Woman leader menjadi sebuah istilah yang sedang banyak dibicarakan dalam beberapa waktu terakhir. Ketika melihat ada sosok perempuan yang berhasil menjadi pemimpin dalam suatu organisasi atau pekerjaan, maka reaksi yang muncul pertama kali adalah rasa kagum. Namun, untuk mencapai status sebagai woman leader memang sama sekali tidak mudah. Ada berbagai tahap untuk mencapai prestasi dengan strategi ala woman leader.
Strategi Menjadi Woman Leader
Bicara menjadi woman leader dalam lingkup pekerjaan harus dilihat dari berbagai sisi. Pressure atau tekanan di dalam pekerjaan selalu muncul tanpa peringatan. Ketika pekerjaan sedang santai, bisa saja dalam sekejap muncul tekanan dari pihak di dalam atau pihak di luar. Namun jangan sampai melihat tekanan sebagai masalah saja. Perlu komunikasi, kolaborasi dan sinergi yang tepat agar tekanan itu akhirnya membuat kita menjadi berlian.
Tidak cuma itu saja, para perempuan juga harus melihat bibit, bebet, dan bobot pekerjaan pada saat ini. Mungkin di luar sana banyak peluang terbuka bagi kita, tapi bagaimana dengan rasa secure atau aman ketika mengambil peluang tersebut? Apakah peluang tersebut malah membuat kita tidak nyaman? Atau malah pekerjaan saat ini sudah nyaman dan aman tapi ada rasa tidak puas? Itulah yang harus diperhatikan ketika ingin terus bertumbuh di pekerjaan saat ini.
Sayangnya kita tahu bahwa saat ini cukup banyak generasi muda yang sering pindah-pindah pekerjaan dalam jangka waktu pendek. Anak muda yang suka pindah sebenarnya wajar di era digital. Ditambah, mereka bisa mendapatkan banyak pengalaman juga dengan memilih pindah. Namun di usia matang, cara ini tidak bisa dilakukan lagi. Kita harus tahu mau stay di mana. Biasanya mereka memilih pindah karena merasa tidak puas. Tidak apa-apa jika merasa tidak puas dengan kantor sekarang lalu pindah, tapi kalau tidak puas terus menerus, maka mau sampai kapan?
Melompat Lebih Tinggi Sebagai Woman Leader
Prestasi sebagai woman leader telah dicapai oleh Adi Sulistyowati, Wadirut BNI ketika ditunjuk sebagai direktur wanita bersama BNI. Ketika ia memilih untuk mengambil kesempatan tersebut, ia diharapkan untuk mencapai keberhasilan tersendiri sehingga menjadi contoh buat para perempuan lain. Perempuan yang akrab dipanggil Bu Susi ini berharap para perempuan di luar sana mau mengambil posisi sebagai pemimpin ketika diberikan kesempatan. Misi ini pula yang dibawa oleh Bu Susi ketika membuat program Srikandi BNI.
Apa yang Bu Susi lakukan bersama BNI menjadi bentuk loyalitas karena ia bisa mencapai posisi sekarang pun karena BNI. Peran yang dibawa oleh Bu Susi dimulai dari komunikasi yang intens dengan turun langsung ke lapangan, membimbing mereka, hingga bisa growing secara otomatis. Mengawal mereka terus bertumbuh menjadi bagian penting untuk menjaga mereka menjadi talent masa depan.
Kesibukan sebagai woman leader terus Bu Susi lakukan setiap harinya. Namun ia juga tidak pernah melupakan value yang tetap dipegang hingga saat ini, serta pentingnya melakukan me time. Apa saja value yang dimaksud Bu Susi untuk para perempuan agar mampu melompat lebih tinggi? Mengapa me time penting bagi beliau? Yuk, saatnya nonton obrolan Putri Tanjung dengan Adi Sulistyowati (Wadirut BNI) di Ngobrol Sore Semaunya episode 88 sekarang juga.
(tim/alm)