Penutupan bulan Februari 2023 menjadi waktu yang tepat untuk melihat ada apa saja kejadian di bulan yang identik dengan hari kasih sayang ini. Dari semua peristiwa yang ada, terdapat satu pencapaian dari solois wanita, Raisa yang akhirnya berhasil menjalankan konser tunggal di Stadium Gelora Bung Karno dengan tata panggung dan visual yang berhasil merepresentasikan dirinya. Ada berbagai tangan yang turun membantu terciptanya konser yang epic dan memorable itu, dan salah satunya adalah Isha Hening yang terpilih menjadi CXO Media's Person of the Month Februari 2023.
Sirkus Optik & Visual Isha Hening
Isha Hening merupakan motion graphic artist yang saat ini juga merangkap sebagai visual jockey (VJ) dengan CV yang sudah mencapai titik 15 tahun. Perkenalan dengan dunia visual dimulai sejak ia mencapai bangku kuliah. "Aku kan emang ngambil jurusan DKV di ITB. Kemudian saat memasuki tahap akhir perkuliahan, aku lebih fokus ke multimedia yang mengurus hal-hal berbau animasi," jelas Isha.
Keputusannya memasuki subjurusan multimedia ternyata menjadi keputusan yang tidak pernah ia sesali seumur hidup. Berangkat dari sana, Isha mulai langsung mendapatkan berbagai kesempatan untuk menciptakan visual dari panggung ke panggung. Semua berjalan smooth dan terasa mudah-walaupun sudah pasti tidak mudah saat sedang mengerjakan kreasi visualnya. Isha mengakui bahwa perjalanannya hingga ikut ambil bagian dalam berbagai festival musik serta beragam performer act sama sekali tidak ia rencanakan sejak awal. Ia melihat kalau memang inilah takdirnya di dunia karier untuk menjadi motion graphic artist dan VJ.
Jawaban-jawaban yang dilontarkan Isha tentang hal-hal berbau kariernya saat ini pun terasa sangat jujur dan tidak mencoba untuk terdengar filosofis. Bahkan saat ditanya proses kreatifnya dalam setiap karyanya, ia menjawab: "Bikin kopi hitam, kemudian duduk di depan komputer, abis itu bengong-bengong deh." Dengan cara yang terdengar mudah saja, seorang Isha Hening bisa menciptakan karya visual yang berhasil memanjakan mata sekaligus memuat pesan dari setiap lagu-lagu di atas panggung, seperti yang ia lakukan dalam konser tunggal Raisa bulan Februari lalu.
Namun Isha tidak lupa untuk memperhatikan pentingnya kolaborasi antara visual artist dengan musisi. Dunia tata panggung tidak hanya sekadar permainan lampu dan pertunjukan visual yang indah saja, tetapi juga bagaimana menyampaikan mengawinkan audio dan video hingga menjadi satu paket lengkap yang dapat membuat penonton betah nonton sampai pertunjukan usai.
Ia pun memberikan saran agar visual artist jangan sampai memiliki kabut pikiran dengan diiringi ketakutan bahwa nantinya para penonton tidak akan mengerti visual yang dibuat. Jika sudah diawali dari rasa seperti itu, maka proses kreatif dari titik awal tidak akan pernah bisa sampai ke apa yang ingin disampaikan.
Mimpi Besar Isha Hening
15 tahun berkarya hingga sudah dipercaya memegang perananan penting dalam konser tunggal di Stadion Gelora Bung Karno-yang pastinya menjadi satu pencapaian tergila dalam petualangannya di dunia visual-tidak melepaskan Isha Hening dari mimpi-mimpi yang masih ingin diwujudkannya.
"Tahun 2023 ini aku sudah memiliki banyak project yang akan dikerjakan ke depannya." Jawaban Isha tentunya masih belum memberitahu secara detail tentang project apa saja yang nantinya ia ciptakan kembali dibalik alasan informasi confidential yang tidak mungkin ia sebutkan dengan kondisi on the record.
Dengan catatan setiap pekerjaannya yang sudah terasa lengkap dari A sampai Z, ternyata muncul satu jawaban menarik ketika ia diminta menjawab musisi yang ingin diajak kolaborasi. "Aku pengen kerja bareng Gojira dan Mastodon." Dua band yang pastinya tidak terbayangkan keluar dari mulut Isha Hening. Ia memang senang dengan band Gojira dan Mastodon yang sudah dikenal dengan repertoar genre metal yang berat. Tapi harus diakui, kedua band tersebut juga memiliki visi misi visual yang sangat keren dan seru dari album ke album.
Isha yang sudah ikut ambil bagian penting dalam berbagai pertunjukan besar di Indonesia, ternyata masih memiliki mimpi besar yang membuat saya sendiri penasaran apakah bisa ia wujudkan pada waktu mendatang. Jawabannya membuktikan bahwa apapun yang sudah kita lakukan pada masa lalu dan hari ini, jangan pernah berhenti untuk menciptakan mimpi yang lebih tinggi lagi hingga mampu memecah keheningan yang tidak pernah terbayangkan oleh siapapun.
(tim/DIR)