Terjebak dalam hubungan yang toksik, mulai dari toxic relationship, toxic family, sampai toxic friendship, mungkin sudah pernah kamu alami. Hubungan yang toksik dengan orang lain sudah biasa, tapi apa kamu tahu kamu juga bisa toksik pada diri sendiri?
Sadar atau tidak, kamu mungkin pernah melakukan sesuatu yang negatif pada diri sendiri. Misalnya kamu menyalahkan diri sendiri karena tidak mencapai target dalam hidupmu dan kamu terus berprasangka bahwa kamu tidak mampu melakukannya sebab kamu tidak pantas. Merendahkan dan meremehkan diri sendiri sudah termasuk dalam perilaku toksik.
Tapi, sebagian besar orang tidak sadar bahwa mereka kerap kali tidak menghargai diri sehingga secara tak langsung membuat self-esteem menjadi rendah. Lantas, apa saja tanda-tanda orang yang suka toksik pada dirinya sendiri?
1. Kamu terlalu memperhatikan apa yang orang lain pikirkan tentang dirimu
2. Kamu tidak tahu batasan pribadi dan tidak mengkomunikasikan soal batasan-batasan tersebut pada waktu yang tepat
3. Kamu terlalu merepotkan diri untuk kebahagiaan orang lain
4. Kamu selalu berkompromi terhadap hal-hal yang seharusnya berhak kamu dapatkan lebih, seperti dalam hal cinta, hubungan, pekerjaan, uang, dan lain-lain
5. Kamu tidak memercayai instingmu dan dirimu sendiri
6. Kamu terus menerus mencoba memberikan justifikasi bagi diri sendiri pada orang lain. Kamu pun kerap membandingkan diri dengan orang lain dan malu pada diri sendiri
7. Kamu tidak membela diri ketika seseorang menginjak-injak harga dirimu
8. Kamu tidak merawat tubuh dan merasa bersalah ketika memanjakannya
9. Kamu merasa tidak bisa mengekspresikan diri dengan bebas
10. Kamu membiarkan orang-orang dalam hidupmu membuatmu merasa tidak bahagia
Jika kamu melakukan atau mengalami 10 tanda di atas, maka rintangan yang harus kamu lewati adalah mengakuinya apa adanya. Mengakui hal-hal tersebut menandakan ini saatnya kamu membuat perubahan. Begitu kamu terbuka pada pemikiran bahwa hubunganmu dengan diri sendiri perlu diperbaiki, akan lebih mudah untuk mengidentifikasi dari mana hal-hal negatif itu berasal.
Apakah negativitas tersebut berasal dari kehidupan masa lalu, atau justru dari pikiran negatif orang-orang di sekitarmu? Ingat, kamu baru bisa mencintai seseorang jika kamu telah mencintai dirimu sendiri. Bahagiakan dirimu dengan introspeksi diri perlahan, tidak perlu terburu-buru. Toksik pada diri sendiri mungkin sudah menjadi suatu kebiasaanmu, kamu hanya perlu berpikir positif lebih banyak pada dirimu dan jangan biarkan orang lain memengaruhi pemikiranmu terhadap diri sendiri.
(DIR/alm)