Setiap orang tua pasti ingin anak yang dimiliki bisa tumbuh menjadi sosok yang sukses, bagaimana pun batas pencapaian dan apapun profesinya. Tidak cuma itu saja, mereka juga pasti ingin memiliki kedekatan emosional dengan setiap anak yang dirawat dan dibesarkan hingga mampu 'berdiri sendiri' di dalam society. Sayangnya, permasalahan relationship antara orang tua dengan anak terkadang tidak selamanya akrab. Bahkan dapat terjadi konflik di dalamnya, hingga keduanya tidak saling berkomunikasi.
Cukup banyak yang percaya anggapan bahwa anak laki-laki lebih dekat dengan sosok ayah, sedangkan anak perempuan jauh lebih dekat dengan ibu. Bagaimana ketika posisinya dibalik? Ternyata banyak yang mengalami kondisi di mana sebagai anak laki-laki, mereka tidak terlalu akrab dengan sosok ayah. Kondisi seperti ini terkadang malah menimbulkan pertanyaan: mengapa hubungan ayah dan anak laki-laki sering tidak akrab?
Ilustrasi ayah dan anak tidak akrab/ Foto: Freepik |
Penyebab Utama Masalah Ayah-Anak Laki-Laki
Secara teori, permasalahan ini dapat muncul karena ayah tidak memiliki kesempatan bagi dirinya sendiri untuk akrab dengan sang anak. Alasannya bisa karena sibuk kerja sebagai kepala keluarga. Dari sedikit penjelasan ini, bisa dilihat kalau keakraban ayah dan anak laki-laki sangat tergantung dari bagaimana usaha ayah untuk lebih dekat lagi.
Tidak cuma masalah waktu yang minim untuk meningkatkan bonding, ternyata dalam beberapa kasus ada ayah yang kurang sensitif sehingga salah diartikan oleh anak. Kemudian, ayah yang biasanya memiliki sifat lebih keras malah membuat anak tidak nyaman untuk bercerita. Tidak dapat dimungkiri bahwa ayah terlihat sebagai sosok yang lebih kaku dibandingkan ibu. Ini semua yang akhirnya menjadi penyebab utama dari masalah ini.
Alasan Psikologis yang Kuat
Kehadiran sosok ayah di dalam kehidupan anak laki-laki sudah pasti sangat penting. Walaupun mungkin seorang ibu bisa menggantikan sosok ayah, ada alasan kuat dari sisi psikologis yang membuat anak laki-laki harus dibiasakan dekat dengan ayah sejak kecil.
Cara membesarkan anak laki-laki antara ayah dan ibu juga sebenarnya berbeda. Ketika ibu lebih lemah lembut, ayah malah lebih keras. Ingat, kata 'keras' di sini memiliki makna yang sangat luas. Ada saja ayah yang keras dengan membentak, memberikan hukuman, hingga memukul. Saat perlakuan keras itu terus dipupuk hingga menggunung, akhirnya anak laki-laki malah merasa jauh dengan ayah. Terkadang bisa juga muncul rasa dendam sehingga semakin memperburuk hubungan di antara keduanya.
Ilustrasi ayah dan anak laki-laki/ Foto: Freepik |
Apa Solusinya?
Dari beberapa penjelasan di atas, sebenarnya kita sudah bisa mengambil beberapa kesimpulan yang harus disadari dan dipahami oleh ayah serta anak laki-laki. Pertama, ayah harus lebih tampil di depan anak. Maksudnya, dapat memberikan bimbingan, pengertian, dan cara mendidik yang jauh lebih tepat. Mencoba cara keras ke anak memang terkadang diperlukan, tapi jangan sampai citra ayah yang 'keras' kepada anak malah melekat akibat terlalu sering melakukan cara tersebut.
Kedua, ayah juga harus menyingkirkan rasa kaku hingga gengsi untuk lebih dekat dengan anak. Khususnya saat anak sudah mulai beranjak dewasa. Sering kali ada ayah yang membiarkan ibu untuk membahas hal-hal serius dengan sang anak, dibandingkan dirinya sendiri. Tentu saja hal ini dapat membuat anak melihat bahwa untuk urusan serius yang membutuhkan pembicaraan mendalam, lebih enak ngobrol dengan ibu dibandingkan ayah. Padahal saat itu sang ayah memang tidak mau karena tipe karakternya yang kaku.
Menjadi orang tua memang tidak mudah. Ditambah lagi, sebagai kepala keluarga ada beban ekonomi yang harus ditanggung. Jika kamu siap untuk menjadi orang tua, sebaiknya mulai pikirkan bagaimana cara menyingkirkan stigma bahwa anak laki-laki jarang akrab dengan ayah. Jangan sampai kamu mengulangi pola yang sama saat menjadi seorang ayah. Saya pribadi pun tidak mau anak saya nanti merasakan apa yang sempat saya rasakan dalam hubungan dengan ayah sendiri.
(tim/alm)