Pengalaman adalah guru terbaik. Meskipun tidak setiap pengalaman bisa kita rasakan, setidaknya, kita bisa mempelajarinya dari kisah dan pengalaman inspiratif orang lain. Belajar dari pengalaman seseorang, mampu membuka wawasan dan pengetahuan kita terhadap suatu hal. Apalagi, jika orang yang membagikan kisah adalah expert di bidangnya.
Melihat hal tersebut, Lenovo mempersembahkan Lenovo CEO Talks, yang akan membawa kita untuk mengenal lebih dekat dan mendengar kisah perjalanan kesuksesan para CEO. Pada program Lenovo CEO Talks, pemikiran dan pengalaman para CEO yang ahli di bidang masing-masing dibahas secara mendalam. Banyak yang bisa kita pelajari dari pembahasan program tersebut, seperti mulai mempelajari perspektif yang menyegarkan dari perjalanan para CEO.
Dalam episode pertama dan kedua, Lenovo CEO Talks menampilkan dua pengusaha yang sukses membangun bisnis di bidangnya masing-masing. Tak hanya itu, para CEO juga akan membagikan pengalamannya bagaimana peran teknologi dalam kelangsungan perjalanan mereka, yang sejauh ini terus menunjang inovasi brilian. Berikut kisah mereka!
Linda Anggrea, CEO Buttonscarves: Dari Toko Kecil hingga Go International
Pada episode pertama, Lenovo CEO Talks menghadirkan Linda Anggrea, CEO Buttonscarves, sebuah brand lokal fashion dan lifestyle modest wear yang cukup terkenal di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2016, Linda membangun brand-nya tersebut dimulai dari keresahan ketika ia sulit untuk mencari busana muslim yang sesuai dengan style-nya.
"Jadi awalnya selain melihat opportunity, di saat itu tuh lebih ingin menyelesaikan masalah pribadi. Jadi 2015 itu, aku bisa dibilang berhijrah. At the beginning, aku kebingungan, di mana ya aku harus membeli produk penunjang lifestyle aku yang sekarang. Nah dari situ, aku ngerasa kok agak sulit menemukan produk yang pas di Indonesia ini, yang which is itu negara yang penduduk muslim paling besar. Terus banyak sekali orang berhijab dan trennya lagi naik waktu itu," paparnya dalam bincang CEO Talks "Innovating the Fashion & Lifestyle Industry with Technology".
Linda juga menceritakan, bagaimana awal perjalanan Buttonscarves. "Aku adalah seseorang yang make it happen. Jadi, apa-apa itu bisa di-improve di perjalanan, jadi dengan mulai aja dulu, banyak yang bisa dipelajari, banyak yang bisa di-improve. Walaupun sebenarnya banyak minusnya juga sih. Waktu itu, produksi pertama Buttonscarves pertama gagal 1000 pieces karena salah potong."
Pada awal perjalanan Linda bersama Buttonscarves, ia mengaku tidak berhenti mengulik segala potensi yang bisa dicapai. Ia terus mempelajari segala lini hingga detail. Bahkan sebagai CEO, menurutnya mengetahui segala aspek yang ada di perusahaan adalah kewajiban. Kemudian, Linda juga membagikan kisahnya yang berhasil memanfaatkan dan memadukan industri fashion dengan teknologi.
Wujud paling nyatanya adalah website www.buttonscarves.com, yang sejak awal menjadi rumah bagi para pembeli Buttonscarves sebelum akhirnya berhasil memiliki 36 toko offline yang tersebar di 17 kota Indonesia, yang mana dua di antaranya berada di Malaysia. Bahkan, ia telah berkolaborasi dengan beberapa brand ternama dunia, seperti Disney. Menurutnya semua itu, juga berkat bantuan teknologi modern dalam mengembangkan bisnisnya.
Wehelpyou, Ide Cemerlang Muhammad Noor Sutrisno Bantu Masyarakat
Serupa tapi tak sama, episode kedua Lenovo CEO Talks menceritakan kisah Muhammad Noor Sutrisno yang mengembangkan ide cemerlangnya dari pengoptimalan teknologi untuk bisnis layanan pengiriman yang berbeda dari lainnya. Wehelpyou, sebuah karya Muhammad Noor Sutrisno atau yang akrab disapa Ino ini untuk membantu masyarakat Indonesia di tengah pandemi COVID-19.
Saat itu, Ino memulai Wehelpyou sebelum Pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Ketika gaya hidup mulai berubah ke ranah daring, Wehelpyou yang memang berkiprah di sana, menjadi salah satu yang diuntungkan keadaan. Selama hampir 3 tahun berjalan, Wehelpyou, aplikasi yang mendaring beberapa penyedia jasa logistik atau pengiriman ini telah memiliki 700.000 pengguna aktif secara keseluruhan, dan 40.000 monthly active users. "Model bisnis Wehelpyou ini cukup unik, karena belum ada yang sejenis di luar negeri sehingga menjadi tantangan tersendiri," kata Ino dalam Lenovo CEO Talks yang bertajuk "Developing a Helpful Delivery Service with Technology".
Pelayanannya pun telah menyebar di seluruh Indonesia, dengan adanya partner-partner besar seperti JNE, TIKI, GrabExpress, jasa pengantaran sepeda, dan lain-lainnya. Dalam pengembangannya, Wehelpyou kini tidak hanya berfokus pada layanan pengiriman saja, tetapi juga pada layanan Buy and Sell. Selama ini, Ino mengaku, teknologi yang mumpuni membuat mereka terus siaga dan prima memberi pelayanan.
Pada Lenovo CEO Talks yang bertajuk "Developing a Helpful Delivery Service with Technology" tersebut, Ino turut mengungkap perjalanannya dalam mengembangkan Wehelpyou. Mulai dari pendanaan yang masih terbatas, dinamika sumber daya manusia, faktor teknologi yang ternyata sangat vital perannya, hingga pelayanan pelanggan yang menjadi prioritas utama. Ino mengungkap, dengan bantuan teknologi, segala kebutuhan perihal Wehelpyou dapat berlangsung dengan prima.
***
Mempelajari pelajaran berharga, sama saja dengan mengalami sesuatu yang berharga. Lewat program Lenovo CEO Talks, kita bisa terus mendapatkan insight baru perihal keberhasilan para CEO top dalam mempertahankan mimpinya. Selain itu, kita juga dapat meraih ilmu-ilmu baru, mengenai peran teknologi yang sangat vital dalam menunjang keberlangsungan suatu usaha, pada masa yang serba digital. Simak perbincangan inspirasional yang menarik dari para CEO, pada program Lenovo CEO Talks yang bisa kamu saksikan di kanal YouTube Lenovo ID.
(RIA/DIR)