Berbicara mengenai media sosial memang tidak akan pernah ada habisnya. Banyak orang yang berusaha menunjukkan best facade-nya hanya demi mendapatkan pujian dan validasi dari para pengikutnya yang tidak mengetahui cerita asli di balik postingan yang dibuat. Hal ini pun juga menarik minat netizen untuk terus mengikuti para influencer ini karena tertarik dengan gaya hidup yang mewah dan sempurna. Namun, tak jarang dari influencer yang kita ketahui hanya melakukan gimmick semata untuk menarik perhatian para pengikutnya di media sosial.
Secara umum, gimmick dalam pengertian mengacu pada sebuah aksi yang ditujukan untuk mengelabui dan menciptakan suatu skenario atas dasar untuk meyakinkan dan menarik perhatian orang lain. Seperti yang kita ketahui, kini banyak influencer yang melakukan gimmick dalam hal apapun itu hanya demi membuat konten dan mendapatkan perhatian publik atau bahkan hanya untuk menaikkan angka pengikut mereka di media sosial. Hal-hal seperti pura-pura menjalin hubungan dengan sesama influencer, berkelahi dan saling menyinggung di postingan, dan masih banyak lagi. Uniknya, banyak masyarakat yang percaya akan hal ini dan terus-menerus memberikan perhatian untuk mereka tanpa henti. Lalu, apa salahnya dari semua ini?
Skala gimmick influencer berbeda-beda, ada yang tidak merugikan namun ada pula yang merugikan. Contoh yang disebutkan di atas memang terdengar cukup menguntungkan untuk mereka dan tidak merugikan bagi para audiensnya. Meskipun demikian, ada pula gimmick-gimmick tertentu yang cukup menyinggung suatu kalangan atau bahkan merugikan. Gimmick seperti pura-pura mengadakan perlombaan atau giveaway tertentu dengan dalih meningkatkan angka followers tanpa melakukan pengundian yang jujur bagi para pengikutnya merupakan hal yang cukup umum dilakukan. Contoh yang satu ini tentu merugikan para peserta yang benar-benar menginginkan dan membutuhkan hadiah yang akan diberikan.
Terlepas dari baik atau buruknya tujuan seorang influencer menggunakan gimmick untuk membawa dirinya di atas panggung atensi masyarakat, strategi marketing sebuah gimmick memang cukup menguntungkan. Bagaimana tidak, apabila suatu bisnis berhasil dalam menerapkan gimmick marketing yang baik untuk publisitas, secara tidak langsung gimmick tersebut dianggap sebagai hal yang unik dan akan terus menerus diperbincangkan di media massa. Sehingga, sebuah bisnis pun tidak perlu mengeluarkan dana lebih untuk melakukan pembuatan iklan dan promosi yang besar-besaran.
Sebagai garis besarnya, gimmick bukanlah suatu strategi yang buruk untuk dilakukan dalam mengumpulkan perhatian masyarakat. Namun, penting juga bagi kita untuk memilah dan memikirkan matang-matang apabila memang ingin melakukan gimmick yang bertujuan untuk membangun publisitas. Jangan sampai apa yang dilakukan dapat menyinggung atau bahkan merugikan pihak-pihak tertentu.
(DIP/DIR)