Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja menorehkan prestasi internasional di Shell Eco-Marathon Asia Pacific and The Middle East 2023 lewat mobil hemat energi ciptaan mereka, Semar Urban Hydroz. Acara yang diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Kuta Mandalika, Lombok Tengah pada 4-9 Juli 2023 lalu itu, merupakan kompetisi inovasi kendaraan hemat energi.
Tak hanya Indonesia, kompetisi ini juga diikuti oleh 77 tim dari 14 negara, seperti China, India, Malaysia, Filipina, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Thailand, Vietnam, Kazakhstan, Brunei Darussalam, dan juga Korea Selatan. Dalam kompetisi tersebut, Indonesia-yang diwakili Tim Semar UGM sukses menyabet dua gelar di kategori Prototype Battery Electric dan Urban Concept Hydrogen Fuel Cell.
Pada kategori Prototype Battery Electric, kecepatan Semar Urban Hydroz ciptaan mahasiswa UGM tersebut menembus kecepatan 779,6 km/kWh. Dengan kecepatan tersebut mereka berhasil memecahkan rekor mereka sendiri di tahun lalu yakni dengan capaian 586,9 km/kWh.
Selain itu, Tim Semar UGM untuk pertama kalinya mengikuti Shell Eco-marathon pada kategori Urban Concept Hydrogen Fuel Cell serta merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia pada kategori ini. Tim Semar UGM berhasil mendapatkan nilai efisiensi sebesar 276.4 km/meter kubik. Kemenangan ini tidak hanya memberikan mereka gelar juara 1, tetapi juga mencatatkan rekor Asia baru dalam kategori ini, menegaskan dominasi mereka walau merupakan pendatang baru.
"It's amazing how much you could actually achieve, if only you put your mind to it dan berharap bahwa kemenangan ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa dan generasi muda lainnya untuk terus berinovasi dalam teknologi ramah lingkungan dan mendorong penggunaan energi yang lebih efisien di masa depan," papar Ketua Tim Semar UGM, Adzim Mardiansjah.
Kemenangan tersebut adalah hasil dari kerja keras tim Semar UGM dan persiapan yang matan selama satu tahun terakhir untuk memberikan yang terbaik. Dalam kompetisi tersebut, mereka berhasil menghadapi tantangan, seperti cuaca yang tidak menentu, panjang serta evaluasi lintasan, suhu panas, dan faktor lainnya yang mempengaruhi performa kendaraan.
Manajer Tim Semar Urban, Eblin Alle Azarya mengatakan bahwa kemenangan mereka bukan menjadi puncak prestasi. Melainkan menjadi titik awal perjalanan yang lebih besar dalam mencapai tujuan global untuk membangun dunia yang lebih baik dan berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan.
(cxo/DIR)