahui, harga sewa billboard atau videotron tidaklah murah, terlebih di kota-kota metropolitan seperti Jakarta. Namun sepertinya, nominal puluhan hingga ratusan juta untuk penyewaan sebuah billboard tidak begitu menjadi masalah bagi para jutawan, apalagi demi menyatakan perasaannya kepada orang yang mereka sayangi.
Untuk kalian yang ingin mengungkapkan perasaan dengan menggunakan sebuah billboard, budget jutaan rupiah harus kalian disiapkan. Tarif suatu billboard memang tidak pernah memiliki angka pasti, karena tergantung material, besar-kecilnya ukuran, lokasi, hingga jangka waktu billboard. Selain itu kalian juga bisa memesan billboard melalui beberapa jasa pengkilan terpercaya, yang bisa kalian temukan di internet.
Tarif pasang reklame billboard biasanya berkisar dari Rp 600 ribu - 750 ribu per meter persegi tergantung materialnya. Kemudian untuk itu reklame neon box, dikenakan tarif mulai dari Rp 1,3 juta - 1,6 juta per meter persegi dan tergantung materialnya pula. Sementara tarif reklame huruf timbul akan dikenakan tarif mulai dari Rp 8 ribu - Rp 15 ribu per meter persegi dan tergantung materialnya. Namun, harga tersebut belum termasuk biaya lain-lain seperti pajak dan biaya perawatan.
(RIA/DIR)