Dalam Oxford Dictionary, exaggeration dapat berarti aksi yang membuat sesuatu menjadi lebih besar, lebih penting, lebih baik maupun buruk dari kenyataannya. Seringkali kita merespons sesuatu secara berlebihan. Mengapa demikian? Apa alasan di balik kebiasaan kita yang mendramatisir sesuatu?
Meminjam kacamata psikologi, seseorang yang melebih-lebihkan situasi tertentu, meskipun tidak secara sadar melakukannya, dapat disebabkan karena dua hal. Yang pertama, memang mereka merupakan pribadi yang secara emosional lebih aktif. Sekiranya, jika didatangkan sebuah persoalan yang mengusik hati, maka mereka akan lebih ekspresif dalam meluapkan emosinya. Hal ini mungkin memunculkan sebuah tanggapan oleh orang lain bahwa mereka terlalu lebay ataupun dramatis dalam menyikapi persoalan tersebut.
Yang kedua, lebih merujuk kepada penambahan dalam cara penyampaian cerita ataupun derita yang lebih membuat orang tertarik untuk mendengarnya. Sifat yang melebih-lebihkan ini sekiranya hal yang tidak dapat dihindari, dan ada yang berpendapat bahwa hal itu merupakan sifat manusia yang terkadang dilakukan untuk menekankan suatu pernyataan. Sehingga hal ini wajar saja dilakukan untuk mengekspresikan dan merangkum perasaan kuat yang sedang kita dirasakan.
Ilustrasi berlebihan/ Foto: Timur Weber - Pexels |
Siklus ini merupakan hal yang selalu dialami oleh kita. Karena pastinya, sebagai manusia, dalam mengalami kesusahan biasanya diekspresikan melalui keluhan yang dapat terdengar seperti rengekan yang dilebih-lebihkan.
Untuk kamu yang mengalami ini, perlu diingat bahwa melebih-lebihkan permasalahan tidak akan membawa problema tersebut ke titik terang. Cara mengatasinya, adalah untuk fokus kepada solusi yang dapat ditawarkan, dan jangan larut terbawa beban.
(HAI/DIR)