Satu kata yang sering banget jadi sebuah jebakan, Friendzone.
Kenapa sebuah zona pertemanan terkadang berakhir mengecewakan? Bukannya sahabat dan zona pertemanan itu justru membuat kita betah dan terasa nyaman.
Friendzone yang saat ini terjadi itu rata-rata membuat kamu atau aku terjebak dalam sebuah perasaan sayang, yang mungkin merujuk kepada rasa cinta kepada sahabat sendiri. Apakah friendzone berujung bahagia? mungkin beberapa orang iya, tapi mungkin beberapa dari kita juga berakhir dengan cinta sepihak dan dalam waktu yang cukup lama.
Apakah kamu saat ini sedang terjebak dalam friendzone?
Atau ternyata kamu sudah berhasil keluar dari zona itu?
Kamu tim di-friendzone-in atau nge-friendzone-in nih?
Silahkan share cerita kalian tentang friendzone dan cinta sepihak di kolom komentar yaa!