Menjelang Ramadhan, ada tradisi yang tak boleh terlewatkan oleh umat Muslim yang ada di Indonesia, yakni ziarah kubur. Ziarah kubur adalah cara masyarakat Indonesia berintrospeksi diri lewat kematian dan kehidupan.
Firman Arifandi, Lc., MA dalam bukunya A-Z Ziarah Kubur dalam Islam menjelaskan, ziarah kubur secara etimologi berasal dari bahasa Arab yakni 'zaara-yazuuru-ziyarotan' yang berarti berkehendak, mendatangi atau mengunjungi suatu tempat. Adapun ziarah kubur bisa diartikan dengan mendatangi kuburan dari orang tua, saudara, atau kerabat yang muslim atau non-muslim.
Sebenarnya, berziarah ke makam sanak keluarga yang tiada tidak hanya terbatas di Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri. Di hari-hari biasa pun kita tetap bisa mengunjungi makam untuk mendoakan ahli kubur agar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Selain itu, ziarah kubur memiliki makna sebagai pengingat orang-orang yang masih hidup di dunia bahwa kematian itu nyata. Ada kehidupan setelah alam dunia yang akan dihadapi setelah meninggal yaitu akhirat dan tertulis dalam surat Al-Hadid ayat 20.
Bukan hanya bermanfaat bagi kita yang hidup di dunia ini, ziarah kubur juga menjadi bentuk salam dan penyampaian doa kebaikan untuk para ahli kubur. Sebab orang yang telah meninggal tidak bisa menambah amal kebaikan, hanya doalah yang bisa membuat mereka merasa nyaman di alam kuburnya.
Adab Ziarah Kubur
Bagi kamu yang ingin mengunjungi makam sebelum Ramadhan, ada beberapa adab yang perlu kamu tahu. Dilansir NU Online, berikut adab berziarah kubur yang dilakukan oleh umat Islam.
1. Mendoakan Ahli Kubur
Niat ziarah kubur adalah mendoakan orang yang sudah meninggal, bukan meminta sesuatu kepada makam. Doa yang dibaca saat berziarah harus ditujukan kepada mereka yang telah tiada.
2. Ikhlas
Ketika kamu berkunjung ke makam sanak saudara atau bahkan orang tua, sebaiknya jagalah hatimu dan selalu ikhlas saat melakukannya. Ingat kalau ziarah itu untuk mendoakan yang sudah meninggal, bukan berkeliling di area makam untuk melakukan hal-hal yang buruk.
3. Mengucapkan Salam
Saat memasuki area makam, ucapkanlah salam seperti 'Assalamu alaika dara qaumi mu'minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun' yang bermakna "Semoga keselamatan tertuju kepada engkau wahai rumah perkumpulan orang-orang mukmin. Sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki akan menyusul kalian".
4. Mawas Diri
Berziarah juga menjadi bentuk mawas diri. Kamu yang mengunjungi makam akan lebih baik merenungkan kehidupan, kematian, dan waktu yang dijalani selama hidup. Sebab akhir hidup seseorang tak ada yang tahu.
Ziarah kubur bukanlah ajang untuk mencari berkat atau melakukan hal-hal buruk lainnya. Ziarah ke makam-makam orang terdekat bisa menjadi pengingat dan terus mengenang kebaikan-kebaikan yang telah ahli kubur itu tunaikan. Gunakan ziarah kubur untuk memikirkan dan merefleksikan diri dari kehidupan yang fana ini.
(DIR/DIR)