Film adalah salah satu media yang kerap menjadi pilihan banyak orang untuk mencari hiburan, melepas stres, atau bahkan menjadi hobi. Tetapi mungkin bagi kantongmu, menonton film lebih dari 4 kali dalam sebulan akan membuat banyak pengeluaran.
Meski begitu, menonton film akan memberikan kamu manfaat yang sama sekali tidak terduga. Dikutip dari laman Berkeley Edu, menurut para psikolog, film bisa membantu kamu mengembangkan kekuatan dan menjadi pribadi yang lebih baik. Contohnya saja sinematerapi menggunakan film sebagai psikoterapi telah diterapkan selama bertahun-tahun.
Biasanya terapi ini digunakan sebagai pengobatan untuk pejuang kesehatan mental, sebagai sarana untuk mendorong refleksi atau meningkatkan empati. Jika kamu pernah merasa bahwa segala sesuatunya terjadi usai menonton film, kamu pasti tahu kalau film bisa menjadi sarana inspirasi yang ampuh.
Tetapi bagaimana film itu bisa membuat kita menjadi seseorang yang lebih baik di masa depan?
Film Menginspirasi
Bila ditelaah dalam artian denotasi, film sekadar sajian audio-visual yang memiliki cerita yang disertai dengan sinematografi mumpuni. Namun secara konotasi, film bisa jadi sebuah awal yang bisa menggerakkan seseorang ke arah yang lebih baik atau bisa dibilang sebagai sumber inspirasi.
Pada makalah tahun 2020 yang ditulis oleh psikolog Ryan M. Niemiec meneliti bagaimana terapis bisa menggunakan film untuk membantu kamu mengembangkan hal yang terbaik dalam diri kita alias menggerakkan "kekuatan karakter". Kekuatan karakter yang dimaksud seperti kreativitas, rasa ingin tahu, kebaikan, harapan, kehati-hatian, keberanian, ketekunan, dan pengampunan.
Dalam sinematerapi misalnya, seorang terapis merekomendasikan sebuah film yang membahas topik yang sedang dikerjakan pasien. Terapis dan pasien menonton film tersebut, terkadang bersama-sama, lalu kemudian mendiskusikan bagaimana film itu diterapkan dalam kehidupan pasien.
"Dalam kondisi terbaiknya, sinematerapi bisa menjadi katalisator utama perubahan dalam psikoterapi, setidaknya ini adalah cara yang berharga dan berguna sebagai tambahan pengobatan," kata Niemiec.
Ada dua fenomena yang berperan dalam menumbuhkan karakter diri karena terinspirasi dari film yakni tindakan dan kekaguman. Meskipun action adalah reaksi kita terhadap penggambaran keunggulan moral, kekaguman adalah reaksi kita terhadap bentuk keunggulan lainnya.
Misalnya seperti menyaksikan atlet Olimpiade beraksi atau membaca biografi seorang penemu visioner. Dalam kehidupan sehari-hari, kekaguman adalah apa yang kamu rasakan saat melihat pertunjukan keterampilan, bakat, atau pencapaian yang mengharukan dan merupakan emosi yang memotivasi perbaikan diri.
Saat kamu mengamati karakter menggunakan suatu kekuatan, hal itu menginspirasi berbagai perasaan dan rasa empati serta hubungan dengan karakter tersebut. Ia pun memberikan contoh tindakan yang diambil orang-orang setelah merasakan hubungan mendalam dengan karakter dalam film berdasarkan ingatannya adalah ketika seseorang habis menyaksikan film A Better Life, kemudian dia terhubung kembali dengan anaknya yang dulu tidak saling menyapa akibat melihat adegan memaafkan di film tersebut.
Ada juga orang yang melakukan kebaikan setelah menonton film Amelie. Orang-orang jadi sangat produktif setelah menonton Inception, menghadapi kecemasan sosial dan menghadiri acara-acara yang seharusnya dihindari usai menonton Batman Begins, dan menjadi vegetarian setelah menonton All is Quiet on the Wastern Front karena melihat ketekunan, keberanian, dan regulasi diri.
Tetapi inspirasi tidak hanya datang ketika kamu menonton film saja. Ketika kamu mencari tahu lebih jauh tentang film itu dan bagaimana perspektif dari sisi sutradara serta aktornya, mungkin akan membuatmu lebih terinspirasi. Bagi kamu yang penasaran dengan berbagai insight soal industri perfilman Indonesia dari kacamata orang di balik layar, nantikan program terbaru CXO Media, Tersaji!
(DIR/DIR)