Ngobrol Sore Semaunya Live on Stage Surabaya yang dipandu oleh Putri Tanjung, sukses digelar di Balai Pemuda, Balai Budaya Surabaya, Jumat (27/1) sore. Keseruan dan kemeriahannya pun seakan masih terasa hingga hari ini. Bagaimana tidak pembicaraan Putri Tanjung dan ketiga pembicara yakni Reza Rahadian, Chef Arnold Poernomo, dan Vidi Aldiano mengalir santai dan penuh tawa tetapi penuh makna, sulit untuk dilupakan begitu saja.
Nah bagi kamu yang tidak mendapat kesempatan secara langsung menyaksikan live-talkshow tersebut, CXO Media mencoba merangkumnya untuk kalian semua. Yuk, simak rangkuman dan hal-hal seru yang ada di Ngobrol Sore Semaunya Live on Stage Surabaya!
Belajar Melepaskan ala Reza Rahadian
Ngobrol Sore Semaunya Live on Stage dibuka oleh Reza Rahadian tampil menjadi pembicara pembuka di Kota Surabaya. Dalam perbincangannya selama satu jam penuh bersama Putri Tanjung, ia berkisah tentang perjalanannya menemukan jalan sebagai seorang yang mencintai pekerjaannya hari ini bukanlah sesuatu yang mudah dan penuh lika-liku. Penerimaan diri dan belajar untuk melepaskan adalah cara yang dilakukan Reza untuk mencapai sebuah mental well-being di hidupnya.
Reza Rahadian/ Foto: CXO Media |
"Reza muda pernah bermimpi sebagai atlet renang, tahapannya sudah aku jalani. Mulai dari kompetisi daerah sampai selangkah lagi sampai tingkat nasional, tapi ternyata gagal. Waktu di umur itu aku enggak tahu gimana let go-nya jadi aku merasa kecewa dan marah." kata Reza.
"Semakin dewasa, bermimpi besar dan banyak, ternyata gagal lagi harus let go lagi. The art of letting go adalah kita harus paham bahwa enggak semuanya kita miliki. Apakah kita sebagai manusia bisa menerima hal yang baru, lalu harus melepaskan mimpi atau seseorang yang kami cintai. Aku percaya bahwa aku harus buka pintu lain untuk kesempatan lain."
Menurut pria kelahiran 5 Maret 1987 ini, ada baiknya seseorang mulai bertanya pada diri sendiri apa yang benar-benar diinginkan atau hal yang tidak disukai. Untuk dirinya sendiri, Reza tidak mudah melepas apa yang dia inginkan dan menjalani jalan yang lain. Namun kepercayaan pada dirinya yang membuatnya tetap berjuang.
"No body can tell you, 'I think you have a bad dream'. Kalau kamu yakin itu mimpi kamu, kamu harus berjuang. Kalau pun bukan, harus sampai titik darah penghabisan. Kalau bukan yang kamu mau tapi agak melenceng dari mimpi itu, kemungkinan akan membuka sesuatu yang baru. Buat aku, yang aku lakukan mempersiapkan diri ketika kesempatan datang. Yang paling aku takut, aku merasa cukup dan kehilangan rasa lapar untuk belajar," ujarnya disambut riuh tepuk tangan penonton.
Menutup Sesi 1/ Foto: CXO Media |
Di akhir sesi pertama Ngobrol Sore Semaunya Live on Stage Surabaya, Reza pun mengungkapkan bahwa ada satu mimpinya yang belum tercapai dan tidak ingin dia lepaskan yakni menyutradarai sesuatu. Menurutnya masih banyak orang yang menganggapnya tak mampu melakukan hal tersebut, tapi mimpi itu akan terus dikejar Reza sampai ia menemukan kesempatannya.
Sisi Lain Chef Arnold Poernomo
Sesi kedua Ngobrol Sore Semaunya Live on Stage Surabaya menampilkan chef kelahiran Surabaya, Arnold Poernomo. Suasana Balai Budaya Surabaya pun menjadi lebih cair dan menyenangkan ketika chef menyapa para penonton. Di awal perbincangannya dengan Putri Tanjung, Chef Arnold pun mengaku tidak mengenal Putri secara pribadi bahkan pertemuan pertama mereka sebelum pandemi pun sebatas perkenalan singkat. Namun pertemuan ini meninggalkan kesan bagi keduanya.
Setelah itu, Chef Arnold pun berbagi kisah dirinya yang terpilih menjadi final touch untuk makanan yang akan disajikan kepada para kepala negara G-20 di Bali beberapa waktu lalu. Bagi seorang chef yang berpengalaman bertahun-tahun di dapur, itu adalah saat yang paling pressure dalam kariernya bahkan hidupnya. Sebab profesinya dipertaruhkan saat menerima peran itu dari Presiden Joko Widodo.
Chef Arnold Poernomo/ Foto: CXO Media |
"Semua itu terjadi cepet banget karena aku baru dihubungi H-2 sebelum acara. Jadi posisinya menunya udah ada, tinggal final touch. Tapi kan pressure banget karena yang semua orang baru dan ada banyak kepala negara yang punya selera makan yang berbeda-beda. Jujur aja aku sampai nangis, apalagi itu kerja yang menurut aku enggak mungkin. Tapi mau enggak mau kita harus bikin Indonesia bangga. Bapak happy ada kepuasan tersendiri," paparnya.
Namun apa yang kita lihat di depan layar televisi sekarang sebagai seorang chef, Arnold tidak pernah membayangkannya. Justru dia sangat menghindari profesi ini pada awalnya sebab orang tuanya mengalami krisis finansial gagal menjalankan bisnis bidang kuliner ini.
"Awalnya enggak mau jadi chef. Cita-cita banyak, pengen jadi marketing, pengen jadi lawyer, pengen jadi bos tapi tidak terarah. Kenapa enggak mau restoran, karena waktu lahir di Surabaya, jujur aja saya enggak ingat banyak karena banyak trauma. Tapi saya sekolah cuma sampai SD di sini. Keluarga bangkrut karena krisis moneter tahun 1998-1999, rumah disita, kami cuma pindah-pindah kontrakan. Lalu adik mama bantu untuk belikan tiket sekali jalan ke Australia, bapak betah kemudian mulai dari nol lagi," kisah Arnold.
Namun setelah pindah ke Sydney, Chef Arnold pun mengaku bahwa orang tuanya hanya bisa membiayai sekolah saja sampai SMA, sementara uang jajan harus dicarinya sendiri. Ia pun mulai bekerja sampingan dari SMP di sebuah restoran sebagai tukang cuci piring, dapat uang, lalu keenakan karena sudah kenal uang, jadi tidak meneruskan sekolah. Bekerja di restoran ternyata merupakan titik awal Arnold belajar masak dari chef hingga menjadi celebrity chef sampai saat ini.
Sesi 2 yang Inspiratif/ Foto: CXO Media |
Tapi tak banyak orang tahu bahwa seorang Arnold yang dikenal sebagai chef yang nyeleneh dan bermulut 'pedas', ia menyimpan rasa sakitnya sendiri lewat trauma masa kecil dan takut akan kegagalan yang bisa saja ia alami seperti orang tuanya. Ia pun pernah berada di titik terendah dalam hidup karena mengidap depresi karena tidak lakunya restoran yang dia bangun.
Meski begitu, Arnold yang dulu sempat menyerah, telah bangkit setelah membangun kerajaan bisnisnya Mangkokku dari ide yang diciptakan oleh sang istri. Sang istri memang tidak berbisnis bersama dengan Arnold, namun mereka saling menghargai dan saling suportif satu sama lain dalam menjalani apa yang disukai.
Asal Muasal Positive Vibes Vidi Aldiano di Ngobrol Sore Semaunya Surabaya
Semakin malam Ngobrol Sore Semaunya Live On Stage di Balai Pemuda Surabaya semakin meriah dengan kehadiran Vidi Aldiano sekaligus sahabat dari Putri Tanjung. Muncul dari balik tirai, kemunculan Vidi Aldiano malam kemarin memberikan positive vibes yang menyebar di seluruh teater. Pembicaraan dibuka dengan awkward-nya dua sahabat yang terbiasa sangat santai harus berlaku sedikit serius.
Perbincangan hangat ini dibuka dengan Vidi yang mengaku kini lebih bahagia dan lebih menjalani hidup dengan pelan dari pada sebelumnya. Ia dulu berpikir bahwa kerja keras adalah bagian dari kebahagiaan, tetapi sejak mengidap kanker beberapa tahun lalu, hasil dari semua kerja keras yang ia lakukan seakan hilang begitu saja. Vidi pun akhirnya mencoba untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidupnya dengan tetap berkarier namun tetap mementingkan diri sendiri.
Vidi Aldiano/ Foto: CXO Media |
"Dulu gue lupa sama diri sendiri. Ngomong gampang tapi ngelakuinnya susah. Gue belajar untuk pelan, tapi gue tetep bahagia," ujarnya. Penyanyi berumur 33 tahun tersebut mengaku titik balik seluruh kehidupannya dulu adalah ketika ia mengidap kanker perut. Sejak saat itu ia pun lebih dekat dengan Allah dan lebih tenang bersikap sepositif mungkin.
Selain kisah pendewasaannya, Vidi yang dijuluki Duta Pertemanan Indonesia oleh para penggemarnya itu pun sering dianggap mempunyai banyak circle pertemanan di mana-mana. Di kala semua orang mulai mengeliminasi orang dari circle pertemanan mereka, Vidi justru mengembangkannya.
"Menurut gue, gue juga enggak extrovert juga sih. Gue mungkin bisa mendekatkan diri gue untuk menyerap energi dari orang. Tapi mungkin orang lihatnya circle pertemanan gue makin banyak, tapi orang-orang yang gue anggap bestie tuh amat sangat sedikit. Buat gue temen itu harus pilih-pilih, tapi kalau baik sama orang gue enggak pernah pilih-pilih," ujarnya. Obrolan bersama Vidi Aldiano pun berjalan santai dan menyenangkan hingga di penghujung acara kedua sahabat itu masih sempat berkelakar bersama.
Kehangatan Sesi 3/ Foto: CXO Media |
Itulah rangkuman keseruan dari Ngobrol Sore Semaunya Live on Stage Surabaya. Meskipun hanya satu hari, antusias para anak-anak muda Surabaya tidak surut hingga malam hari. Nah bagi kamu yang penasaran seperti apa antusiasmenya nantikan episode-episode Ngobrol Sore Semaunya Live on Stage Surabaya hanya di YouTube CXO Media dan cxomedia.id. Juga, sampai bertemu di Ngobrol Sore Semaunya Live on Stage Malang, ya!
(DIR/tim)