Tahun 2024 cukup terasa cepat bagi beberapa orang yang pernah ditemui. Mereka mengakui kalau ternyata sudah mau menuju ke bulan November, aliasnya hanya dua bulan lagi menuju perpindahan ke tahun 2025. Banyak warna yang menghiasi tahun 2024 untuk kita kenang, atau kita jadikan, bahkan kita buang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Seluruh perasaan campur aduk akhirnya coba digambarkan dalam lima lagu Indonesia yang dirilis pada tahun ini, yang mana diberlakukan sebagai mantra menuju penutupan 2024.
Mantra Lagu Indonesia untuk Akhir Tahun 2024
Memilih lima lagu untuk menjadi mantra dalam menuju akhir tahun 2024 tidak termasuk sulit. Cukup banyak rilisan lokal yang membuat kita sedikit melupakan apa yang terjadi di industri musik internasional. Beberapa nama di bawah ini setidaknya pernah kamu dengarkan, khususnya Bernadya. Namun jika ada yang belum sempat diputar Spotify-mu, cobalah sekali kamu putar. Mungkin ada yang mampu menggambarkan perasaanmu selama ini.
White Chorus - Kadang Ingin Berhenti
Sinaran cah'ya pagi
Mari mulai hari tanpa air mata di pipi
Anggap aku tak apa
Rintangan yang beraneka tapi yakin aku bisa
White Chorus mengawali EP do you guys wanna listen to some electro-pop music? lewat sebuah bait yang benar-benar menggambarkan keadaan hidup banyak orang, melalui gaya bahasa berbeda.
Matahari terbenam
Otak liar tak teredam, malam menjadi mencekam
Masih anggap tak apa
Ini belum seberapa, lebih hancur sebelumnya
Bayangkan berapa banyak orang yang harus menghadapi malam dengan kalutnya hati. Mereka memandang pukul tujuh malam ke atas menjadi waktu meratapi apa yang pernah terjadi. Namun setidaknya ada usaha perbaikan karena waktulah yang menyembuhkan. Semoga.
Skandal - Utara
Kau yang berkesan setelah pukul lima petang
Pastikan selalu dalam ingatan, mencari teman
Mantra yang diciptakan Skandal untuk album Melodi ini membawa kita ke dalam kesederhanaan nada yang seakan mengajak kita berjalan sore di ketenangan salah satu sudut Yogyakarta. Baca saja mantra selanjutnya.
Laju berputar, jelang sore di Plemburan
Harum pelukmu dalam ingatan, mencari teman
Pastikan nyaman
Robertus Febrian Valentino mengambil alih vokal dengan mantap, tanpa mengkhianati kesempatan yang jarang ini. Ia menggambarkan suasana petang di Plemburan sambil mengingat hal-hal manis bersama kawan. Masihkah ada momen itu di hidupmu saat ini? Jika mulai jarang dilakukan, buka hatimu dalam niat menghubungi kawan lama yang sudah mulai renggang.
Jangan pancarkan ragu
Ceritakan kisahmu
Tentang penat usang
Dirimu yang terkenang
Lalui hari usir di dada
Ceritakan kisahmu
Sudhobool - Padre
Ayah kau setara dengan warna-warna
Mampu berikan cahaya tenang
Dalam hidupku
Tuhan ampunilah segala dosanya
Sayangilah ia seperti ia sayangi aku
Ketika ayah diceritakan dalam narasi yang dibuat oleh band seperti Sudhobool, maka tidak ada yang bisa diprediksi tentang hasil akhirnya. Ternyata, sangat menyentuh untuk para insan yang selama ini tidak terlalu dekat dengan ayahnya sendiri.
Oh teman bila ia masih ada
Bahagiakan hidupnya
Pulang dan peluk dirinya
Mantra penutup dari "Padre" melahirkan kesadaran bahwa hidup itu hanya sementara, karena yang pasti adalah kematian. Oleh karenanya, jika ayahmu masih ada, cobalah mendekat walaupun hatimu belum terbuka sepenuhnya. Jika bukan sekarang, maka kapan lagi? Daripada penyesalan muncul pada saat yang ditakdirkan.
Nartok - Who let The D out?
Lucu denger situ yang bicara tinggi
Kelihatan pendek tapi maksa jinjit
Sedang kesal dengan orang-orang di sekitar hidupmu? Muak dengan segala topeng yang mereka pakai, sedangkan dirimu berusaha menjadi orang sejujur mungkin tanpa membawa maksud lain? Maka mantra terbaru dari Nartok layak untuk merepresentasikan perasaanmu.
Aku milih jujur dengan yang kubikin
Persetan orang lain pikir
Konsisten dengan satu misi
Itu kenapa mereka organik nge-repeat
Intinya apa? Konsisten, saudara-saudaraku. Konsisten jadi orang jujur; konsisten jadi orang yang bekerja sesuai dengan apa yang harus dikerjakan; konsisten memberikan apresiasi kepada pihak yang seharusnya. Ketika konsistensi sudah tidak lagi perlu diutarakan-setelah berubah menjadi habit-akhirnya orang-orang itu hanya akan melihatmu saja, walau mulut mereka masih tetap mengoceh karena pada dasarnya, mereka memang tidak bisa konsisten bekerja; hanya mampu konsisten berbicara.
Bernadya - Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan
Untungnya, bumi masih berputar
Untungnya, ku tak pilih menyerah
Untungnya, ku bisa rasa
Hal-hal baik yang datangnya belakangan
Sebuah anthem bagi puluhan juta orang yang sedang berdiri di titik yang sama, namun dalam dunianya masing-masing. Awalnya pahit, tapi ada pembelajaran yang bisa dipetik dari sana.
Untungnya, kupakai akal sehat
Untungnya, hidup terus berjalan
Untungnya, ku bisa rasa
Hal-hal baik yang datangnya belakangan
Tidak perlu penjelasan panjang lebar tentang lagu ini. Bernadya menjadikan tahun 2024 sebagai milik kita yang relate terhadap karangan karyanya. Jadi, marilah hidup dan sampai jumpa di tahun 2025 karena "hal-hal baik datangnya belakangan".
(tim/tim)