Awal dan akhir atau datang dan pergi merupakan sepasang kutub yang lumrah terjadi dalam kehidupan, termasuk perihal pekerjaan. Sebab tanpa disadari, sedari tiba di kantor, melakoni berjam-jam waktu kerja, hingga mencapai waktu untuk pulang, semuanya seperti berlalu dalam beberapa tarikan nafas saja. Sebuah rutinitas yang berlalu begitu cepat entah karena tidak menikmati, atau sebab terlampau menjiwainya.
Memandang atau melakoni segala sesuatu secara lebih dekat memang benar-benar melenakan. Tak beda halnya dengan bulan Ramadan yang tiba-tiba, membuat orang nyaman dalam rutinitasnya, dan sekejap bergegas pergi kembali. Walau demikian, Ramadan yang menjadi rutinitas setahun sekali bagi umat Islam tidak patut dilewatkan begitu saja. Paling tidak, harus ada beberapa hal baik yang bisa dipelajari, sebagai bekal untuk mengarungi masa-masa berikutnya.
Untuk itu, pada edisi terakhir TAKBIR (Ta'lim Keliling Bulan SuciRamadan) CXO Media, kami mencoba kembali meresapi salah satu kunjungan kerja yang terasa sangat spiritual. Tepatnya ketika tim CXO Media bertandang ke bilangan Leuwinanggung, Depok, Jawa Barat, yang merupakan kediaman sang legenda, Iwan Fals.
Niat kedatangan kami tidak lain dan tidak bukan adalah untuk bekerja: memproduksi Program Ngobrol Sore Semaunya Episode 99 bersama Iwan Fals, yang video lengkapnya sudah bisa diakses melalui laman cxomedia.id atau kanal YouTube CXO Media. Menariknya, setelah menuntaskan satu pekerjaan yang menyenangkan, terselip pula satu makna tambahan yang tidak sepele, karena tersusun atas rasa ulet, kompak, dan nikmat, ketika menuntaskan pekerjaan.
Dari terik siang hingga teduh malam
Kami berangkat dari Tendean ke Leuwinanggung dalam ukuran kelompok besar. Persisnya, satu mobil Elf penuh, tepat pukul 11 siang dan baru sampai di lokasi sekitar jam 1 siang. Kawasan ini memang sedikit minggir dari Ibukota. Tak heran jika dahulu, kawasan ini lebih sering disebut sebagai tempat jin buang anak.
Tim CXO Media tiba di Leuwinanggung dan disambut Iwan Fals, Rosanna Listanto (istri), dan Cikal Rambu Basae (anak)/ Foto: CXO Media |
Sesampainya di sana, proses persiapan langsung kami lakukan, walaupun sialnya, sedikit terganggu panas matahari Leuwinanggung, yang seakan menggelitik tenggorokan untuk segera melepas dahaga.
Untung, rindang pepohonan yang ada di halaman belakang rumah Iwan Fals cukup membuat kami teduh, dan agak lupa dengan godaan.
Terlebih lagi ketika kami sama-sama takjub dengan megahnya rumah sang legenda, yang mencakup arena "Panggung Kami", studio Fals Record yang dilengkapi teras dan mushola, hingga rindang kehijauan yang menyusur sepanjang halaman belakang. Plus, rasa kompak saat melakukan persiapan.
Area teras Fals Records/ Foto: CXO Media |
Lantas, sekitar pukul setengah empat sore, pengambilan video untuk NSS Eps.99 akhirnya dimulai bersama lantunan doa yang kencang kami nyanyikan di dalam hati. Baik berupa ucapan syukur karena berkesempatan untuk bertandang ke rumah sang idola, hingga harapan agar prosesi shooting berlangsung lancar tanpa gangguan sampai selesai.
Behind the scene NSS Ep.99 Iwan Fals di Leuwinanggung, Depok./ Foto: CXO Media |
Akhirnya, setelah sekitar satu setengah jam, NSS Eps.99 bersama Iwan Fals yang dipandu langsung oleh Putri Tanjung rampung. Satu pangkal cerita yang tampaknya akan sulit kami lupakan, tanpa luput menyambutnya dengan syukur alhamdulillah. Prosesi ini sendiri kami tutup setelah berbuka bersama, yang dilanjut salat Magrib berjamaah, di langgar sederhana yang mangkal di sudut teras Fals Record.
Mihrab Mushola Fals Record./ Foto: Riz Afrialdi - CXO Media |
Bekerja adalah berdoa
Pengalaman mengunjungi kediaman Iwan Fals merupakan kebanggaan bagi awak CXO Media. Terutama, bagi kami yang tumbuh besar bersama lagu-lagunya yang penuh rasa liar, kasmaran, kritis, juga membawa pesan-pesan nan bijak.
Pun, secara otomatis, rombongan kami merasa penuh berkah Ramadan. Karena di hari-hari menjelang lebaran kemarin, kami masih diberi kesempatan untuk menguntai satu karya teranyar bersama sang legenda hidup ranah musik Indonesia.
Konon, Islam sendiri mengakui bekerja adalah beribadah. Sebagaimana yang tertulis di dalam QS. An Naba Ayat 11, yang garis besarnya membahas bahwa Allah telah menciptakan siang untuk bekerja dan malam untuk beristirahat, selagi menjadi keluasan bumi sebagai tempat mencari nafkah.
Tak hanya itu, QS. At-Taubah ayat 105 juga menyebutkan kalau bekerja merupakan salah satu tahap keimanan seorang manusia. Bahkan, bekerja itu sendiri menjadi wujud dari keimanan seorang manusia karena dibaluti faktor habluminannas dan habluminallah yang cukup kuat. Hal-hal yang ternyata punya pertalian kuat, dengan lagu 'Doa' dari Iwan Fals.
Lagu 'Doa' sendiri diperkenalkan Iwan Fals pada tahun 2002. Sepaket bersama album Suara Hati, yang kini namanya dipakai sebagai nama yayasan bakti kelolaan Iwan Fals beserta keluarga. Kendati sebenarnya lagu ini tidak lebih popular dibanding 'Bento', 'Bongkar', atau lagu-lagu Iwan Fals lainnya, kami justru merasakan satu ikatan kuat dari track berdurasi 3 menit 7 detik ini.
Awak CXO Media hendak menunaikan salat Maghrib berjamaah di Mushola Teras Fals Record/ Foto: CXO Media |
Paling tidak, 'Doa' ini dapat dijadikan monumen di dalam kepala kami masing-masing, untuk mengingat kunjungan berjamaah ke Leuwinanggung. Satu hal yang kami mulai dengan sedikit tegang namun bisa cair karena sikap saling memberikan tangan; diawali dengan doa dari hati dan ditutup salat berjamaah di mushola sederhana yang menempel dengan Fals Record; dan benar-benar berakhir dengan hanya mengharap berkah.
'Doa'
Ciptaan Iwan Fals (2002)
Berjamaah
Menyebut asma ALLAH
Saling asah saling asih saling asuh
Berdoalah
Sambil berusaha
Agar hidup jadi tak sia sia
Badan sehat
Jiwa sehat
Hanya itu yang kami mau
Hidup berkah
Penuh gairah
Mudah mudahan ALLAH setuju
Inilah lagu pujian
Nasehat dan pengharapan
Dari hati yang pernah mati
Kini hidup kembali